Usaha kos-kosan adalah salah satu bisnis properti yang cukup diminati masyarakat Indonesia. Pasalnya, bisnis indekos relatif menguntungkan dan bisa dibilang selalu dibutuhkan. Keuntungan yang didapatkan pun bersifat jangka panjang. Sebab, tempat tinggal adalah kebutuhan primer setiap manusia.
Jika dibandingkan dengan bisnis properti lainnya, usaha indekos jelas lebih prospektif. Alasan utamanya karena bisnis ini selalu in high demand dan bisa diakses oleh semua kalangan. Lebih lanjut, berikut adalah keuntungan lain membangun usaha kos-kosan:
Usaha indekos bisa dijadikan sumber penghasilan utama maupun sampingan. Bila sudah berjalan, usaha ini bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah setiap bulan atau bahkan tahun. Angkanya tentu sesuai dengan harga per kamar yang telah kamu tentukan.
Apalagi bila bisnis ini berada di lokasi strategis, seperti dekat area kampus dan industri. Pasti sangat prospektif karena peminatnya selalu ada. Agar lebih diminati, kamu juga bisa menyewakan kamar secara harian atau mingguan.
Bagi yang sudah punya rumah sendiri dan kebetulan banyak kamar yang kosong, bisa lho disewakan untuk kos-kosan. Dengan begitu, pendapatan bulanan kamu bisa bertambah. Di sisi lain, kamu juga tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membangun kos-kosan mulai dari nol.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bisnis indekos hampir tidak pernah sepi peminat. Alasan utamanya karena hunian sementara termasuk salah satu kebutuhan utama manusia. Di sisi lain, pekerjaan dan pendidikan membuat orang mau tidak mau harus ngekos.
Memang, pangsa pasar usaha kos-kosan sudah luas. Namun ada baiknya diperluas lagi dengan mengoptimalkan kecanggihan teknologi saat ini. Di antaranya dengan mempromosikan lewat media sosial atau situs khusus untuk mencari kos-kosan.
Membangun 20 kamar kos-kosan bisa jadi membutuhkan biaya yang setara dengan membangun 5 rumah untuk dikontrakkan. Namun, biaya sewanya sering kali tak jauh berbeda. Inilah alasan mengapa keuntungan bisnis indekos lebih besar dibanding bisnis properti lainnya.
Di sisi lain, kos-kosan juga tidak membutuhkan banyak biaya perawatan sehingga profitnya semakin besar. Selain itu sistem sewanya juga lebih fleksibel. Untuk bisa balik modal, kemungkinan hanya butuh 5 sampai 10 tahun.
Kos-kosan tergolong sebagai properti komersial. Dengan kata lain, bangunan kos mudah untuk dijual kembali. Peminatnya pun cukup banyak karena bisa dijadikan bisnis kembali. Apalagi bila lokasinya di daerah-daerah padat industri, perkantoran, dan kampus.
Kalau kamu tertarik merintis bisnis indekos, di bawah ini sudah ada beberapa strategi yang bisa kamu terapkan. Yuk, simak!
Naga Gautama, manajer de’KOSTel menyampaikan melalui Kompas bahwa bisnis kos-kosan tidak memerlukan banyak variabel. Hanya saja, bisnis properti ini membutuhkan modal yang besar. Menurutnya, bisnis ini baru bisa dimulai kalau kamu memiliki ruko atau rumah sendiri.
Dengan kata lain, bangunan yang dijadikan untuk usaha indekos harus benar-benar milik sendiri. Tak harus dibangun dari nol, kamar-kamar kosong yang ada di rumahmu pun bisa disewakan. Kamu hanya perlu menyiapkan biaya untuk mengisi perabotan kamar dan renovasi bila diperlukan.
Kalau membangun dari nol, bukan cuma biaya konstruksi saja yang harus dipikirkan. Ingat, setelah kos-kosan jadi dan siap diisi, kamu masih harus menanggung biaya operasional. Biaya inilah yang membuat usaha properti ini tak bisa memberikan keuntungan instan. Semuanya tergantung pada harga sewa dan juga tingkat okupansi kos-kosan.
