Kehidupan masyarakat modern sangat erat kaitannya dengan uang. Bahkan tak ada satu pun aspek dalam aktivitas sehari-hari yang tidak membutuhkan uang. Dinamika keuangan yang selalu mengalami perubahan mendorong masyarakat untuk terus memperhatikan tren-tren terbaru. Tujuannya agar masyarakat dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan tersebut.
Tahun 2023 baru saja berakhir dan sekarang kita sudah memasuki tahun 2024, yakni tahun politik bagi Indonesia. Tahun ini juga diprediksi sebagai tahun munculnya sejumlah tren dalam dunia fintech dan keuangan digital secara keseluruhan.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah sejumlah tren fintech dan keuangan digital yang diprediksi akan muncul di 2024 ini.
Digitalisasi menempati peran sentral sebagai fondasi utama sektor keuangan digital sekaligus bisnis di 2024. Guna mendukung hal ini, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mengupayakan pengembangan pusat data. Dengan adanya data center ini, maka transformasi digital di berbagai bisnis, termasuk keuangan, menjadi semakin berkembang dan berkelanjutan.
Ditambah dengan penggunaan teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan (AI) dan mesin pembelajaran (ML), digitalisasi dapat menjadi pilar yang menyokong keberlanjutan dan efisiensi berbagai sektor, tak terkecuali keuangan. Lebih lanjut, perubahan signifikan dalam cara lembaga keuangan beroperasi juga dapat menjadi penentu kesuksesan perusahaan tersebut dalam beradaptasi dengan perubahan di lanskap digital.
Aspek keberlanjutan dalam keuangan menjadi salah satu pemain utama dalam evolusi tahun 2024. Keberlanjutan di sini bisa mencakup tentang investasi yang makin berkembang. Investor diprediksi akan makin memprioritaskan perusahaan yang dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Konsep investasi berkelanjutan ini juga lebih dari sekadar tren, melainkan menjadi suatu mandat untuk menyelaraskan pertumbuhan bisnis dengan keberlanjutan lingkungan. Perusahaan-perusahaan yang mampu mengintegrasikan prinsip-prinsip sustainability ke dalam strategi bisnis mereka tentu akan memperoleh keuntungan yang kompetitif. Keuntungan ini tak hanya berasal dari sisi bisnis, tetapi juga dalam menjawab tuntutan konsumen yang makin peduli terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan machine learning (ML) atau mesin pembelajaran merupakan dua inovasi teknologi mutakhir di abad ini. Keduanya diprediksi akan makin banyak diadopsi dalam industri keuangan digital. Pemanfaatan ML dan AI tak hanya terbatas pada kemampuan platform fintech untuk mendeteksi penipuan, tetapi juga sudah merambah ke beberapa aspek, di antaranya:
Dengan teknologi AI dan ML, cara masyarakat dalam berinvestasi akan makin dapat diprediksi. Dengan begitu, masyarakat bisa meningkatkan peluang investasi mereka karena mulai dari potensi risiko hingga imbal hasil dapat diprediksi secara akurat menggunakan AI dan ML.
Salah satu tren keuangan digital yang akan terus terjadi di 2024 adalah peningkatan transaksi digital. Pada 2023, Bank Indonesia mencatat ada sekitar Rp14.971 triliun nilai transaksi digital melalui digital banking. Bank Indonesia juga memprediksi bahwa di 2024, transaksi perbankan digital akan terus meningkat mencapai 23,2%.
Data tersebut menunjukkan bahwa transaksi digital melalui platform fintech maupun keuangan digital lainnya menjadi pilihan utama. Bahkan tren ini perlahan-lahan mengikis penggunaan uang tunai secara signifikan, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, inovasi juga akan terus berkembang dalam teknologi keuangan dan percepatan adopsi transaksi digital di berbagai sektor pun makin masif. Dengan demikian, instansi pemerintah dan perusahaan swasta harus terus beradaptasi dengan perkembangan keuangan digital. Sebab, hal ini dapat membantu mereka meningkatkan efisiensi sekaligus meningkatkan penjualan.
Era digital merupakan era yang didominasi oleh transaksi keuangan secara digital atau outline. Hal ini ternyata juga memunculkan ancaman baru, utamanya terkait keamanan data pengguna. Penting bagi perusahaan keuangan digital dan konsumen untuk meningkatkan langkah-langkah guna melindungi data-data pribadi mereka.
Tindakan preventif seperti penggunaan enkripsi kata sandi dan perlindungan jaringan internet menjadi sangat penting dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang makin kompleks. Perusahaan keuangan digital juga harus memperkuat cybersecurity mereka. Sebab, aman tidaknya layanan yang mereka berikan dapat memengaruhi tingkat kepercayaan konsumen yang secara langsung berimbas terhadap perusahaan itu sendiri.
Di 2024 ini, masyarakat yang memiliki literasi keuangan diprediksi akan makin sadar akan pentingnya dana darurat dan perencanaan pensiun. Kesadaran ini juga didorong oleh fakta bahwa kondisi ekonomi global dan nasional sulit untuk diprediksi. Sama seperti pandemi 2020 di mana banyak masyarakat mengalami kesulitan ekonomi.
Dengan menyiapkan dana darurat dan pensiun mulai dari 2024, masyarakat diharapkan bisa memiliki kondisi keuangan yang stabil. Di samping itu, mereka juga akan terbebas dari beban finansial yang tak jarang membuat stres.
Tren fintech dan keuangan digital selanjutnya yang diprediksi akan berkembang di 2024 adalah inovasi dalam dunia teknologi properti (property technology/proptech). Salah satu inovasi yang kemungkinan akan diadopsi oleh banyak platform proptech adalah tur virtual. Inovasi ini memungkinkan calon konsumen untuk menjelajahi properti tanpa harus datang ke lokasi.
Di samping itu, penerapan teknologi blockchain juga menjadi sorotan karena dianggap mampu meningkatkan keamanan dan transparansi transaksi properti. Transformasi ini bukan hanya sekadar efisiensi, melainkan juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pelaku pasar properti.
Menurut data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, literasi keuangan masyarakat Indonesia menyentuh angka 49,68% atau naik sekitar 10% dibanding tahun 2019, yakni 38,03%.
Data tersebut menunjukkan bahwa literasi keuangan masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan. Bahkan di 2024 ini, literasi keuangan Indonesia akan terus berkembang seiring dengan banyaknya masyarakat yang mampu mengakses informasi terkait keuangan. Makin meningkat indeks literasi keuangan masyarakat, otomatis tingkat penggunaan layanan dan produk keuangan digital juga makin meningkat.
Terakhir, 2024 menjadi tahun di mana aplikasi keuangan pribadi diprediksi akan terus berkembang. Banyak perusahaan-perusahaan developer yang tampaknya akan terus meningkatkan fitur-fitur di aplikasi keuangan mereka. Hal ini termasuk fitur untuk membuat anggaran otomatis dan investasi. Keduanya dapat membantu pengguna untuk lebih efektif dalam mengelola keuangan.
Jadi, itulah beberapa tren fintech dan keuangan digital yang diprediksi akan muncul di 2024. Dengan memahami tren-tren tersebut, diharapkan masyarakat bisa mengambil keputusan yang tepat terkait keuangan, baik itu pribadi maupun bisnis.