Pernahkah kamu mendapati tembok rumah kamu tampak kusam, catnya sudah mengelupas, atau bahkan mulai dipenuhi dengan bercak hitam kehijauan? Kalau iya, bisa jadi itu tandanya tembok kamu lembap dan berjamur. Masalah ini tak hanya membuat rumah menjadi tidak enak dipandang, tetapi juga berdampak serius ke kesehatan keluarga.
Tembok lembap dan berjamur memang sudah menjadi masalah umum, khususnya di kawasan tropis seperti Indonesia yang curah hujannya tinggi. Namun masalah ini harus segera diatasi karena bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Tembok yang lembap dan berjamur tak hanya membuat tampilan rumah menjadi tidak sedap dipandang. Di balik itu semua, ada ancaman kesehatan yang mengintai penghuni rumah. Berikut beberapa bahaya tembok rumah yang berjamur dan lembap:
Apakah kamu atau anggota keluarga kamu sering gatal-gatal atau mungkin bersin tetapi bukan karena flu? Jika iya, kemungkinan penyebabnya adalah tembok lembap yang berjamur. Terlebih jika gejala gatal dan bersin mereka langsung mereda begitu keluar rumah, sudah pasti itu tanda alergi jamur pada dinding rumah.
Jamur yang tumbuh pada tembok rumah bisa melepaskan spora ke udara. Spora ini mudah terhirup dan bisa memicu terjadinya reaksi alergi secara berulang, terlebih bila rumah tidak memiliki sistem ventilasi rumah yang optimal.
Tembok berjamur bisa menjadi mimpi buruk bila kamu atau anggota keluarga memiliki asma atau penyakit pernapasan lainnya. Spora jamur bisa masuk ke dalam saluran pernapasan dan menyebabkan kondisi seperti sesak napas, batuk-batuk, dan bahkan bisa memperparah gejala asma. Anak-anak dan lansia pun lebih rentan mengalami masalah pernapan jika tinggal di rumah yang temboknya berjamur dan lembap.
Sinusitis adalah kondisi peradangan pada rongga sinus yang dapat disebabkan oleh infeksi, termasuk dari jamur yang berkembang di tembok lembap. Umumnya, gejalanya berupa hidup tersumbat, nyeri di area wajah, dan sakit kepala. Apabila tidak segera diatasi, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa jenis bakteri seperti Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E.coli) bisa berkembang biak di area yang lembap dan berjamur. Apabila dibiarkan, maka mikroorganissme ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diare, infeksi saluran kemih, hingga gangguan pada kulit dan organ tubuh bagian dalam.
Studi dari National Library of Medicine menyebutkan bahwa bakteri S. auerues bisa menyebabkan infeksi, terlebih bila bersentuhan langsung dengan permukaan yang berjamur dan menyentuh luka robekan pada kulit.
Melihat bahaya-bahaya tersebut, tentunya kamu tidak ingin kan membiarkan tembok rumah menjadi sarang jamur?
Setelah tahu bahayanya, sekarang saatnya kamu mengambil tindakan. Di bawah ini beberapa langkah efektif yang bisa kamu terapkan guna mengatasi masalah tembok lembap dan berjamur:
Langkah pertama adalah kamu harus mengecek setiap jengkal rumah. Periksa apakah ada atap yang bocor, pipa air yang rembes, atau mungkin ventilasi yang buruk. Cari tahu pula apakah ada retakan kecil di permukaan tembok yang membuat air meresap ke dalam. Kondisi-kondisi seperti inilah yang menyebabkan tembok lembap dan berjamur. Dengan mengetahui penyebab pastikan, maka kamu bisa segera mengambil tindakan yang tepat.
Kalau jamur di tembok belum terlalu parah, kamu bisa membersihkannya menggunakan campuran cuka dan air. Riset menyebutkan bahwa cuka efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur pada buah dan menghilangkan beberapa jenis jamur pada tembok rumah, tetapi tidak untuk semua jenis jamur. Caranya adalah dengan mencampurkan cuka dan air serta menyemprotkannya ke area berjamur lalu digosok perlahan menggunakan sikat atau spons.
Sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan cairan khusus anti jamur yang biasa dijual di toko bangunan. Ingat, gunakan masker dan sarung tangan ya agar kamu tidak terpapar langsung dengan spora jamurnya.
Kalau tembokmu mulai mengelupas atau bahkan menggelembung, kamu bisa mengamplas permukaannya terlebih dahulu. Setelah itu, tambal retakan menggunakan crack filler atau dempul dan biarkan hingga benar-benar kering. Langkah ini penting agar kelembapan tidak masuk ke dalam struktur tembok.
Untuk area tertentu di dalam rumah, seperti dapur, kamar mandi, atau mungkin bagian luar rumah yang kerap terkena hujan, kamu bisa memasang keramik pada tembok. Sebab, keramik kedap air dan awet sehingga cocok untuk dijadikan pelapis tembok agar terbebas dari masalah jamur.
Ventilasi yang kurang optimal membuat udara lembap terperangkap di dalam rumah, terlebih setelah aktivitas seperti memasak, mandi, atau bahkan menjemur pakaian basah di dalam ruangan. Untuk mencegah tembok menjadi lembap, kamu bisa rutin membuka jendela dan pintu atau mungkin memasang exhaust fan di area-area yang rawan lembap seperti kamar mandi dan dapur. Jika udara di dalam rumah mengalir lancar, maka bisa mencegah pertumbuhan jamur pada tembok.
Salah satu cara terbaik untuk mencegah masalah tembok lembap dan berjamur adalah dengan melapisinya menggunakan cat tembok anti air (waterproof). Cat jenis ini mampu menahan masuknya air ke dalam dinding dan umumnya juga tahan terhadap jamur. Kamu bisa mengaplikasikannya dua hingga tiga lapis untuk mendapatkan hasil maksimal. Selain itu, pilih juga cat yang memang sudah terbukti kualitasnya untuk memberikan perlindungan lebih tahan lama.
Salah satu langkah mudah untuk menghindari masalah tembok berjamur dan lembap adalah dengan menghindari kebiasaan menjemur pakaian basah di dalam rumah. Sebab, uap air dari pakaian basah dapat meningkatkan kelembapan udara di dalam ruangan. Kalau memang terpaksa, pastikan kamu menjemurnya di area yang memiliki ventilasi baik.
Itulah beberapa tips mengatasi tembok lembap dan berjamur. Kondisi tembok yang berjamur dan lembap tak hanya mengganggu tampilan rumah, masalah ini juga bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan kamu dan keluarga. Namun dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa mengatasi dan mencegah timbulnya masalah ini. Jadi, jangan tunggu sampai tembokmu berjamur atau bahkan rusak parah. Segera cek kondisi dinding rumah kamu sekarang juga.