Lebaran di Indonesia merupakan momen tahunan yang bisa menguras isi dompet. Setelah libur lebaran usai, maka kamu harus kembali ke rutinitas sehari-hari di tempat kamu mencari rupiah. Kembali ke rutinitas setelah Idul Fitri kerap kali dihadapkan dengan realita bahwa kantong kamu kering. Mau tidak mau, kamu harus memulihkan kembali isi dompet kamu seperti sebelum Ramadan dan lebaran.
Ada banyak cara untuk mengembalikan kondisi keuangan pasca lebaran, salah satunya adalah dengan menghemat pengeluaran. Tak perlu khawatir lantaran dalam artikel berikut akan dijabarkan beberapa tips jitu untuk berhemat setelah lebaran agar keuangan bisa pulih seperti sedia kala.
Langsung saja, berikut adalah beberapa tips hemat setelah libur lebaran agar kondisi keuangan bisa kembali seperti sebelum Ramadan dan lebaran.
Sama halnya saat kondisi fisik sedang tidak fit, otomatis kamu harus memeriksakan kondisi tubuh kamu terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui apa yang harus diobati. Hal ini juga berlaku dengan kondisi keuangan kamu yang bisa dibilang tidak sehat setelah momen Ramadan dan lebaran.
Untuk itu, periksa kembali segala bentuk pengeluaran kamu selama Ramadan hingga akhir lebaran. Setelah itu, identifikasi pengeluaran mana yang sekiranya bisa kamu batasi dalam setiap bulan. Pisahkan mana yang termasuk kebutuhan pokok dan kebutuhan yang bisa ditunda. Kemudian, buat daftar dan catat semua yang bisa kamu lakukan untuk memulihkan kondisi finansial kamu.
Langkah selanjutnya untuk menghemat pengeluaran setelah lebaran adalah dengan menyusun rancangan anggaran baru. Kamu bisa membuat daftar keperluan-keperluan selama satu bulan. Kemudian, pisahkan mana yang termasuk kebutuhan pokok dan sekunder.
Lantaran kamu ingin menghemat pengeluaran, otomatis anggaran dari setiap pos-pos kebutuhan harus dikurangi. Sebagai contoh, kamu biasa mengeluarkan dana sebesar Rp300 ribu untuk biaya internet. Nah, kamu bisa mengurangi biaya tersebut menjadi Rp150 ribu per bulan. Sisa dari anggaran internet bisa kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lainnya, seperti untuk makan, membayar utang, atau transportasi bekerja maupun sekolah anak.
Tips berikutnya untuk hemat pasca lebaran adalah dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan yang bersifat primer. Hal ini bukan hanya soal pangan, tetapi juga biaya lainnya, seperti tagihan listrik, air, dana pendidikan anak, asuransi kesehatan, dan cicilan bila ada. Tentunya kebutuhan per bulan setiap orang berbeda-beda, jadi sesuaikan kembali dengan pribadi masing-masing.
Sebagai catatan, jangan sampai kebutuhan primer tidak terpenuhi demi untuk memenuhi kebutuhan lain yang sifatnya tidak mendesak. Sebab, menunda membayar kebutuhan primer hanya akan membuat kondisi keuangan kamu makin terbebani, terlebih setelah jor-joran mengeluarkan anggaran untuk lebaran.
Buat kamu yang sudah bekerja dan termasuk pegawai kantoran, mungkin kamu terbiasa untuk makan siang di luar. Nah, setelah libur lebaran, cobalah untuk memulai kebiasaan baru yang lebih hemat, yakni dengan membawa bekal makanan dari rumah. Kamu bisa bangun lebih awal untuk membuat sarapan sekaligus bekal makan siang yang bisa kamu bawa ke kantor. Bila tidak memungkinkan, cobalah untuk memasak nasi sendiri dan beli sayur atau lauk di warung makan sederhana.
Hal tersebut bisa membuat kondisi keuangan kamu makin memburuk. Alih-alih bisa berhemat setelah lebaran, justru dompet kamu makin kering karena tidak bisa menerapkan pola hidup hemat.
Contoh lainnya adalah transportasi, bila jarak satu tempat dan yang lainnya bisa kamu tempuh dengan jalan kaki, ya usahakan untuk jalan kaki. Jangan sedikit-sedikit menggunakan kendaraan bermotor untuk menekan anggaran biaya bahan bakar. Dengan begitu, kamu bisa menghemat banyak pengeluaran yang dapat kamu gunakan sebagai dana tabungan, dana darurat, maupun investasi.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi banyak orang untuk menerapkan gaya hidup hemat adalah menahan impulsive buying. Melansir laman Siloam Hospitals, impulsive buying merupakan perilaku yang membuat individu melakukan pembelian suatu barang atau jasa secara impulsif, tanpa berpikir dua kali. Sekalipun produk yang dibeli tidak memberikan manfaat riil atau dibutuhkan oleh pembeli, orang dengan impulsive buying tetap akan membelinya.
Secara garis besar, perilaku impulsive buying didasari oleh keinginan untuk segera membahagiakan diri sendiri. Pada beberapa kasus, tindakan tersebut bisa memicu pelepasan dopamin dan endorfin di otak yang menjadi penyebab munculnya sensasi euforia atau senang. Inilah yang membuat seseorang cenderung melakukan impulsive buying.
Untuk mengatasi tindakan impulsive buying, maka pelakunya harus memiliki kesadaran diri untuk menahan diri dari tindakan tersebut. Selain itu juga bisa dilakukan dengan mencari cara yang lebih sehat dan bijak agar stres lebih terkendali, seperti dengan olahraga. Pasalnya, stres berlebih juga bisa mendorong orang untuk melakukan impulsive buying.
Tips selanjutnya untuk berhemat setelah lebaran adalah dengan membatasi jumlah uang cash di dompet. Jangan membawa terlalu banyak uang tunai di dompet. Sebab, makin banyak uang tunai yang kamu pegang, makin mudah pula uang tersebut kamu gunakan untuk hal-hal yang tak terduga.
Ada baiknya, simpan sebagian dari uang kamu di rekening atau platform keuangan digital yang memungkinkan kamu tidak bisa mengambilnya sesuka hati. Dengan begitu, kamu pasti akan berpikir berkali-kali saat mau menggunakan uang untuk hal-hal yang sebelumnya tidak kamu rencanakan.
Bila kamu berhasil menerapkan langkah-langkah di atas, otomatis kamu akan memiliki banyak sisa dana. Nah, dana tersebut bisa kamu alokasikan sebagai tabungan maupun dana darurat. Dengan memiliki keduanya, maka keuangan kamu bisa perlahan-lahan kembali stabil seperti sedia kala.
Di sisi lain, memiliki tabungan dan dana darurat adalah salah satu kunci untuk mewujudkan financial freedom. Jadi, usahakan untuk konsisten berhemat agar kamu memiliki banyak tabungan dan dana darurat. Namun, ingat, berhemat tidak sama dengan pelit terhadap diri sendiri. Boleh saja kok memberikan reward terhadap diri sendiri dengan catatan kamu harus menyisihkan terlebih dahulu dana untuk tabungan, dana darurat, dan kebutuhan pokok.
Itulah cara hidup hemat setelah lebaran agar kondisi keuangan pulih seperti sedia kala. Kunci dari menerapkan tips-tips di atas adalah disiplin dan konsisten. Sebab, tidak mudah menjalani kehidupan sehari-hari dengan anggaran yang serba dibatasi. Kendati demikian, keuangan kamu pada akhirnya akan kembali sehat, jadi bersabarlah.