Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, istilah halal tentu bukan hal yang asing bagi kita. Tidak hanya orang yang beragam Islam, konsep halal juga dipahami oleh penganut agama lain. Lalu, apa sebenarnya halal itu?
Halal secara bahasa artinya diperbolehkan. Kata halal menggambarkan berbagai aktivitas maupun benda yang diperbolehkan dalam hukum Islam. Halal paling sering melekat pada benda-benda yang kita konsumsi, baik itu berupa makanan, minuman maupun produk-produk perawatan seperti sabun atau skincare.
Selain produk halal, belakangan istilah halal lifestyle juga semakin populer. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan tren halal lifestyle ini? Bagaimana perkembangan halal lifestyle di Indonesia? Kita akan membahasnya dengan lengkap dalam artikel ini!
Selama satu dekade terakhir, istilah halal lifestyle menjadi sesuatu yang sangat terkenal. Lifestyle sendiri artinya adalah gaya hidup sementara halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat. Halal lifestyle sendiri dapat didefinisikan sebagai bentuk kewajiban bagi umat Islam untuk menggunakan dan mengonsumsi sesuatu yang memang sudah terbukti kehalalannya.
Halal lifestyle juga bisa dimaknai sebagai cara seseorang menjalani kehidupan sehari-harinya dengan menggunakan prinsip halal. Ini berlaku untuk makanan, perilaku, kebiasaan, aktivitas hingga hobinya, semua harus sesuai dengan Islam.
Meningkatnya popularitas gaya hidup halal salah satunya karena didorong oleh meningkatnya populasi muslim kelas menengah. Mereka cenderung up-to-date dengan tren gaya hidup. Tapi di saat yang sama, mereka juga menginginkan produk maupun layanan yang menggambarkan spiritualitas Islam.
Di kalangan masyarakat muslim, halal lifestyle mulai menarik minat banyak orang karena sifatnya yang universal. Tidak hanya itu, gaya hidup jalal ini juga dipandang sesuai dengan fitrah manusia yang mengutamakan kebersihan, kenyamanan dan kesehatan.
Mereka yang menerapkan gaya hidup halal cenderung selektif dalam memiliki produk yang akan mereka gunakan. Mereka akan berusaha mencari produk atau layanan yang memenuhi syarat halal, bukan hanya dari sumbernya saja melainkan sampai ke proses produksi dan distribusinya.
Popularitas halal lifestyle juga tampak dari perkembangan industri halal. Industri halal kini tidak terbatas pada produk makanan dan minuman saja melainkan sudah merambah ke sektor lain. Sebut saja industri kosmetik, obat-obatan, perhotelan, fashion, elektronik hingga produk keuangan.
Tidak hanya di Indonesia yang negaranya mayoritas muslim, negara dengan penduduk non-muslim pun mulai menaruh perhatian lebih pada halal lifestyle dengan tujuan membidik pasar yang menyukai halal lifestyle. Selandia Baru misalnya, saat ini menjadi salah satu eksportir daging halal paling besar di dunia.
Selain itu masih ada Thailand yang mengklaim diri sebagai Dapur Halal Dunia. Sementara itu Jepang memperoleh sumbangan ekonomi utama dari industri halal pada tahun 2020 silam.
Lalu, bagaimana dengan penerapan halal lifestyle di Indonesia? Karena banyaknya penduduk yang beragama Islam, halal lifestyle telah dipraktikkan secara luas, hanya saja belum secara sempurna. Misalnya saja, ada beberapa jenis makanan yang tidak mengandung bahan haram dan belum disahkan kehalalannya, maka makanan tersebut secara otomatis statusnya menjadi halal. Padahal, konsep yang sebenarnya tidak begitu.
Untuk memastikan sebuah produk atau objek itu benar-benar halal, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Mulai dari proses produksi sampai distribusi. Di sinilah LPPOM MUI berperan untuk menentukan kehalalannya.
