Seiring bertambahnya usia, orang-orang kelahiran tahun 1981-1996 mengalami banyak perubahan gaya hidup. Banyak dari mereka yang sudah berpenghasilan mulai tertarik untuk segera memiliki hunian pribadi. Generasi yang disebut milenial ini juga mempunyai preferensi tersendiri dalam hal desain rumah. Kira-kira seperti apa preferensi rumah generasi milenial?
Sudah bukan cerita lama lagi jika milenial dianggap tidak bisa segera punya rumah. Daya beli mereka cenderung rendah karena beberapa hal. Di antaranya tingkat kenaikan gaji yang rendah, inflasi, tingginya uang muka, dan gaya hidup konsumtif. Maka tak heran bila milenial butuh waktu lebih lama untuk bisa memiliki rumah dibanding beberapa generasi sebelumnya.
Namun bukan berarti milenial tidak bisa punya rumah. Data Indonesia Property Watch 2022 menunjukkan bahwa sekitar 40,95% milenial sudah memiliki rumah dengan bantuan pembiayaan dari orang tua. Di samping itu, milenial adalah penggerak utama pasar properti dalam negeri. Buktinya permintaan properti rumah didominasi oleh kelompok usia 35-45 tahun yang mana termasuk milenial.
Melihat tingginya animo milenial mengenai properti rumah, para pengembang berbondong-bondong menciptakan hunian dengan desain milenial. Lantas, seperti apa sih desain rumah yang dicari oleh milenial? Berikut di antaranya.
Rumah dengan desain terbuka atau open space menjadi preferensi banyak milenial. Konsep rumah ini menghilangkan sekat atau dinding untuk memisahkan ruang. Jadi, ruangan seperti dapur, ruang makan, hingga ruang keluarga menjadi satu kesatuan.
Dengan konsep open space, banyak keuntungan yang bisa didapatkan. Di antaranya adalah:
Umumnya, generasi milenial adalah orang-orang yang bekerja di bidang kreatif. Meskipun banyak juga yang pekerja profesional, mereka tetap membutuhkan ruang untuk menuangkan ide-ide kreatif mereka. Itulah sebabnya kaum milenial butuh rumah dengan ruang multifungsi.
Misalnya, ruang tamu merangkap sebagai ruang untuk bersantai bersama orang-orang terkasih. Bisa juga area dapur merangkap sebagai ruang makan. Penggunaan ruang semacam ini juga didukung dengan furnitur multifungsi. Misalnya, area dapur dengan kitchen set huruf L yang memiliki meja untuk area makan.
Nah, konsep rumah semacam ini cukup digandrungi oleh para milenial. Alasannya karena bisa menghemat ruang, khususnya untuk lahan yang sempit. Di samping itu juga lebih fleksibel, cocok untuk milenial yang umumnya anti ribet.
Dibanding generasi pendahulu, milenial termasuk kelompok usia yang paling terbuka terhadap inovasi teknologi. Sebab, mereka telah mengalami transisi secara langsung dari era non-digital ke era digital. Jadi, wajar bila banyak dari mereka yang menginginkan hunian dengan smart home system atau sistem rumah pintar.
Apa itu smart home system? Sederhananya adalah hunian yang disematkan sejumlah teknologi untuk mengatur fungsi-fungsi di dalamnya secara otomatis. Pengendalian ini dilakukan lewat smartphone, tablet, maupun komputer yang terhubung dengan internet. Contohnya mengatur suhu ruangan, akses keamanan rumah, pencahayaan, dan masih banyak lagi.
Bagi milenial yang cukup melek teknologi, konsep rumah semacam ini bisa membuat segalanya menjadi mudah. Sebab, semuanya bisa dikendalikan dari kejauhan dan bahkan hanya butuh perintah suara saja. Selain itu juga dapat membantu menghemat energi karena tidak ada lagi istilah lupa mematikan lampu atau AC.
Tren rumah favorit milenial yang selanjutnya adalah hunian minimalis. Kira-kira apa ya alasannya? Alasan utamanya tentu karena kebutuhan estetika. Rumah minimalis cenderung simpel dan terlihat rapi sehingga selalu enak dipandang mata.
Di sisi lain, minimnya anggaran membuat milenial mau tak mau harus mencari atau membangun rumah kecil yang tetap fungsional dan nyaman. Itulah sebabnya desain minimalis masih digandrungi banyak generasi milenial, bahkan hingga sekarang.
Bagi milenial, tidak masalah punya hunian kecil. Asalkan setiap ruang di dalamnya bisa digunakan secara optimal dan mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan penghuninya. Plus, milenial biasanya tak mau menghabiskan banyak waktu untuk membersihkan rumah. Lagi pula, semakin luas area rumah, semakin banyak waktu dan tenaga yang harus dikeluarkan untuk membersihkannya.
Pada 2021, pasar properti Indonesia melihat adanya kenaikan permintaan hunian rumah sehat untuk milenial. Melansir laman Kotaku Kementerian PUPR, rumah sehat adalah bangunan yang dapat digunakan untuk berlindung, beristirahat, dan membina keluarga baik secara fisik, mental, maupun sosial.
Salah satu kriteria rumah sehat adalah adanya penghawaan atau pergantian udara yang cukup. Kriteria ini bisa dipenuhi dengan menciptakan ruang terbuka hijau di dalam maupun di luar rumah.
Contohnya memanfaatkan sisa lahan di luar rumah sebagai kolam atau taman kecil. Bisa juga dibuat di dalam rumah dan didesain seperti patio. Nah, untuk yang bagian dalam, biasanya diaplikasikan pada rumah dengan konsep open space. Jadi, penghuni rumah tak harus keluar untuk mencari udara segar atau vitamin D.
Tren desain terakhir yang disukai oleh generasi milenial adalah rumah ramah lingkungan. Pasalnya, milenial adalah generasi yang cukup paham mengenai pentingnya menjaga lingkungan. Salah satu cara untuk menunjukkan kepedulian tersebut adalah lewat hunian yang ingin mereka tempati.
Banyak dari mereka ingin tinggal di rumah yang dekat dengan alam. Meskipun berada di kawasan perkotaan, mereka menginginkan rumah yang memiliki aksen-aksen alam. Contohnya menggunakan dinding batu alam, lantai kayu, dan lain sebagainya.
Tak hanya dari desainnya saja, soal furnitur dan perabotan pun juga harus ramah lingkungan. Misalnya, mengganti kompor gas dengan kompor listrik, memilih perabot dengan daya listrik rendah, menggunakan produk-produk dari kayu atau bambu, dan lain-lain.
Jadi, itulah beberapa tren desain rumah yang disukai generasi milenial. Sebagai milenial, mana kira-kira tren desain hunian impian kamu? Mana pun pilihan kamu, segera wujudkan impian untuk memiliki hunian mulai dari sekarang. Sebab, harga properti rumah cenderung terus naik setiap tahun dan sering kali tidak sesuai dengan tingkat kenaikan gaji. Jadi, jangan ditunda-tunda, ya.