Era digital akan terus mengalami perkembangan. Manusia pun dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang tak terbendung tersebut. Awalnya mungkin sulit, tetapi nyatanya banyak dari kita yang sudah bisa menjalani kehidupan sehari-hari dengan melibatkan teknologi digital. Bahkan hampir semua industri, mulai dari skala kecil hingga besar, sudah go digital. Salah satu industri tersebut adalah properti, lebih spesifiknya adalah agen properti yang secara langsung mendapatkan manfaat positif dari perkembangan teknologi di era digital ini.
Teknologi telah menjadi penghubung yang efisien antara penjual dengan pembeli, permintaan dengan pasokan, dan pemasok dengan pengguna. Namun selain menjadi efisiensi operasional bisnis, teknologi nyatanya juga menjadi disrupsi dalam proses bisnis itu sendiri.
Dalam industri properti misalnya, sektor penggerak perekonomian negara ini juga tidak luput dari disrupsi. Sebelum media sosial populer untuk berbisnis, para agen properti bersusah payah untuk memasarkan listing properti mereka. Bahkan mereka harus rutin mengadakan event untuk menggaet target pasar. Namun kini, mereka hanya perlu membuat konten pemasaran di media sosial dan platform properti online.
Namun menjamurnya platform properti online juga menciptakan disrupsi dalam bisnis properti. Banyak sekali portal-portal sewa properti yang menjamur di Tanah Air dan hal ini bisa menjadi indikasi bahwa konsumen (mayoritas golongan milenial) lebih memilih menyewa dibanding membeli properti. Penyebabnya adalah karena milenial merupakan generasi produktif dan tak sedikit dari mereka yang harus berpindah-pindah kota demi pekerjaan.
Sementara itu, saat generasi milenial tertarik untuk membeli properti, cukup banyak dari mereka yang lebih memilih mencari properti lewat internet. Jadi, semuanya serba online bagi mereka, mulai dari tahap pencarian hingga transaksi pembelian. Data dari Lamudi menunjukkan bahwa generasi milenial merupakan pengunjung paling banyak di situs mereka pada semester pertama 2023 dengan persentase sekitar 78,5%.
Jadi, mayoritas milenial yang memiliki kesadaran teknologi menemukan properti impian mereka melalui smartphone. Bahkan tak jarang dari mereka yang menggunakan inspirasi desain dari internet untuk membangun rumah impian mereka.
Dari penjelasan di atas bisa dilihat bahwa teknologi harus dimanfaatkan secara optimal dalam bisnis properti, khususnya dalam pemasaran yang dilakukan oleh agen properti. Penggunaan teknologi membuat pekerjaan agen properti menjadi lebih efisien dan efektif. Mereka tak lagi hanya bergantung pada media cetak karena teknologi memberikan mereka peluang untuk bisa mencapai target pasar secara lebih mudah.
Digitalisasi bisnis properti sendiri sebenarnya sangat dipengaruhi oleh perkembangan data analytics yang memungkinkan agen atau perusahaan properti untuk mendapatkan informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Contohnya informasi tentang perilaku target pasar dan aspirasi konsumen.
Dalam proses pemasaran, digitalisasi bisnis properti menghasilkan situs-situs properti online yang dapat diakses melalui berbagai jenis perangkat, dari mana saja dan kapan saja. Perusahaan yang melakoni bisnis tersebut (proptech), menawarkan proses pencarian, pembelian, dan penyewaan properti secara lebih mudah dan cepat. Bahkan agen properti pun bisa memanfaatkan situs-situs tersebut untuk memasarkan listing produk properti mereka.
Bagi para agen properti sendiri, mereka harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan bisnis yang ada. Bila hanya mengandalkan strategi pemasaran konvensional, sulit bagi mereka untuk meningkatkan penjualan. Untuk itu, wajib bagi setiap agen untuk bisa beradaptasi dengan teknologi yang digunakan dalam pemasaran properti.
Agen bisa menggunakan platform-platform media sosial, membuat iklan berbayar, atau menggunakan portal properti online. Makin banyak presensi agen di internet, makin luas pula jangkauan pasar mereka. Sebab, konsumen produk properti saat ini didominasi oleh generasi milenial dan Z. Mereka ini adalah generasi-generasi melek teknologi, yang seperti dijelaskan di atas, serba online hingga mencari properti pun lewat media sosial atau platform properti online.
Pemasaran produk melalui internet dikenal juga dengan digital marketing atau pemasaran digital. Strategi ini perlu diterapkan oleh para marketer dari berbagai sektor industri, termasuk properti. Bagi agen properti, digital marketing sangat memengaruhi pekerjaan mereka. Adapun pengaruhnya adalah sebagai berikut:
Seperti yang dijelaskan di atas, kemunculan inovasi teknologi seperti media sosial dan portal properti memungkinkan agen untuk bisa menciptakan online presence yang kuat. Platform-platform tersebut membantu mereka untuk menjangkau target pasar yang lebih luas dengan karakteristik yang beragam.
Salah satu pengaruh dari strategi pemasaran digital terhadap kelangsungan bisnis agen properti adalah segmentasi pasar menjadi lebih akurat. Sebab, digital marketing membantu agen untuk mendapatkan data akurat yang bisa mereka analisis untuk mengidentifikasi orang-orang yang tepat untuk menjadi pasar pemasaran mereka. Sebagai contoh, agen bisa menargetkan pasar sesuai dengan lokasi, usia, dan preferensi.
Dalam bisnis properti, visual adalah raja. Pemasaran digital mendorong para agen properti untuk lebih kreatif dalam memasarkan listring mereka. Agen bisa menggunakan konten berupa foto atau video berkualitas tinggi terkait produk properti yang mereka pasarkan. Tak hanya sekadar visualisasi semata, informasi terkait properti yang dipasarkan juga harus lengkap dan disampaikan dengan cara yang menarik. Tujuannya tak lain agar calon konsumen mendapatkan gambaran secara lebih baik terkait properti dan juga agar mereka tertarik dengan properti itu sendiri.
Media sosial maupun platform online lainnya memungkinkan para agen untuk bisa berinteraksi dengan calon konsumen. Mereka bisa memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan yang disampaikan target pasar, memberikan informasi tambahan, dan lain sebagainya. Dengan begitu, calon pembeli merasa diperhatikan dan mendapatkan pengalaman yang bisa dibilang lebih personal.
Salah satu keunggulan dari pemasaran digital adalah agen properti bisa mengukur kinerja pemasaran mereka. Mereka bisa melihat berapa banyak orang yang menyaksikan konten pemasaran mereka, berapa banyak yang memberikan komentar, berapa banyak viewers yang menjadi pembeli, dan lain sebagainya. Data-data ini dapat digunakan agen untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif lagi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknologi telah membawa perubahan yang sangat signifikan dalam bisnis properti, khususnya bagi mereka yang menjadi agen properti. Mulai dari pemasaran hingga interaksi langsung dengan target pasar, penggunaan teknologi dalam bisnis properti telah menciptakan peluang baru bagi tumbuhnya bisnis itu sendiri.