7 Tips Melunasi Utang yang Sudah Menumpuk

Pusing karena utang menumpuk? Simak di sini tips melunasi utang agar keuangan lebih stabil dan hidup bisa lebih tenang.
Sumber : Envato

Siapa sih yang mau hidup dengan beban utang yang tak ada habisnya? Namun, kenyataannya, banyak orang terjebak dalam situasi tersebut karena berbagai alasan. Ada yang berutang untuk modal bisnis, ada yang utang karena kebutuhan mendesak, ada pula yang berutang hanya untuk memenuhi gaya hidup. Apa pun alasan di balik itu semua, utang yang menumpuk akan selalu menjadi sumber masalah, baik finansial maupun psikologis.

Dalam kondisi seperti ini, penting sekali untuk menyadari bahwa utang itu harus dilunasi dan ini kewajiban, bukan pilihan. Bahkan dalam semua kepercayaan, termasuk Islam, sangat ditekankan pentingnya melunasi utang karena itu adalah bentuk tanggung jawab. Lantas, bagaimana caranya keluar dari lingkaran utang yang terus mencekik?

Ingat, Utang Itu Kewajiban

Tips Melunasi Utang
Sumber : Envato

Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum., dari Universitas Ahmad Dahlan, menegaskan bahwa utang tetaplah utang sampai benar-benar dibayar atau ada kerelaan dari pihak pemberi pinjaman. Ia mengutip Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 282 yang menekankan pentingnya mencatat utang guna menghindari masalah di kemudian hari. Catatan ini bisa menjadi bukti hitam di atas putih untuk melindungi kedua belah pihak dan sebagai pengingat bahwa utang harus diselesaikan tepat waktu.

Hadis Bukhari juga menyebutkan bahwa siapa saja yang berutang dengan niat melunasi, maka Allah SWT akan memudahkan jalannya. Sebaliknya, jika seseorang berutang tetapi tidak memiliki niat untuk melunasi, maka murka Allah SWT menantinya. Prinsip ini pada dasarnya selaras dengan kehidupan masa kini, yakni utang adalah tanggung jawab moral sekaligus sosial yang tidak boleh diabaikan.

Bahkan, jika pemberi utang sudah tidak diketahui keberadaannya atau sudah wafat dan tidak ada ahli waris, Islam mengajarkan alternatif pelunasan dengan cara menyedekahkannya kepada lembaga yang bermanfaat untuk umat. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi siapa pun untuk mengabaikan kewajiban melunasi utang.

Utang Non-Produktif Adalah Sumber Masalah

Berbicara soal utang, tidak semua utang itu buruk karena ada utang produktif dan konsumtif. Utang produktif bisa dalam bentuk cicilan rumah atau modal usaha yang dapat memberikan manfaat jangka panjang. Namun, beda ceritanya jika utang tersebut termasuk utang konsumtif untuk mencukupi gaya hidup, seperti cicilan barang elektronik, paylater untuk belanja online, atau penggunaan kartu kredit tanpa perencanaan yang matang.

Dr. Intan Novita, Psikolog Klinis RSUP Fatmawati, melalui laman Desa Sitirejo, menjelaskan bahwa utang konsumtif sering kali menjadi pemicu kondisi mental, seperti stres, kecemasan, bahkan depresi.

Data dari riset Lembaga Riset Psikososial Indonesia 2024 juga menemukan bahwa 42% pekerja muda di Tanah Air mengalami stres berkepanjangan akibat tekanan finansial dan dalam hal ini utang konsumtif menjadi penyebab utama. Lebih memprihatinkannya lagi, 1 dari 5 di antaranya mengalami gangguan mental, seperti kecemasan hingga depresi ringan.

Fenomena ini dengan gamblang menunjukkan bahwa utang itu bukan sekadar angka, tetapi beban psikologis yang bisa berpotensi merusak kualitas hidup. Siklusnya cukup jelas, yakni kondisi stres mendorong timbulnya impulsive buying, impulsive buying menyebabkan utang, dan utang memperburuk kondisi stres. Jika hal ini tidak diatasi, maka lingkaran setan ini akan terus berputar.

