Menyoroti Tren Padel di Hari Olahraga Nasional

Di Hari Olahraga Nasional ini, padel menjadi salah satu olahraga yang populer di Indonesia. Yuk, cari tahu mengapa padel laris di kalangan masyarakat urban.
Sumber : Envato

Tanggal 9 September adalah Hari Olahraga Nasional di Indonesia. Tahun 2025 ini menjadi peringatan ke-42 semenjak pertama kali ditetapkan pada 1983. Perayaan yang lahir dari semangat Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama tahun 1948 di Solo, perayaan ini tak hanya bertujuan untuk menghargai perjuangan para atlet, tetapi juga mengajak seluruh masyarakat untuk lebih giat bergerak.

Berbicara soal olahraga, beberapa bulan terakhir muncul tren olahraga baru yang populer di kalangan masyarakat urban, yakni padel. Olahraga raket yang berasal dari Meksiko ini berhasil menarik atensi publik karena dianggap menyenangkan, mudah dimainkan, dan simbol lifestyle ibu kota saat ini.

Hari Olahraga Nasional: Padel Jadi Olahraga yang Naik Daun

Hari Olahraga Nasional
Sumber : Envato

Dalam beberapa bulan terakhir ini popularitas padel di Indonesia meningkat pesat. Lapangan-lapangan padel pun mulai bermunculan di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. 

Berbeda dengan tenis, padel dimainkan di lapangan yang ukurannya lebih kecil dari lapangan tenis maupun badminton. Selain itu, lapangan padel umumnya dikelilingi dengan dinding kaca. Raket yang digunakan dalam padel juga tidak memiliki senar dan cenderung lebih solid. Inilah yang membuat permainan olahraga ini lebih mudah dikuasai, bahkan bagi pemula.

Nah, tren padel ini sendiri sebenarnya sejalan dengan salah satu tujuan Hari Olahraga Nasional, yakni mendorong masyarakat agar lebih gemar berolahraga. Padel sejalan dengan semangat ini karena sifatnya yang inklusif bagi semua orang, baik anak muda hingga orang dewasa.

Di samping itu, tren padel juga didorong oleh pengaruh selebriti ibu kota dan influencer yang gemar membagikan aktivitas mereka di media sosial. Nama-nama seperti Dian Sastrowardoyo hingga Tasya Farasya terlihat rutin bermain padel. Kehadiran para figur publik ini turut mempercepat penerimaan padel sebagai salah satu olahraga bergengsi, khususnya di kalangan masyarakat muda perkotaan.

Padel sebagai Bagian dari Gaya Hidup

Jika diamati, padel bukan sekadar olahraga raket biasa, melainkan sudah menjadi simbol gaya hidup masa kini. Banyak masyarakat urban memilih padel sebagai salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh sekaligus memperluas koneksi sosial. Mengingat olahraga ini dimainkan secara berpasangan, padel bisa menjadi wadah untuk berinteraksi, menjalin pertemanan baru, dan bahkan membangun relasi profesional.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana olahraga bisa menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Bahkan menurut laporan World Padel Tour yang dilansir oleh Prodirect Sport, padel termasuk olahraga yang paling cepat perkembangannya secara global. Hal ini ditandai dengan pesatnya pertumbuhan lapangan dan jumlah pemain yang cukup signifikan. Indonesia pun tak ketinggalan dalam tren ini, terlihat dari meningkatnya jumlah komunitas padel di berbagai kota besar.

Bukan hanya itu, tren fesyen juka ikut terbawa di tengah naik daunnya olahraga padel. Bahkan sejumlah merek busana olahraga lokal maupun internasional ikut meluncurkan koleksi khusus padel. Mulai dari pakaian, sepatu, hingga raket padel, kini dirancang tidak hanya fungsional, tetapi juga stylish dan menjadi simbol gaya hidup urban.

Dampak Positif Tren Padel

Hari Olahraga Nasional
Sumber : Envato

Harus diakui bahwa popularitas padel membawa banyak dampak positif bagi masyarakat. Dari sisi kesehatan, olahraga ini mampu membakar sebanyak 400-600 kalori per jam, menurut dr. Oryza Satria, Sp.OT(K) melalui Liputan6.

Gerakan padel yang cenderung dinamis dapat membantu melatih refleks, koordinasi, dan memperkuat jantung serta paru-paru. Bagi orang dengan berat badan berlebih, padel bisa menjadi opsi tepat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Selain dari sisi kesehatan fisik, padel juga memiliki manfaat psikologis. Aktivitas ini bisa membantu mengurangi stres, mencegah burnout, dan meningkatkan mood. Mengingat sifatnya yang sangat sosial, padel bisa membantu pemain merasa lebih terhubung sehingga cocok untuk menjaga kesehatan mental di tengah penatnya kehidupan perkotaan.

Sementara itu dari segi ekonomi, tren padel mampu membuka peluang bisnis baru. Khususnya di kota-kota besar, kini banyak lapangan padel, jasa pelatihan khusus, hingga brand-brand yang menawarkan perlengkapan olahraga ini. Hal ini secara otomatis turut mendukung pertumbuhan industri olahraga dalam negeri yang sejalan dengan semangat Hari Olahraga Nasional untuk menjadikan olahraga sebagai wadah untuk merekatkan persatuan dan mendorong kemajuan bangsa.

Namun ingat, olahraga padel sama seperti olahraga lainnya yang berisiko. Data dari RS Pondok Indah yang dilansir oleh Liputan6 menunjukkan bahwa lebih dari 50% pemain padel pemula pernah mengalami cedera di bagian lutut, bahu, siku, hingga pinggang bawah. Oleh sebab itu, pemanasan, teknik bermain yang benar, dan perlengkapan yang sesuai penting untuk meminimalkan risiko cedera.

Ekonomi, Gaya Hidup, dan Masa Depan Olahraga

Tren padel adalah bukti nyata bahwa olahraga bisa menjadi gaya hidup yang modern, sehat, dan sarat akan nilai sosial. Ini tentunya sejalan dengan esensi Hari Olahraga Nasional yang ditujukan untuk mendorong masyarakat Indonesia agar lebih aktif bergerak.

Dengan makin banyaknya masyarakay perkotaan yang tertarik dengan padel, Indonesia sepertinya memiliki peluang besar untuk mendorong olahraga ini agar menjadi cabang olahraga yang lebih serius. Jika dikelola dengan serius, olahraga ini tidak hanya akan menjadi tren sesaat, melainkan menjadi bagian dari masa depan olahraga dalam negeri.

Pada akhirnya, Hari Olahraga Nasional bukan hanya formalitas semata. Momen ini juga menjadi momentum untuk menegaskan kembali komitmen negara terhadap pertumbuhan olahraga dalam negeri.

Leave a Reply