Coba bayangkan, kamu sudah menabung bertahun-tahun demi membeli rumah impian. Namun baru beberapa bulan ditempati, rumah impianmu tersebut kebanjiran. Semua furnitur rusak, aktivitas terganggu, dan bahkan kondisi rumah rusak. Tentunya kamu tidak ingin kan hal seperti ini terjadi?
Perlu dipahami bahwa banjir bukanlah hal yang asing di Indonesia. Setiap musim hujan tiba, banyak wilayah, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Bekasi mengalami genangan hingga banjir besar.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pada tahun 2023 terjadi lebih dari 1.000 kejadian banjir di seluruh wilayah Indonesia. Maka dari itu, memilih lokasi rumah yang bebas banjir bukan hanya soal demi kenyamanan, tetapi juga keamanan dan investasi jangka panjang.
Buat kamu yang sedang dalam proses mencari rumah atau berencana membeli properti, penting sekali untuk mempertimbangkan faktor risiko banjir. Di bawah ini ada tujuh tips singkat memilih lokasi rumah bebas banjir yang bisa kamu terapkan agar tidak menyesal di kemudian hari.
Sebelum kamu menjatuhkan pilihanmu pada rumah hanya karena desainnya, coba gali terlebih dahulu sejarah lokasi rumah tersebut. Apakah daerah tersebut termasuk langganan banjir? Caranya mudah, kamu bisa langsung bertanya ke warga sekitar, satpam komplek, atau bahkan cek peta rawan bencana dari situs resmi seperti bmkg.go.id, bnpb.go.id, dan petabencana.id.
Kalau rumah yang kamu incar ternyata pernah kebanjiran beberapa kali, besar kemungkinan kejadian tersebut akan terulang lagi. Jadi, ada baiknya kamu mencari pilihan lain yang lebih aman meskipun harus jauh dari pusat kota sekali pun.
Seperti yang kita ketahui, air selalu mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Jadi, rumah yang berada di dataran rendah, dekat cekungan, atau mungkin diapit bukit biasanya lebih rentan terkena bencana banjir. Sebaliknya, bila rumah di atas permukaan tanah yang lebih tinggi, biasanya cenderung lebih aman.
Kamu bisa mengecek ketinggian lokasi rumah menggunakan Google Maps dengan metode topografi. Kamu juga bisa mengeceknya langsung saat datang ke lokasi. Pastikan kamu memilih rumah yang memiliki posisi lebih tinggi dibanding jalan atau lingkungan di sekelilingnya.
Punya rumah dengan desain ciamik tetapi sistem drainasenya buruk? Bisa jadi mimpi buruk. Saluran air yang tidak lancar, terlalu kecil, atau bahkan tidak ada akan membuat air hujan cepat menggenang dan menyebabkan terjadinya banjir.
Saat datang ke lokasi rumah, coba cek kondisi got dan saluran air. Pastikan saluran air bersih dan tidak ada genangan yang tidak wajar meskipun sedang tidak hujan. Sebab, sistem drainase yang baik dapat membantu mengalirkan air hujan dengan cepat dan mencegah terjadinya banjir.
Banyak orang tergoda untuk membeli hunian dekat air karena pemandangan yang disuguhkan dan suasananya yang tenang. Namun perlu diingat juga bahwa rumah yang terlalu dekat dengan sungai, danau, atau pantai memiliki risiko tinggi terkena banjir, khususnya saat musim hujan atau air pasang.
Kalau kamu tetap ingin tinggal di kawasan seperti ini, pastikan rumah berada di area yang memiliki tanggul pengaman, elevasi bangunan cukup tinggi, dan dilengkapi dengan sistem peringatan dini yang aktif. Namun idealnya, pilih lokasi yang jauh dari sumber air besar guna meminimalkan risiko banjir maupun bencana lainnya.
Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik cuaca yang berbeda-beda. Ada wilayah yang cenderung lebih kering dan ada pula yang sering diguyur hujan deras hingga berhari-hari. Sebelum membeli rumah, kamu bisa mempelajari pola musim atau lebih tepatnya pola hujan di area tersebut melalui data dari BMKG atau mungkin aplikasi cuaca.
Dengan mengenali musim dan intensitas hujan di wilayah rumah yang ingin kamu beli, kamu bisa mengukur risiko banjir secara lebih akurat. Contohnya, bila area tersebut kerap tergenang saat musim hujan panjang, ada baiknya kamu menghindari wilayah tersebut dan pilih lokasi lain yang lebih stabil.
Terkadang suatu rumah sangat aman, tetapi akses keluar masuknya justru rawan terhadap banjir. Tentu hal ini akan menyulitkan kamu untuk beraktivitas sehari-hari. Bayangkan saja apabila kamu tidak bisa keluar rumah karena jalan tergenang air? Bukan hanya repot, tetapi juga berisiko tinggi.
Selain itu, periksa pula kondisi jalan di sekitar rumah. Jika ada banyak lubang atau kerusakan di jalan sekitar lingkungan rumah, bisa jadi ada masalah drainase atau struktur tanah yang kurang optimal. Jalan yang kondisinya buruk juga menjadi pertanda bahwa daerah tersebut mudah tergenang air.
Daerah yang masih memiliki area resapan atau ruang terbuka hijau umumnya memiliki risiko banjir yang lebih rendah. Taman kota, area hijau perumahan, dan keberadaan lahan kosong dapat membantu menyerap air hujan dan bahkan mengurangi genangan.
Kamu pun bisa memilih kompleks perumahan yang mengusung konsep ramah lingkungan yang menyediakan sistem penyerapan air alami dan memiliki drainase yang optimal dan berkelanjutan. Investasi pada rumah seperti ini tak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga ramah lingkungan.
Nah, itulah beberapa tips singkat untuk memilih rumah yang benar-benar bebas banjir. Semakin teliti kamu dalam menilai lokasi suatu rumah, makin besar pula peluang kamu untuk menemukan rumah impian yang nyaman, aman, dan pastinya bebas dari risiko banjir dan bencana lainnya.