5 Tips Jitu Investasi Emas Buat Pemula, Wajib Tahu!

Buat kamu yang tertarik untuk mulai investasi emas, jangan langsung beli. Simak dulu tips investasi emas berikut ini.
Sumber : Envato

Berbicara soal instrumen investasi, emas menjadi salah satu favorit masyarakat Indonesia, terutama buat kamu yang baru mulai berlajar menanamkan uang. Alasannya cukup simpel, yakni emas cenderung lebih tahan terhadap inflasi, nilainya terus naik, dan bisa dijual kapan saja sewaktu-waktu kamu butuh dana cepat. 

Namun jangan buru-buru beli emas, pelajari dulu jenis-jenis emas, perbedaannya, dan strateginya yang tepat biar kamu bukan sekadar ikut-ikutan tetapi benar-benar paham dan bisa menghasilkan cuan.

Investasi Emas
Sumber : Envato

Investasi Emas atau Nabung Emas?

Meskipun sekilas terdengar mirip, investasi emas dan nabung emas itu ada perbedaannya sedikit. Nabung emas biasanya identik dengan kegiatan membeli emas dalam jumlah kecil secara berkala, misalnya melalui aplikasi digital seperti Pegadaian Digital atau membeli perhiasan emas. Kegiatan ini cocok banget buat kamu yang memiliki anggaran terbatas tetapi ingin konsisten menabung dalam bentuk logam mulia.

Sementara itu, investasi emas memiliki cakupan yang lebih luas. Sebenarnya sama-sama menabung, tetapi untuk investasi, kamu memerlukan strategi khusus seperti membeli emas di harga rendah dan jual saat harga tinggi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan beli.

Sebenarnya, menabung emas sendiri bisa dibilang sebagai bentuk investasi jangka panjang yang minim risiko. Namun, agar keuntungannya lebih maksimal, kamu tetap membutuhkan strategi khusus agar hasilnya memuaskan.

Pilih Emas Batangan, Perhiasan, atau Digital?

Sebelum mulai nabung atau investasi emas, kamu harus tahu bahwa ada tiga bentuk emas yang biasa dijadikan instrumen investasi, yakni:

1. Emas batangan

Emas batang adalah pilihan paling populer untuk investasi jangka panjang. Biasanya, emas jenis ini memiliki kadar 99,99% (24 karat) dan memiliki sertifikat resmi dari Antam atau UBS. Nilainya juga cenderung lebih stabil dan harga jualnya lebih tinggi karena bebas biaya ongkos pembuatan.

Berikut kelebihan emas batangan:

  • Nilai intrinsiknya lebih tinggi
  • Cocok untuk aset jangka panjang
  • Bisa diwariskan dan disimpan dalam brankas pribadi atau mungkin bank

Berikut kekurangan emas batangan:

  • Jika disimpan di bank, maka butuh biaya penyimpanan dan asuransi
  • Rentan terhadap risiko pencurian jika disimpan di rumah

2. Emas perhiasan

Emas perhiasan memang bisa dijadikan investasi. Namun jenis emas ini lebih cocok untuk estetika penampilan atau simpanan darurat. Sebab, harganya mengandung ongkos pembuatan sehingga saat dijual kembali, kamu akan mengalami penurunan nilai (buyback).

Berikut keunggulan emas perhiasan:

  • Bisa dipakai sebagai aksesoris
  • Harga lebih rendah dibanding emas batangan

Berikut kekurangan emas perhiasan:

  • Nilai jualnya lebih rendah karena ada potongan ongkos pembuatan mulai dari 10-20%
  • Kadar emas murninya lebih rendah, biasanya sekitar 70-75%

3. Emas digital

Nah, emas jenis ini cocok buat generasi muda. Bahkan pada 2024, nilai transaksi untuk emas digital mencapai sekitar 3.000 ton. Pasalnya, emas digital memberikan banyak kemudahan, seperti bisa dibeli mulai dari 0,01 gram lewat aplikasi. Tenang saja, semuanya tercatat secara online kok dan bahkan bisa dikonversi menjadi emas fisik jika sudah mencapai gramasi tertentu.

Berikut beberapa keunggulan emas digital:

  • Modal kecil, transaksi cepat dan praktis
  • Bisa dipantau dan dijual kapan saja secara langsung
  • Disimpan di lembaga tepercaya seperti Pegadaian dan sudah terdaftar di OJK serta BAPPEBTI

Namun emas digital juga memiliki beberapa kekurangan:

  • Bergantung pada sistem digital
  • Jika tidak hati-hati saat memilih platform, bisa terjebak di layanan ilegal

Tips Investasi Emas Agar Cuan

Nah, setelah paham jenis-jenis emas, sekarang saatnya kamu mempelajari strategi agar investasi emas kamu tidak sia-sia. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:

1. Tentukan tujuan investasi dari awal

Sebelum memutuskan untuk membeli emas, pastikan kamu sudah tahu buat apa investasi tersebut. Apakah untuk dana darurat, biaya pendidikan anak di masa depan, atau untuk persiapan pensiun? Kalau untuk jangka panjang, pilih emas batangan. Namun kalau kamu lebih mengutamakan fleksibilitas seperti kemudahan proses jual, pilih emas digital.

2. Pantau harga emas secara berkala

Harga emas bisa berubah setiap hari, bahkan setiap jam. Kalau kamu memilih emas digital, seperti di platform Pegadaian Digital, kamu bisa memantau langsung harga emas setiap harinya. Tipsnya, beli saat harga emas turun dan jual saat harganya naik. Menurut Jasa Yusron, analis Treasury, harga emas global mengalami kenaikan 12% per tahun selama satu dekade terakhir. Sementara di Indonesia, harga emas naik sebesar 8,51% per tahun. 

3. Beli emas bersertifikat di tempat resmi

Pastikan kamu membeli emas di tempat resmi seperti Pegadaian, Galeri 24, atau toko-toko emas tepercaya. Kalau kamu memilih emas digital, pastikan platform yang akan kamu gunakan sudah berizin dari OJK dan BAPPEBTI.

4. Perhatikan waktu jual emas

Investasi emas itu idealnya adalah untuk kebutuhan jangka panjang. Jadi, jangan menjual emas saat harga pasar sedang turun atau dekat dengan waktu pembelian. Kalau kamu investasi emas dalam bentuk perhiasan, sebaiknya tunggu 2-3 tahun agar nilai kenaikannya bisa menutup ongkos pembuatan yang tergerus saat dijual kembali.

5. Lakukan diversifikasi

Jangan tarus semua uangmu dalam bentuk emas. Memang emas dapat melindungi nilai uang, tetapi emas tidak bisa menghasilkan imbal hasil seperti dalam bentuk dividen. Sebaiknya, jadikan emas sebagai salah satu bagian dari portofolio investasimu, bersama instrumen lainnya seperti saham, deposito, atau mungkin P2P lending.

Bagaimana, tertarik untuk mulai nabung atau investasi emas? Investasi emas bisa menjadi langkah awal kamu untuk terjun ke dunia investasi. Risikonya rendah, nilainya stabil, dan mudah dicairkan. Namun kamu juga harus cermat dalam memilih jenis emas. Selain itu, jangan menyimpan semua uangmu dalam bentuk investasi emas tetapi jadikan emas sebagai salah satu portofolio investasi kamu selain saham, deposito, atau pada fintech P2P.

Leave a Reply