
Kamu mungkin sering mendengar cerita soal orang yang sukses mendapatkan keuntungan besar dari investasi saham. Namun, di sisi lain, ada juga yang mengalami kerugian besar karena kurang memahami cara kerja instrumen investasi satu ini.
Secara keseluruhan, dunia saham memang menarik karena menawarkan potensi imbal hasil yang besar, tetapi risikonya pun juga besar. Nah, buat kamu yang baru pertama kali terjun ke dunia saham, ada beberapa hal penting yang harus kamu ketahui agar kamu tidak “boncos”.

Dalam beberapa tahun terakhir, saham menjadi salah satu produk investasi yang peminatnya meningkat dengan tajam. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilansir oleh RRI, jumlah investor saham di sektor ritel menembus lebih dari 13 juta orang pada kuartal III 2025. Angka ini naik sekitar 18% dibanding periode yang sama pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran finansial masyarakat, khususnya generasi muda, makin meningkat.
Salah satu pendorong tren investasi ini adalah kemajuan teknologi. Saat ini, kamu bisa membuka rekening efek hanya dalam hitungan menit menggunakan aplikasi digital. Prosesnya mudah, aman, dan yang paling penting adalah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tak heran, 59% investor saat ini merupakan generasi muda usia 18-35 tahun yang sekaligus menjadikan mereka motor utama pertumbuhan pasar saham online di Indonesia.
Selain karena kemudahan akses, edukasi terkait pasar modal juga makin gencar dilakukan oleh para finfluencer (financial influencer) dan lembaga-lembaga keuangan dalam negeri. Semua ini membantu masyarakat untuk lebih memahami bahwa investasi saham bukan produk investasi eksklusif yang dilakukan oleh kalangan profesional, melainkan juga bisa dimulai oleh siapa pun yang memiliki kesadaran untuk merencanakan masa depan finansialnya.
Kendati demikian, tren positif ini juga harus diimbangi dengan kesadaran bahwa saham adalah instrumen investasi dengan risiko paling tinggi. Keuntungan yang ditawarkan memang tinggi, tetapi potensi kerugiannya juga tinggi. Oleh sebab itu, pemula harus memiliki pemahaman dan strategi yang matang.

Di bawah ini ada beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan sebagai pemula di dunia saham. Yuk, simak!
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mempelajari dasar-dasar saham. Kamu harus paham apa itu saham, bagaimana cara kerjanya, serta risiko dan potensi keuntungannya. Jangan langsung membeli saham hanya karena ikut-ikutan.
Pelajari terlebih dahulu istilah-istilah dasar dalam dunia saham, seperti capital gain, dividen, cut loss, hingga analisis fundamental. Kamu bisa belajar lewat buku, kursus online, menyimak konten-konten finfluencer, dan lain sebagainya. Makin kamu paham, makin kecil pula kemungkinan salah langkah.
Untuk mulai bertransaksi, kamu harus memiliki rekening efek di perusahaan sekuritas. Saat ini sudah banyak sekali sekuritas yang menawarkan layanan digital dengan biaya transaksi yang cukup terjangkau. Namun ingat, jangan tergiur hanya karena biayanya murah.
Pastikan sekuritas yang akan kamu pilih sudah terdaftar di OJK dan memiliki reputasi baik. Cari tahu juga bagaimana kualitas layanan aplikasinya, apakah mudah digunakan, transparan, dan memiliki keamanan yang kuat.
Prinsip yang harus kamu ingat saat melakukan investasi saham dan instrumen lainnya adalah gunakan uang dingin. Melansir laman OCBC, penggunaan uang dingin merupakan langkah terbaik untuk menghadapi ketidakpastian pasar dan perubahan arah tren. Uang dingin yang dimaksud di sini adalah uang yang tidak digunakan untuk mencukupi kebutuhan primer maupun sekunder. Selain itu, mulailah dengan jumlah kecil untuk menguji strategi dan membangun pengalaman.
Sebelum memutuskan untuk membeli saham, pastikan kamu sudah memiliki rencana yang jelas. Tentukan tujuan investasimu terlebih dahulu, apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang. Tentukan juga kapan harus membeli, menjual, atau bahkan melakukan cut loss.
Selain itu, upayakan kamu tetap disiplin pada rencana ini karena biasanya keputusan yang dilakukan secara impulsif hanya akan berujung pada kerugian. Banyak sekali pemula yang mengalami kerugian besar karena panik saat harga turun atau mungkin terlalu serakah saat harga naik.
Perlu diketahui bahwa tidak semua investasi saham cocok untuk pemula. Bagi yang masih pemula, cobalah untuk fokus pada perusahaan besar dengan kinerja keuangan yang stabil, seperti yang tergabung dalam indeks IDX30 atau LQ45. Saham-saham ini umumnya memiliki tingkat likuiditas tinggi dan fundamental kuat sehingga aman untuk jangka panjang.
Untuk terjun ke dunia saham, usahakan kamu bisa melakukan analisis saham. Kamu bisa menggunakan dua pendekatan, yakni analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental lebih fokus pada kinerja perusahaan. Sementara itu, analisis teknikal lebih fokus ke pola harga dan volume perdagangan. Namun keduanya saling melengkapi.
Ingatlah bahwa investasi saham bukan cara instan untuk jadi kaya. Terjun ke dunia saham berarti kamu harus siap dengan proses, kesabaran, dan konsistensi untuk melihat hasilnya. Banyak orang tergoda dengan profit besar dalam waktu singkat. Padahal kenyataannya, pasar saham tidak selalu bergerak sesuai harapan.
Untuk itu, fokuslah pada tujuan jangka panjang dan hindari keputusan yang bersifat impulsif. Kalau kamu disiplin dan realistis, maka keuntungan akan mengikuti seiring dengan berjalannya waktu.
Memulai investasi saham memang membutuhkan nyali besar, tetapi hasilnya akan sangat memuaskan jika kamu melakukannya dengan perencanaan dan konsistensi. Kuncinya adalah pahami risikonya, gunakan uang dengan bijak, sabar, dan terus belajar dari pengalaman. Jangan terburu-buru ingin segera cuan, tetapi fokuslah membangun fondasi yang kuat terlebih dahulu.