Punya rumah nganggur dan punya rencana mau dijadikan kos-kosan? Jangan buru-buru, pastikan dulu lokasinya strategis atau tidak. Kalau mau mulai semuanya dari nol, lakukan survei lokasi. Sesuaikan pula dengan target pasar kamu.
Kalau targetnya mahasiswa, coba cari lokasi dekat dengan kampus. Kalau targetnya pekerja, cari lokasi yang dekat dengan kawasan perkantoran atau industri. Pastikan pula lokasi yang kamu pilih memberikan kemudahan untuk target pasar. Misalnya, dekat dengan supermarket, warung makan, jalan raya, dan lain sebagainya.
Setelah bangunan kos-kosan sudah jadi, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memastikan kenyamanan, keamanan, dan kebersihan area kos. Hal ini agar penghuni kos lebih betah ngekos di kos-kosan kamu.
Banyak yang bisa kamu lakukan untuk menjamin ketiga hal tadi. Di antaranya memberikan sirkulasi udara yang memadai, mempekerjakan orang untuk menjaga kos, dan lain sebagainya. Di samping itu kamu juga perlu membuat aturan untuk penghuni kos. Misalnya, teman penghuni wajib melapor bila mau menginap, jam 23.00 pintu utama kos akan ditutup, dilarang berisik di atas jam 23.00, dan lain-lain.
Harga sering kali menjadi faktor penentu apakah orang tertarik ngekos di kos-kosan kamu atau tidak. Untuk menarik lebih banyak penghuni, coba pasar harga sesuai dengan target pasar, lokasi, dan juga fasilitas yang ada di kos.
Sebagai contoh, kos dekat dengan kampus dan bisa ditempuh dengan jalan kaki biasanya lebih mahal dibanding dengan kos yang jauh. Agar lebih mudah menentukan harga, lakukan survei harga di kawasan kos-kosan kamu. Jangan terlalu murah, tapi juga jangan terlalu mahal. Kuncinya adalah sesuai dengan fasilitas kos yang kamu tawarkan.
Selain fasilitas umum, kamu bisa menambahkan fasilitas lainnya guna menarik calon penghuni. Misalnya, WiFi gratis, menyediakan kulkas bersama, kompor gas bersama, tempat jemuran memadai, dan lain sebagainya.
Kalau tidak ada fasilitas tambahan, kemungkinan besar bisnis indekos kamu sulit untuk dilirik orang. Penghuni kos juga tidak akan betah di kos-kosan kamu. Terlebih mayoritas kos-kosan saat ini sudah menyediakan WiFi gratis dan dapur umum yang cukup lengkap. Jadi, upayakan untuk memberikan fasilitas tambahan.
Kalau sudah menerapkan kelima tips di atas, jangan lupa untuk mempromosikan bisnis indekos kamu. Seperti yang disebutkan sebelumnya, manfaatkan media sosial atau situs pencarian kos-kosan untuk memperluas jangkauan pasar kamu.
Ingat, bisnis kos-kosan memang prospektif namun kamu juga harus paham dengan sejumlah risikonya. Di antaranya sepi peminat dan penghuni sering telat membayar sewa kamar. Kedua risiko ini dapat dicegah dengan terus memberikan pelayanan yang baik, termasuk bersikap tegas pada penghuni kos.
Selain membuka kos-kosan, masih ada bisnis properti lain yang bisa kamu geluti. Salah satunya adalah menjadi pendana di Danasyariah, perusahaan P2P syariah yang bergerak di bidang pembiayaan properti. Bersama Danasyariah, kamu bisa menikmati imbal hasil yang menarik dan bisa digunakan untuk kebutuhan di hari tua nanti. Jadi, tunggu apalagi, yuk, menjadi pendana di Danasyariah!