Gaji UMR di Jakarta? Ini Tips untuk Bisa Beli Rumah

Memiliki rumah di Jakarta sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak pekerja dengan penghasilan UMR (Upah Minimum Regional). Dengan biaya hidup yang cukup tinggi dan harga properti terus meroket, impian untuk memiliki hunian terasa sulit untuk diwujudkan. Kendati sulit, bukan berarti tidak mungkin. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh pekerja dengan gaji UMR Jakarta untuk bisa membeli rumah di sekitar Jakarta.

Kondisi Kelas Menengah di Jakarta

gaji UMR

Kondisi ekonomi di kota metropolitan Jakarta kerap kali membuat kelas menengah merasa seperti terjepit, terutama dalam hal memiliki properti untuk hunian. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, tingkat kepemilikan rumah di Jakarta hanya mencapai 56,6%. Ini artinya, hampir separuh penduduk Jakarta belum memiliki hunian pribadi.

Faktor utama dari kondisi ini adalah harga tanah dan rumah yang terus meroket setiap tahun. Melansir laporan dari LPEM FEB UI, harga rumah di Jakarta mengalami kenaikan rata-rata setiap tahun, khususnya untuk rumah tipe kecil mengalami kenaikan mencapai 4,41% pada periode sebelum pandemi COVID-19. Setelah pandemi, kendati kenaikan harga melambat, harga rumah tetap tinggi dengan rata-rata kenaikan dengan rata-rata kenaikan mencapai 1,86%.

Bagi kelas menengah dengan penghasilan rata-rata UMR di Jakarta, kenaikan harga properti ini menjadi tantangan yang cukup pelik. Saat ini, gaji UMR di Jakarta berada di kisaran Rp5 juta per bulan yang tentunya tidak cukup untuk bisa membeli rumah di kawasan kota tanpa adanya perencanaan finansial yang matang. Oleh sebab itu, banyak pekerja UMR di Jakarta yang memilih mencari hunian di kawasan penyangga seperti Tangerang, Bekasi, atau Bogor yang notabenenya harga rumah masih lebih terjangkau.

Selain masalah harga, faktor urbanisasi yang tinggi juga turut meningkatkan tingkat permintaan rumah. Banyak pula orang yang bekerja di Jakarta memilih untuk tinggal di kawasan kota satelit yang memiliki akses transportasi mudah sehingga turut mendorong permintaan rumah di daerah tersebut. Hal inilah yang menyebabkan harga properti di sekitar Jakarta juga meningkat.

Tips Beli Rumah untuk Pekerja UMR di Jakarta

gaji UMR

Meski dengan pendapatan UMR, bukan berarti tidak ada cara untuk memiliki hunian pribadi. Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa membantu para pekerja UMR di Jakarta untuk mewujudkan impian memiliki hunian sendiri:

1. Menabung secara rutin untuk uang muka

Membeli rumah dengan cara kredit seperti KPR memerlukan uang muka kurang lebih sebesar 20% dari total harga rumah. Sebagai contoh, untuk rumah seharga Rp300 juta, maka pekerja harus menyediakan uang muka kurang lebih Rp60 juta.

Dengan gaji UMR Rp5 juta per bulan, maka pekerja bisa menyisihkan sekitar 20% dari penghasilannya, yakni Rp1 juta per bulan. Dengan disiplin menabung, maka dalam kurun waktu 5 tahun atau 60 bulan, dana sebanyak Rp60 juta dapat terkumpul. Selain itu, agar tabungan lebih efektif, dana tersebut bisa disimpan di instrumen investasi yang aman seperti logam mulia atau mungkin reksa dana campuran.

2. Memilih lokasi yang terjangkau

Harga rumah di kawasan pusat Jakarta mungkin sulit untuk dijangkau oleh pekerja UMR. Namun, masih ada opsi lain untuk membeli hunian pribadi di kawasan pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Bogor, atau Tangerang. Di daerah-daerah ini, biasanya pengembang masih menawarkan rumah dengan harga yang lebih terjangkau. 

Meskipun lokasinya lumayan jauh dari pusat kota atau kantor, akses transportasi seperti KRL atau tol dapat memberikan kemudahan perjalanan ke Jakarta. Di samping itu, dengan budaya bekerja dari rumah yang kian umum, tinggal di daerah penyangga menjadi pilihan yang jauh lebih realistis.

3. Memanfaatkan program KPR subsidi pemerintah

Seperti yang sudah diketahui, pemerintah Indonesia menyediakan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini menawarkan bunga yang jauh lebih rendah dengan tenor yang lebih panjang bila dibandingkan dengan KPR konvensional.

Para pekerja dengan penghasilan UMR bisa memanfaatkan program ini untuk membeli rumah di daerah-daerah yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Dengan memanfaatkan program KPR subsidi, maka angsuran rumah dapat lebih ringan dan bahkan sesuai dengan kemampuan finansial pekerja UMR.

4. Melakukan Investasi dengan instrumen yang menguntungkan

Agar tabungan untuk membeli rumah bisa terkumpul dengan lebih cepat, penting sekali untuk menyimpan dana dalam bentuk investasi dengan potensi pertumbuhan. Instrumen seperti logam mulia seperti emas atau reksa dana berbasis pasar saham bisa menjadi pilihan yang baik.

Selain nilainya cenderung stabil, logam mulia juga mudah untuk dicairkan ketika dibutuhkan. Sementara itu, reksa dana berbasis pasar saham dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang panjang, meskipun risikonya lebih besar dibandingkan instrumen lain. Selain kedua instrumen tersebut, kamu bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi di P2P lending berbasis syariah seperti di Danasyariah untuk mendapatkan imbal hasil setiap bulan secara aman dan halal.

5. Mengurangi pengeluaran yang tidak penting

Salah satu cara untuk mempercepat pengumpulan uang untuk DP rumah adalah dengan memangkas pengeluaran yang tidak penting. Kamu bisa membuat anggaran bulanan yang ketat dan alokasikan lebih banyak dana untuk keperluan tabungan rumah. Kurangi pula pengeluaran untuk hiburan, makan di luar, atau belanja barang yang tidak penting. Dengan menjalani gaya hidup yang lebih hemat, maka impian untuk bisa memiliki rumah bisa lebih cepat tercapai.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa memiliki rumah bagi pekerja UMR di Jakarta bukanlah hal yang mudah tetapi bukan tidak mungkin. Dengan perencanaan keuangan yang matang, disiplin menabung, dan memanfaatkan program seperti KPR, maka pekerja UMR di kota-kota besar, khususnya Jakarta, bisa mewujudkan impian mereka untuk bisa memiliki hunian sendiri. Kendati lokasinya jauh dari pusat kota, tinggal di kawasan penyangga dengan akses transportasi yang memadai tetap menjadi solusi yang realistis.

Leave a Reply