Masa pensiun merupakan fase kehidupan yang dinantikan oleh banyak orang, khususnya untuk saat ini adalah generasi baby boomers. Bagi generasi kelahiran tahun 1946-1964, pensiun bukan hanya soal berhenti bekerja, tetapi juga sebuah kesempatan untuk menikmati hasil kerja keras selama bertahun-tahun.
Namun, kenyataannya kadang tak selalu semanis harapan. Banyak pensiunan yang menghadapi tantangan finansial yang bisa dibilang cukup berat bila tidak dipersiapkan dengan baik sejak dini. Apakah kamu termasuk baby boomer atau mungkin memiliki orang tua generasi baby boomer yang ingin merasakan kesejahteraan di masa pensiun?
Generasi baby boomers adalah kelompok orang yang lahir antara tahun 1946 dan 1964. Di Indonesia, mereka termasuk golongan yang dikenal sebagai generasi pekerja keras, menjunjung tinggi norma-norma sosial, dan memiliki pengelolaan keuangan yang cukup bijaksana.
Baby boomers umumnya juga memiliki pola pikir yang cenderung konservatif dibandingkan dengan generasi setelahnya, seperti generasi X maupun milenial. Mereka umumnya lebih menghargai pentingnya menabung dan berinvestasi untuk masa depan.
Banyak sekali generasi baby boomers yang sudah memasuki usia pensiun, sementara yang lain mungkin sedang mempersiapkan diri untuk itu. Salah satu hal yang menjadi perhatian utama dari generasi ini adalah bagaimana agar mereka bisa tetap sejahtera secara finansial di masa pensiun.
Banyak data menunjukkan bahwa tak sedikit dari generasi boomers yang merasa cemas akan masa depan keuangan mereka. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa biaya hidup, khususnya kesehatan, makin meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, penting bagi generasi saat ini untuk merencanakan dan mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak agar bisa menikmati masa pensiun dengan tenang.
Di bawah ini adalah beberapa tips sejahtera saat menjalani masa pensiun untuk para generasi boomers atau bahkan generasi X, milenial, dan Z agar bisa mempersiapkan dana pensiun mulai dari sekarang.
Salah satu kunci utama untuk bisa hidup sejahtera di masa pensiun adalah memiliki dana pensiun yang memadai. Menurut survei yang dilakukan oleh Transamerica Center, banyak baby boomers di Amerika Serikat yang menganggap perlu memiliki tabungan pensiun sekitar 750.000 dolar AS atau setara dengan 12,12 miliar rupiah untuk merasa aman secara finansial.
Namun, kenyataannya, rata-rata baby boomers hanya memiliki tabungan sekitar 202.000 dolar AS. Angka ini tentunya jauh dari kata ideal untuk rata-rata biaya hidup di Amerika Serikat, terlebih bila mempertimbangkan biaya hidup yang terus mengalami peningkatan.
Lantas, berapa rata-rata dana pensiun yang harus dipersiapkan oleh masyarakat Indonesia? Jumlahnya bervariasi tetapi rata-rata 70-85% dari penghasilan per tahun dan kemudian dikalikan dengan usia harapan hidup setelah pensiun.
Oleh sebab itu, bagi baby boomers yang saat ini masih kerja dan belum mempersiapkan dana pensiun yang cukup, ada baiknya untuk segera memulai perencanaan finansial. Bila memungkinkan, kamu bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan profesional untuk membantu mengatur strategi pensiun yang tepat.
Selain dengan menabung, investasi merupakan cara yang efektif untuk memastikan bisa menjalani kehidupan dengan finansial yang aman selama masa pensiun. Umumnya, para boomers memilih untuk berinvestasi dalam bentuk properti atau asuransi yang memberikan manfaat jangka panjang.
Sebagai contoh, investasi properti dalam bentuk sewa rumah atau indekos bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang stabil di masa pensiun. Di samping itu, asuransi kesehatan atau asuransi unit bisa memberikan perlindungan sekaligus manfaat investasi yang cukup besar.
Namun dalam berinvestasi, penting sekali untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat dari setiap instrumen investasi yang dipilih. Sebagai seorang baby boomer, mungkin kamu akan lebih nyaman dengan investasi yang berisiko rendah, seperti deposito atau sewa properti. Namun, jangan ragu untuk mengeksplorasi peluang instrumen investasi lain yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat risiko kamu.
Biaya hidup di masa pensiun sering kali menjadi beban yang amat berat bagi banyak pensiunan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk belajar bagaimana caranya mengelola pengeluaran dengan bijak. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengatur pengeluaran yang tidak perlu.
Sebagai contoh, bila ingin liburan, pilihlah destinasi yang terjangkau dan hindari musim liburan karena biasanya harga akomodasi membengkak. Kamu juga bisa memanfaatkan penawaran-penawaran khusus yang ditawarkan oleh platform travel online untuk mengurangi biaya perjalanan.
Di samping itu, pertimbangkan pula untuk memberikan oleh-oleh yang memiliki makna alih-alih membeli oleh-oleh yang mahal. Baby boomers, khususnya yang sudah memiliki cucu, biasanya senang berbelanja untuk keluarga. Padahal, tak ada salahnya untuk memberikan hadiah yang sederhana dan bermakna, misalnya diajak untuk liburan bersama ke destinasi yang terjangkau.
Biaya kesehatan merupakan salah satu pengeluaran terbesar di masa pensiun. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mempersiapkan dana darurat khusus untuk kebutuhan kesehatan yang tidak terduga. Generasi boomers juga harus memastikan bahwa mereka memiliki asuransi kesehatan yang memadai. Pastikan pula untuk memeriksa dan memahami setiap tagihan medis dengan baik agar tidak ada pengeluaran yang tidak perlu.
Selain itu, membuat rencana keuangan yang mencakup biaya kesehatan juga menjadi langkah bijak untuk menjaga kestabilan finansial. Di Indonesia, banyak sekali pilihan asuransi atau jaminan kesehatan yang bisa dipilih. Salah satu yang paling murah meriah adalah program dari pemerintah, yakni BPJS. Mulai dari 100 ribuan per bulan, peserta BPJS sudah bisa mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.
Masyarakat Indonesia, khususnya baby boomers masih kerap membantu anak-anak mereka yang sudah dewasa, bahkan sudah menikah. Padahal, hal semacam ini bisa berdampak buruk pada kondisi keuangan mereka sendiri.
Memberi bantuan keuangan pada anak-anak, khususnya yang sudah bekerja atau bahkan menikah, bukanlah keputusan yang bijaksana. Alih-alih memberikan bantuan keuangan, cobalah untuk memotivasi mereka untuk bisa mandiri secara finansial dan bertanggung jawab atas pengeluaran mereka sendiri.
Sebagai orang tua, kamu bisa memberikan mereka nasihat keuangan yang bijak, tetapi pastikan juga untuk tetap mengutamakan kesejahteraan finansial kamu sendiri. Menghabiskan tabungan atau bahkan dana pensiun untuk membantu anak-anak yang sudah dewasa hanya akan menimbulkan kesulitan pada diri sendiri di masa pensiun.
Itulah beberapa tips bagi generasi boomers untuk bisa menjalani masa pensiun dengan sejahtera. Bagi yang belum memiliki dana pensiun yang memadai, mulailah dari sekarang selama masih bisa bekerja. Sementara bagi generasi yang masih tergolong produktif, mulailah untuk menyisihkan sebagian penghasilan bulanan untuk dana pensiun.