LPPOM MUI atau Lembaga Pengkajian Pangan, Obat- obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia merupakan lembaga yang memiliki tugas dan wewenang untuk meneliti, menganalisis, mengkaji dan memutuskan apakah sebuah produk baik produk pangan atau turunannya memang aman dikonsumsi/digunakan dan halal. Lantas, apa saja contoh penerapan halal lifestyle di Indonesia?
Makanan, minuman dan obat-obatan adalah barang-barang yang dikonsumsi secara luas di Indonesia. Label halal menjadi patokan yang sangat penting bagi umat Islam sebelum membeli dan mengonsumsi makanan, minuman maupun obat-obatan.
Selain ketiga produk tersebut, sekarang sertifikasi halal juga mulai digunakan untuk produk skincare dan kosmetik. Beberapa produk pakaian juga mulai menyertakan logo halal untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat muslim yang ingin menggunakannya.
Selain produk berupa barang, layanan berbasis syariah juga semakin populer di tanah air. Salah satu contohnya adalah dengan kehadiran hotel syariah. Hotel atau penginapan syariah ini menjamin orang yang menginap bahwa di dalamnya tidak ada aktivitas yang melanggar hukum Islam.
Pemerintah Indonesia saat ini juga sedang mengembangkan destinasi wisata halal. Wisata halal atau halal tourism merupakan penyediaan produk dan layanan wisata yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan muslim. Termasuk dengan memberikan fasilitas ibadah yang memadai. Beberapa contoh destinasi wisata halal di Indonesia antara lain adalah Aceh, Lombok, Riau, Sumatera Barat hingga Jawa Barat.
Untuk membantu umat Islam melaksanakan ajaran Islam di berbagai aspek kehidupan, industri keuangan juga muncul dengan beragam produk berbasis syariah. Mulai dari tabungan syariah, investasi syariah, asuransi syariah hingga pembiayaan syariah.
Danasyariah misalnya, merupakan salah satu fintech di Indonesia yang menawarkan produk berbasis syariah. Berbagai layanan keuangan syariah yang disediakan, diharapkan bisa membantu umat Islam yang ingin melaksanakan ajaran Islam dengan lebih baik.
Penerapan halal lifestyle pada dasarnya memang sebagai bentuk ketaatan kita pada ajaran agama. Namun pada praktiknya, halal lifestyle memang membawa sejumlah manfaat secara fisik maupun mental. Selengkapnya simak manfaat halal lifestyle berikut ini!
Bagi umat Islam, halal dan haram itu adalah dua hal yang harus bisa dipisahkan dengan benar. Dengan mendekatkan diri kepada yang halal, secara langsung itu juga akan menjauhkan kita dari yang haram. Ketika kita menjauhkan diri dari yang haram, artinya kita juga menjauhi dosa.
Ketika kita mengonsumsi segala sesuatu yang halal dan baik, maka secara langsung dampaknya kepada tubuh juga akan baik. Tubuh akan memperoleh asupan nutrisi yang mencukupi. Pikiran pun akan jauh lebih tenang dan tentram karena semua yang digunakan aman serta berkualitas.
Selain makanan dan minuman yang halal, cara berpakaian yang halal juga akan memberikan manfaat pada kita. Ketika mengenakan pakaian yang baik dan sesuai dengan ajaran Islam, kita bisa meminimalisasi tindakan kejahatan seperti perampokan dan pelecehan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penerapan halal lifestyle tidak hanya bermanfaat bagi negara yang berpenduduk muslim saja. Negara-negara non-muslim seperti Selandia Baru, Thailand dan Jepang juga turut merasakan manfaat penerapan halal lifestyle.
Halal lifestyle membantu mereka untuk menarik lebih banyak wisatawan muslim ke negara mereka. Pada akhirnya ini juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai halal lifestyle. Yuk, mulai terapkan halal lifestyle dengan mengunduh aplikasi Danasyariah di di Google Play Store dan App Store!