Ramadan merupakan momen yang paling dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan yang suci ini, umat Islam yang sudah baligh menjalankan puasa selama satu bulan penuh. Namun, bulan puasa juga akan mengubah pola hidup seseorang, mulai dari jam makan, pola tidur, hingga kegiatan sehari-hari. Kendati demikian, rutinitas tetap harus dijalankan meski sedang berpuasa.
Puasa Ramadan memberikan banyak manfaat bagi yang menjalankannya. Bukan hanya manfaat spiritual, tetapi juga manfaat kesehatan, baik itu fisik maupun mental. Nah, berikut sejumlah manfaat berpuasa Ramadan yang sudah teruji secara klinis.
Selama menjalankan puasa Ramadan, tubuh akan mengalami perubahan terkait penggunaan glukosa sebagai sumber energi. Hal ini secara langsung dapat membantu mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, meningkatkan sensitivitas insulin, serta menurunkan resistensi insulin. Dengan demikian, puasa Ramadan dapat menjadi momen yang baik bagi penderita diabetes untuk menjaga kondisi mereka secara lebih baik.
Puasa Ramadan juga dapat membantu proses penurunan berat badan secara signifikan. Selama berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk lemak untuk memenuhi asupan energi tubuh. Hal inilah yang membuat berat badan bisa menurun, terutama jika diiringi dengan olahraga, pola makan yang sehat, serta porsi makan yang terkendali saat berbuka dan sahur.
Berpuasa juga dapat membantu menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida yang terkandung dalam darah. Dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kalori tinggi selama berpuasa, otomatis tubuh memiliki kesempatan untuk membersihkan diri dari lemak jahat yang pada akhirnya dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.
Ternyata, puasa Ramadan juga dapat meningkatkan fungsi otak. Dengan berpuasa, produksi hormon pertumbuhan bisa meningkat dan hal ini dapat meningkatkan fungsi kognitif otak. Banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membuat orang lebih mudah berkonsentrasi, fokus, dan memiliki daya ingat yang tinggi.
Tak hanya memberikan manfaat untuk kesehatan fisik, berpuasa juga mampu memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Puasa sendiri bisa merangsang produksi hormon endorfin yang dapat membantu mengurangi stres sekaligus meningkatkan mood. Di sisi lain, selama bulan Ramadan, umat Islam juga kerap terlibat dalam kegiatan ibadah dan sosial yang secara langsung dapat memunculkan euforia dalam diri sendiri.
Dengan demikian, puasa Ramadan lebih dari sekadar ritual yang wajib dalam Islam, tetapi juga kesempatan untuk bisa lebih meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Namun, semua itu baru bisa dicapai dengan tetap menjaga kesehatan dan melakukan kegiatan-kegiatan positif selama Ramadan.
Untuk mendapatkan manfaat kesehatan selama menjalankan ibadah puasa Ramadan, penting sekali untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dan aktif. Berikut beberapa tips untuk tetap sehat dan juga aktif selama Ramadan.
Sahur merupakan waktu yang penting sebelum berpuasa seharian. Jadi, pastikan untuk memulai puasa dengan sahur yang seimbang dan bernutrisi. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, serat, protein, serta vitamin dan mineral penting. Contoh jenis makanan yang direkomendasikan untuk sahur antara lain adalah oatmeal dengan buah-buahan, roti gandum, telur rebus, dan yoghurt rendah lemak.
Setelah berpuasa seharian, pasti kamu tergoda untuk menyantap apa saja yang dihidangkan di meja makan. Namun justru hal ini dapat mengganggu pencernaan kamu dan membuat kamu merasa letih setelah berbuka. Untuk itu, cobalah untuk mengonsumsi makanan ringan dan air putih saja saat berbuka.
Bila mau makan makanan berat, tunggu beberapa saat setelah menyantap kudapan berbuka. Hindari pula makanan yang berlemak dan mengandung banyak karbo. Sebagai rekomendasi, pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan protein. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan segar.
Selama Ramadan, tubuh rentan mengalami dehidrasi. Agar tubuh tetap terhidrasi selama bulan Ramadan, perbanyak konsumsi air. Minumlah air putih antara berbuka hingga sahur, serta hindari minuman yang mengandung kafein dan gula tinggi karena dapat menyebabkan dehidrasi. Air sendiri sumber hidrasi terbaik untuk tubuh sehingga bisa membantu menjaga asupan cairan selama berpuasa seharian.
Meskipun berpuasa, ada baiknya untuk tetap aktif. Tak harus dengan melakukan olahraga berat, cukup dengan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda dengan jarak pendek, atau yoga setelah berbuka maupun sebelum sahur. Aktivitas ini akan membantu menjaga kebugaran dan stamina fisik selama bulan Ramadan. Namun ingat, hindari olahraga berat atau aktivitas berat yang dapat membuat tubuh mudah lelah dan dehidrasi.
Tips sehat selanjutnya selama Ramadan adalah dengan menjaga pola tidur. Pastikan untuk tidur setidaknya selama 7-8 jam untuk memulihkan kondisi tubuh serta meningkatkan mood. Usahakan untuk tidak begadang karena kebiasaan ini dapat mengganggu jam tidur dan membuat kamu cenderung merasa lelah sepanjang hari.
Tips puasa sehat yang berikutnya adalah dengan mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak air. Sebab, buah yang kandungan airnya banyak sangat baik untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi selama puasa. Beberapa buah yang kandungan airnya banyak antara lain adalah pir, semangka, jeruk, dan pepaya.
Selain mengandung banyak air, buah-buahan tersebut juga mengandung serat dan vitamin C yang bagus untuk menjaga daya tahan tubuh selama menjalan puasa Ramadan. Pastikan untuk mengonsumsi buah-buahan sebagai menu berbuka dan sahur.
Selain disunahkan oleh Rasulullah SWT, mengonsumsi kurma saat berbuka puasa ternyata juga memberikan manfaat yang bagus untuk kesehatan. Kurma merupakan buah yang tergolong sebagai sumber energi cepat karena memiliki banyak kandungan gula alami, contohnya sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Nah, kandungan inilah yang membuat kurma mampu mengembalikan kadar gula darah yang menurun atau rendah selama menjalankan puasa.
Itulah beberapa tips sehat dan aktif selama menjalankan puasa di bulan Ramadan. Jadi, jangan sia-siakan momen puasa Ramadan ini dengan melakukan hal-hal yang bersifat negatif hingga membuat kondisi kesehatan menurun.