Anda punya properti nganggur? Anda bisa lho menyewakannya agar aset tersebut lebih produktif. Menyewakan properti, baik itu lahan kosong maupun bangunan hunian, sudah banyak dilakukan orang zaman dahulu. Jadi, properti tidak hanya berfungsi sebagai investasi, tetapi juga sebagai salah satu sumber passive income.
Passive income adalah semua jenis penghasilan yang Anda dapatkan tanpa harus mengeluarkan biaya ekstra. Untuk itu, jika Anda punya rumah, lahan atau produk properti nganggur lainnya, coba disewakan saja. Bagaimana caranya?
Semua jenis produk properti dapat Anda jadikan sumber passive income dengan cara disewakan. Di bawah ini sudah kami rangkum sejumlah tips menyewakan properti agar cepat menghasilkan keuntungan.
Jika Anda ingin menyewakan properti berupa bangunan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengecek kondisinya. Periksa semua bagian, mulai dari bagian eksterior hingga interior. Apakah ada yang perlu diperbaiki atau tidak? Misalnya catnya kusam, plafon bocor, banyak dinding rentak, dan lain sebagainya.
Periksa pula kondisi kelistrikan, air, dan pembuangan limbah. Pastikan semuanya dalam kondisi siap pakai dan terawat. Jika bermasalah, upayakan untuk segera memperbaikinya. Ini agar Anda mendapatkan nilai sewa yang tinggi. Di sisi lain, minat calon penyewa akan berkurang bila komponen penting dalam sebuah bangunan tidak berfungsi dengan baik.
Untuk memperbaiki kondisi bangunan yang rusak, buat rencana anggaran sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai melampaui kebutuhan agar tidak mengganggu cash flow keuangan pribadi Anda.
Kondisi properti Anda sudah layak sewa? Jangan terburu-buru memasarkannya. Anda harus menentukan harga sewanya terlebih dahulu. Harga yang dipatok harus sesuai dengan harga pasaran sewa bangunan atau tanah di daerah Anda. Untuk hal ini, Anda bisa mencari informasi melalui situs-situs properti online.
Kalau kurang yakin, Anda bisa melakukan survei harga secara langsung di daerah Anda. Selain dari lokasi, cari tahu pula target pasar yang prospektif di lokasi aset properti Anda. Sebagai contoh, Anda punya bangunan nganggur dekat area kampus. Untuk itu, Anda bisa memasang harga sewa yang terjangkau bagi mahasiswa.
Harga sewa juga harus disesuaikan dengan keseluruhan kondisi properti Anda. Misalnya, Anda ingin menyewakan unit apartemen. Anda boleh-boleh saja memasang harga tinggi bila apartemen sudah dilengkapi dengan furnitur. Kalau belum dan masih kosong, harga sewa tak boleh terlalu tinggi.
Tips menyewakan properti yang selanjutnya adalah menentukan skema sewa. Skema di sini berhubungan dengan jangka waktu penyewaan. Apakah mau disewakan secara harian, bulanan atau mungkin tahunan? Selanjutnya, apakah calon penyewa harus membayar deposit terlebih dahulu? Selain itu, bagaimana sistem pembayarannya?
Pertimbangkan semuanya dengan matang sebelum Anda memasarkan properti untuk disewakan. Jangan lupa juga untuk menentukan skema pembayaran tagihan listrik dan air. Umumnya, kedua jenis tagihan ini ditanggung oleh pihak penyewa.
Intinya, tentukan skema yang menarik calon penyewa namun juga menguntungkan bagi Anda sendiri. Semuanya harus dipaparkan sejelas mungkin sebelum tanda tangan kontrak untuk mencegah kesalahpahaman antara kedua pihak.
Kondisi properti sudah oke, harga dan skema sewa sudah ditentukan. Kini, saatnya memasarkan properti yang ingin Anda sewakan. Mayoritas orang masih menggunakan cara tradisional, yakni dengan memasang plakat. Meski bisa menarik calon penyewa, cara ini tidak bisa menjangkau lebih banyak target pasar.
