Berbagai media pemberitaan mulai menyiarkan berbagai isu mengenai resesi global 2023. Dugaan ini diperkuat dengan berlanjutnya inflasi yang memicu kenaikan signifikan suku bunga bank sentral. Para pakar dan sejumlah lembaga berpendapat bahwa jika kenaikan terjadi secara signifikan dalam waktu singkat, maka akan memberikan dampak luar biasa terhadap kondisi keuangan masyarakat, khususnya pekerja.
Namun demikian, adanya isu ini tidak boleh membuat kita menjadi lesu dalam menjalankan berbagai aktivitas ekonomi. Buktinya, Indonesia dapat bangkit dari gelombang kelesuan ekonomi akibat COVID-19 pada 2021 lalu. Berikut Mimin bagikan tips supaya #TemanSyariah makin tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan keuangan di 2023!
Dengan melindungi sumber rezeki kita, minimal kita bisa berusaha tidak menambah beban keuangan dan mulai merencanakan mitigasi lainnya.
Melakukan pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun terkadang membuat kita menjadi terbiasa pada zona nyaman, sehingga kadangkala tidak terpacu untuk meningkatkan kualitas diri.
Dengan adanya berbagai tantangan di depan, alangkah lebih baik apabila kita meng-upgrade skill atau bahkan mempelajari skill baru untuk menunjang pekerjaan dan membuka potensi sumber pemasukan lainnya.
Ibarat jaring-jaring yang menahan seorang atlet lompat tinggi untuk jatuh, safety nett adalah pertolongan yang akan menyelamatkan seseorang dari keterpurukan finansial. Safety nett ini terdiri dari dana darurat, asuransi kesehatan seperti BPJS, dan lain sebagainya.
Hidup secara sakinah sesuai kemampuan itu selain menentramkan hati, juga menjaga agar kondisi keuangan tetap aman. Di tahun depan, kalau sudah terbiasa hidup dengan sesuai kemampuan, maka tak perlu panik menghadapi kondisi keuangan yang kurang stabil. Mulai membiasakan diri untuk hidup dengan hemat juga tak ada salahnya. Plus, jangan sampai beli keinginan dengan mengorbankan dana darurat.
Cara menghitung Debt Safety Ratio adalah dengan menjumlah total utang (cicilan laptop, handphone, mobil, dsb) dibagi dengan pendapatan. Jika angkanya di bawah 30%, maka bisa dikatakan rasio utang masih dalam batas aman.
Jika belum, fokuskan untuk menyelesaikannya tahun ini. Belajar berhemat dulu, tuntaskan semua hutang. Upaya ini perlu dilakukan karena di tahun depan, bisa jadi angka cicilan ikut naik mengikuti kenaikan suku bunga bank sentral.
Pilih sektor yang memiliki track record baik, misalnya sektor properti. Hal ini juga turut dikatakan oleh Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI). Beliau menjelaskan bahwa sektor properti cukup aman di tengah dugaan resesi global.
Dengan demikian, memilih instrumen keuangan seperti P2P Financing Danasyariah.id bisa menjadi salah satu pilihan dalam menghadapi berbagai tantangan keuangan tahun depan. Caranya yang semudah belanja online membuat siapa saja bisa memilih proyek pendanaan kapanpun dan dimanapun. Ayo bergabung menjadi #PendanaHalal Danasyariah.id dan hadapi tantangan resesi dengan lebih tangguh! Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Danasyariah.id di 0811 1238 022 atau 021 5050 7969.