Tren Tumbler: Benar Peduli atau Sekadar Simbol Sosial?

Tumbler kini lebih dari sekadar botol minum, tetapi sudah menjadi bagian dari lifestyle modern. Yuk, simak alasan di balik tren tumbler.
Sumber : Envato

Beberapa tahun terakhir ini mungkin kamu sering melihat orang menenteng tumbler ke mana pun mereka pergi. Baik di kantor, kampus, gym, studio yoga, hingga kafe, tumbler seolah sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban. Bahkan, tak jarang botol minuman ini muncul dalam unggahan media sosial lengkap dengan OOTD pemiliknya. 

Namun di balik tren tumbler ini muncul banyak pertanyaan, apakah orang menggunakan botol ini karena memang peduli pada lingkungan dan kesehatan, atau hanya sekadar mengikuti tren sosial dan gaya hidup?

Di Balik Popularitas Tumbler

Tumbler
Sumber : Envato

Tak sedikit yang masih menganggap tumbler hanya botol minum biasa. Padahal, kehadiran jenis botol minum ini kini sudah melampaui fungsi awalnya. Mulai dari kampus, kantor, hingga ruang publik, tumbler sudah menjadi benda yang hampir selalu ada di tangan orang-orang kota, baik untuk meneguk kopi, teh, maupun sekadar air putih.

Tentu saja, popularitas tumbler tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa alasan menarik mengapa benda sederhana ini mampu bertahan bahkan menjadi salah satu tren gaya hidup.

Peduli Lingkungan dan Kesehatan

Salah satu alasan utama munculnya tren tumbler adalah meningkatnya kesadaran kolektif terhadap isu lingkungan. Data menunjukkan bahwa pada 2023, timbunan sampah nasional menyentuh sekitar 31,9 juta ton. 

Dari angka tersebut, sebanyak 11,3 juta ton sampah tidak mampu dikelola. Selain itu, botol plastik sekali pakai menjadi salah satu penyumbang terbesar. Kehadiran tumbler dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai.

Selain itu, banyak orang merasa lebih aman jika membawa tumbler sendiri. Dengan wadah pribadi, kamu bisa memastikan kebersihan air minum yang kamu konsumsi, berbeda dengan botol plastik kemasan yang belum tentu terjamin cara penyimpanannya.

Ditambah lagi, saat ini sudah banyak merek tumbler modern yang dibuat dengan teknologi vacuum insulated untuk menjaga suhu minuman panas atau dingin hingga berjam-jam. Fitur inilah yang juga menjadi alasan mengapa banyak orang memakai tumbler.

Tak hanya itu, membawa tumbler juga dianggap bisa menghemat pengeluaran. Bayangkan jika setiap hari kamu membeli kopi seharga Rp20.000. dalam sebulan, kamu bisa mengeluarkan hampir Rp400.000 hanya demi kopi. Dengan tumbler, kamu bisa meracik kopi sendiri di rumah. Jadi, praktis, sehat, hemat, sekaligus ramah lingkungan.

Tumbler Sebagai Simbol Status Sosial

Awalnya, tumbler memang dipromosikan untuk mendukung keberlanjutan. Namun, kenyataannya, tumbler kini juga menjadi aksesori untuk mendukung gaya hidup. Berdasarkan laporan Fortune Business Insights yang dilansir oleh Kompas, pasar botol minuman global mencapai 4,18 miliar dolar AS pada 2023.

Dalam data tersebut, kawasan Asia Pasifik mendominasi hingga 31,58% pangsa pasar botol air pada 2023. Angka ini sekaligus menunjukkan tingginya permintaan tumbler, bukan hanya karena fungsinya, tetapi juga karena faktor gaya hidup.

Banyak masyarakat urban menganggap tumbler dengan merek tertentu sebagai simbol status. Misalnya, tumbler dari merek-merek populer seperti Stanley, Starbucks, atau Hydro Flask bisa dipatok mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Bahkan laporan dari Kompas pada tahun 2024, menyebutkan tumbler edisi khusus 24Bottles hasil kolaborasi dengan klub bola Inter Milan dijual hampir Rp800.000 dan mengejutkannya tetap laris di pasar Indonesia. 

Selain merek internasional, tumbler dari Kopi Kenangan juga berhasil menjual hingga lebih dari 170.000 buah tumbler sepanjang 2023-2024. Ini artinya, tumbler sudah bukan lagi barang fungsional, melainkan juga merangkap sebagai simbol identitas sosial. Dengan membawa tumbler dari merek tertentu, pemiliknya seolah sedang menunjukkan gaya hidup, selera, hingga kelompok sosial yang sedang ia ikuti.

Apakah Salah Jika Beli Tumbler Karena FOMO dan untuk Gengsi?

Tumbler
Sumber : Envato

Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) membuat banyak orang merasa harus selalu mengikuti apa yang sedang populer saat ini, seperti salah satunya adalah tumbler. Media sosial juga berperan kuat dalam menyebarkan tren tumbler karena banyak influencer, selebritas, atau sekadar konten kreator biasa yang menunjukkan atau membahas koleksi tumbler mereka. 

Lalu, apakah salah jika membeli tumbler semata karena gengsi? Jawabannya relatif. Kalau kamu benar-benar menggunakan botol minum tersebut setiap hari, berarti pembelian tersebut mampu memberikan manfaat nyata. 

Akan tetapi, kalau kamu hanya mengoleksinya saja dan sebagian besar bahkan jarang kamu pakai, maka hal ini justru kontraproduktif terhadap tujuan utama diciptakannya tumbler. Ingat, produksi tumbler sendiri tetap membutuhkan banyak sumber daya, mulai dari logam, plastik, dan energi yang tentunya tidak sedikit.

Nah, fenomena konsumsi berlebihan (overconsumption) inilah yang sebenarnya harus diwaspadai. alih-alih mengurangi sampah plastik, justru perilaku membeli terlalu banyak tumbler justru berpotensi memicu jejak karbon baru yang berasal dari proses produksi hingga distribusi. 

Dengan demikian, tumbler bukan lagi alat untuk mendukung kepedulian lingkungan, melainkan hanya simbol status sosial semata.

Meski begitu, tak ada salahnya jika alasan pertama kamu membeli tumbler adalah karena FOMO. Namun pastikan kamu rajin menggunakannya. Sebab, dampak positif dari penggunaan tumbler baru akan terasa kalau kamu sering memakainya, bukan hanya dijadikan sebagai koleksi. 

Jadi, tren tumbler pada dasarnya membawa dua sisi yang cukup menarik. Di satu sisi, tren ini mencerminkan kepedulian masyarakat saat ini terhadap isu lingkungan, kesehatan, dan gaya hidup yang lebih mindful. Di sisi lain, tumbler juga telah berkembang menjadi simbol status sosial yang memiliki nilai gengsi.

Akan tetapi, apa pun motivasinya, penting untuk kembali pada tujuan utama dari penggunaan tumbler, yakni mengurangi sampah plastik sekali pakai dan mendukung keberlanjutan. Kalau saat ini, kamu benar-benar ingin berkontribusi pada lingkungan, cukup pilih satu tumbler yang berkualitas dan usahakan untuk menggunakannya secara konsisten.

Leave a Reply