Untuk itu, coba pasarkan properti Anda melalui internet. Salah satunya melalui situs-situs online yang dibuat khusus untuk sewa properti. Jangan hanya menggunakan satu situs saja. Makin banyak situs yang Anda gunakan, makin besar pula peluang untuk mendapatkan penyewa.
Agar mudah menarik calon penyewa, sertakan foto dari properti yang ingin Anda sewakan. Foto bagian-bagian properti yang paling menjual dan menarik bagi calon penyewa. Selain itu, lengkapi informasi sejelas mungkin agar calon penyewa tidak kesulitan menghubungi Anda. Informasi di sini mencakup alamat, luas properti, fasilitas properti, dan kontak yang bisa dihubungi.
Pada dasarnya, menyewakan properti itu ada risikonya sendiri. Untuk bangunan misalnya, risiko yang timbul adalah kerusakan bangunan. Nah, untuk meminimalkan risiko sewa, Anda harus berhati-hati dalam memiliki calon penyewa.
Sebelum tanda tangan kontrak, lakukan wawancara dengan calon penyewa. Cari tahu bagaimana karakter dan latar belakang si calon penyewa. Caranya dengan mengajukan pertanyaan seperti apa pekerjaannya, berapa jumlah orang yang akan menggunakan properti tersebut, dan lain sebagainya.
Tanyakan pula tujuan penyewaan properti, mau dijadikan tempat tinggal atau tempat usaha. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan gambaran jelas mengenai karakter dari pihak yang akan menyewa properti. Anda juga bisa menentukan apakah mereka layak untuk menyewa properti Anda atau tidak.
Tips menyewakan properti yang berikut ini jelas tidak boleh disepelekan. Pasalnya, masih banyak orang yang tidak tahu bahwa sewa menyewa properti juga dikenakan pajak. Namun, perlu diketahui bahwa pajak ini berlaku bagi pemilik properti yang tergolong sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak).
Pengusaha tersebut wajib menetapkan PPN dan juga menerbitkan faktur pajak. Tarif PPN untuk sewa bangunan dan tanah sebesar 11%. Selain PPN, pemilik properti juga wajib menetapkan PPh sebesar 11%. PPh disetorkan oleh pihak yang menyewa properti, sedangkan PPn dipungut dan disetorkan oleh pihak pemilik properti.
Ketentuan tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan 120/KMK.03/2002 mengenai perubahan Keputusan Menteri Keuangan 394/KMK.04/1996. Ketentuan ini membahas tentang pembayaran dan pemotongan pajak penghasilan yang berasal dari persewaan tanah dan/atau bangunan.
Tips yang terakhir adalah membuat kontrak perjanjian yang menguntungkan kedua belah pihak. Namun perlu diingat bahwa hal utama yang harus Anda tekankan dalam kontrak perjanjian adalah bagaimana agar aset properti Anda tetap aman dan terlindungi.
Sebab itu, penting untuk mencantumkan pasal-pasal mengenai perlindungan aset properti dalam kontrak perjanjian. Jelaskan sedetail mungkin mengenai hak dan kewajiban pihak penyewa. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, tetapkan uang deposit sesuai dengan jangka waktu kontrak berjalan.
Tujuan dari penerapan deposit adalah sebagai agunan bila terjadi kerusakan properti atau mungkin barang hilang saat disewa. Bila hal tersebut terjadi, uang deposit tadi bisa Anda ambil sebagai bentuk kompensasi.
Itulah beberapa tips menyewakan properti. Kalau sudah mendapatkan penyewa, jangan lupa dengan kewajiban Anda sendiri sebagai pihak yang menyewakan properti. Untuk properti hunian, rajin-rajinlah mengecek kondisi properti agar penyewa tetap nyaman menempatinya. Bila mendapat keluhan, upayakan untuk bersikap responsif agar pihak penyewa puas dan siapa tahu dapat merekomendasikannya ke orang lain.