7 Tips Melunasi Utang yang Menumpuk

Tips Melunasi Utang
Sumber : Envato

Ingat, utang itu harus dibayar karena itu kewajiban. Berikut beberapa tips melunasi utang yang bisa kamu terapkan:

1. Buat rencana keuangan

Langkah pertama adalah mengetahui kondisi keuanganmu saat ini secara detail. Catat semua bentuk pemasukan dan pengeluaran, lalu tulis semua utang yang kamu miliki, termasuk jumlah, bunga, dan jatuh temponya. Dengan begitu, kamu bisa menentukan mana utang yang harus kamu lunasi terlebih dahulu. Rencana keuangan ini juga berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kamu dalam melunasi utang.

2. Berhemat, kurangi pengeluaran konsumtif

Kalau kamu ingin segera terbebas dari utang, berhematlah. Kurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting dan hanya untuk memenuhi keinginan. Misalnya berhenti berlangganan layanan streaming yang jarang kamu gunakan, kurangi pesan makanan online, atau bahkan menunda belanja barang yang tidak mendesak. Berusahalah untuk menjalani hidup minimalis untuk sementara waktu demi bisa melunasi utang.

3. Hentikan utang baru

Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang yang memiliki utang adalah kebiasaan gali lubang tutup lubang. Jangan pernah menutup utang lama dengan utang baru, misalnya dengan mengajukan pinjaman di koperasi atau bahkan pinjaman online. Jika memang tidak mendesak, alangkah baiknya untuk mencari pemasukan tambahan dan menahan pengeluaran yang tidak penting untuk membayar utang yang sudah ada.

4. Cari pemasukan tambahan

Jika pemasukanmu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan karena harus membayar utang, kamu bisa mencari pemasukan tambahan. Cobalah pekerjaan-pekerjaan sampingan yang sesuai dengan keahlian kamu dan tidak terlalu mengganggu pekerjaan utama.

5. Gunakan metode snowball

Ada dua strategi yang bisa kamu terapkan untuk melunasi utang. Pertama, metode snowball, yakni kamu harus melunasi utang dari nominal paling kecil agar lebih termotivasi untuk melunasi utang-utang besar lainnya. Kedua, metode avalanche yang dengan melunasi utang paling besar terlebih dahulu. Lantas, mana yang lebih bagus? Keduanya sama-sama efektif untuk memotivasi kamu agar segera melunasi utang. Pilih mana saja yang sesuai dengan kondisi keuangan kamu.

6. Take over kredit

Kalau utang kamu berupa cicilan rumah, mobil, atau aset lainnya, pertimbangkan opsi take over kredit. Artinya, kamu harus menjual aset tersebut meskipun masih dalam masa cicilan. Selanjutnya, gunakan hasil penjualannya untuk melunasi utang yang ada. Memang opsi ini berat, tetapi bisa membantu menyelamatkanmu dari beban finansial yang lebih besar.

7. Cari dukungan dari orang terdekat

Jangan ragu untuk berbagi cerita dengan keluarga atau teman terdekat. Namun ingat, tujuannya bukan untuk meminta bantuan dalam bentuk finansial, melainkan dalam bentuk dukungan emosional. Hal ini dikarenakan berbagi cerita dengan orang yang mampu menjadi pendengar bisa sedikit melegakan beban emosional yang kamu alami karena utang.

Memang, melunasi utang itu tidak mudah, butuh waktu lama dan prosesnya sangat melelahkan. Oleh sebab itu, jangan sampai kamu lupa untuk menjaga kesehatan lupa. Jika kamu merasa beban keuangan ini terasa terlalu berat, jangan sungkan untuk mencurahkan isi pikiranmu dengan profesional seperti psikolog atau mungkin orang-orang terdekat yang menurutmu bisa menjadi pendengar yang baik. Terkadang yang kita butuhkan adalah telinga yang mampu mendengar, bukan mulut yang hanya bisa menghakimi.

Bagaimana pun juga utang itu harus dibayar dan jangan pernah menggunakan jalan pintas. Jadi, buat kamu yang saat ini memiliki beban utang, cobalah untuk menerapkan tips melunasi utang yang sesuai dengan kondisi kamu saat ini.

Leave a Reply