Memulai bisnis dari nol memang bukan perkara mudah, apalagi jika modal yang dibutuhkan relatif besar seperti bisnis toko bangunan. Meskipun modalnya besar, usaha toko bahan bangunan termasuk bisnis yang memiliki prospek bagus. Masalah modal, banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkannya. Untuk mengetahui caranya, simak sampai habis ulasan berikut ini.
Toko bahan bangunan adalah usaha yang prospektif dengan modal yang memang tidak bisa dibilang kecil. Namun, kalau kamu berhasil merintis usaha ini, keuntungan yang kamu dapatkan akan cukup besar dan pastinya bisa segera balik modal.
Lantas, apa yang membuat toko material bangunan menjadi bisnis yang menguntungkan? Berikut alasannya:
Permintaan akan material bangunan akan selalu ada dan sifatnya stabil serta berkelanjutan. Sebab, manusia akan selalu butuh yang namanya tempat tinggal dan bangunan komersial. Untuk membangun tempat tinggal atau merenovasinya, pasti butuh yang namanya bahan-bahan bangunan. Sebab itu, toko bangunan akan selalu dicari keberadaannya.
Bisnis makanan dan busana memiliki batas waktu untuk bisa dikonsumsi dan dipakai. Untungnya, hal tersebut tidak berlaku pada bisnis seperti toko bahan bangunan. Barang-barang yang dijual pada toko bangunan seperti pasir, besi, batu, cat, dan lain sebagainya, tidak memiliki masa kedaluwarsa. Jadi, meskipun tidak laku-laku, barang di toko bangunan tidak akan mengalami penyusutan nilai jual.
Bahan bangunan memang bukan kebutuhan pokok sehari-hari dan tidak dibeli setiap hari. Meski demikian, merintis usaha toko bangunan tetap patut untuk dipertimbangkan karena margin setiap produknya sangat tinggi. Bila margin tinggi, otomatis keuntungan yang didapat cukup besar dan toko bangunan pun bisa bertahan lama.
Mengingat modal yang dibutuhkan tidak sedikit, orang pasti akan berpikir panjang untuk merintis usaha toko material. Hal ini justru akan menjadi keuntungan tersendiri bagi kamu yang niat menjalankan usaha toko bangunan. Dengan sedikitnya jumlah pelaku usaha toko material, maka tingkat persaingannya juga kecil. Alhasil, toko bangunan bisa bertahan lebih lama karena tak banyak orang menggeluti usaha ini.
Bagaimana, kamu tertarik merintis usaha toko material? Meskipun menguntungkan, ada banyak yang harus kamu pertimbangkan, termasuk masalah modal. Modal yang dibutuhkan untuk usaha ini cukup besar. Namun, jangan khawatir; pasalnya, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memperoleh modal usaha toko bahan bangunan. Adapun caranya adalah sebagai berikut:
Cara pertama untuk memperoleh modal membangun usaha toko bahan bangunan adalah dengan memanfaatkan tabungan pribadi. Kalau kebetulan kamu memiliki tabungan yang jumlahnya cukup besar, kamu bisa memanfaatkannya untuk membiayai segala keperluan toko material.
Dengan menggunakan tabungan diri sendiri, kamu tak perlu meminjam dana dari bank maupun pihak lain sehingga bebas dari beban utang. Namun, sebelum menggunakan tabungan, pastikan kamu sudah memiliki tabungan lain untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Jangan sampai menggunakan seluruh tabungan karena bisa jadi mengganggu kondisi keuangan pribadi kamu.
Buat kamu yang tidak memiliki tabungan dalam bentuk uang tunai tapi punya aset, kamu masih bisa mendirikan usaha toko bangunan lho. Caranya adalah dengan menjual atau menggadaikan aset yang kamu miliki guna mendapatkan uang tunai sebagai modal usaha. Aset-aset seperti kendaraan, perhiasan, atau properti bisa dijual maupun digadaikan untuk mendanai usaha kamu.
Namun, sebelum menjual atau menggadaikan aset pribadi, pertimbangkan dahulu dengan matang mengenai jumlah modal usaha yang kamu butuhkan. Selain itu, pertimbangkan pula nilai aset yang ingin kamu gadai atau jual. Kalau kamu mau menggadaikan aset, pastikan kamu sudah memiliki rencana keuangan yang matang guna mengambil kembali aset tersebut agar tidak menimbulkan masalah finansial.
Pemerintah daerah atau lembaga pemerintah tertentu kerap memberikan bantuan keuangan atau insentif kepada para pelaku usaha, tak terkecuali usaha toko material. Insentif yang diberikan bisa berupa pembebasan pajak, bantuan modal tunai, kemudahan untuk mengajukan kredit, dan lain sebagainya.
Salah satu program bantuan dari pemerintah yang banyak dimanfaatkan pelaku usaha adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini bisa didapatkan dengan mengunjungi lembaga perbankan yang bekerja sama dengan pemerintah. Bantuan dari KPR ini tidak berupa uang tunai, melainkan subsidi suku bunga pinjaman.
Cara lain yang paling umum untuk mendapatkan modal usaha adalah dengan mengajukan pinjaman atau kredit lembaga perbankan. Mayoritas bank di Indonesia menyediakan beragam jenis kredit khusus untuk pelaku usaha yang mana dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan modal bisnis kamu.
Namun, sebelum mengajukan kredit bank, pastikan kamu sudah memiliki rencana bisnis yang benar-benar matang. Sebab, pihak bank akan melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bisnis kamu memiliki prospek yang cerah atau tidak. Jika iya, pasti pengajuan pinjaman kamu segera disetujui. Terlebih lagi, kalau kamu menunjukkan bahwa kamu bisa memenuhi segala persyaratan dan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh bank, tak butuh waktu lama bagi bank untuk menerima pengajuan kredit kamu.
Selain mengajukan kredit bank, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman di perusahaan peer-to-peer lending. P2P lending dapat kamu jadikan alternatif bila sulit untuk mendapatkan pinjaman modal dari lembaga perbankan konvensional.
Dengan mengajukan pinjaman lewat P2P lending, kamu bisa mendapatkan modal usaha tanpa melalui proses yang rumit seperti kredit bank. Namun, sebelum menggunakan layanan keuangan dari platform P2P lending, pastikan kamu sudah memahami seluruh persyaratan yang ada. Jangan lupa untuk mempelajari sistem pinjaman dan tingkat bunga yang ditetapkan oleh platform P2P tersebut.
Di Indonesia, pilihan platform P2P lending sangatlah beragam, salah satunya adalah Danasyariah. P2P lending syariah yang satu ini memiliki layanan yang bisa kamu manfaatkan untuk merintis usaha toko material, yakni layanan Dana Material.
Dana Material merupakan fasilitas pembiayaan pengadaan bahan-bahan bangunan menggunakan skema syariah. Menariknya, pembiayaan yang kamu dapatkan nanti bukan dalam bentuk uang tunai melainkan bahan-bahan bangunan dengan nilai total maksimal Rp2 miliar.
Untuk jenis bahan bangunannya, kamu bisa memilihnya sendiri melalui aplikasi khusus yang disediakan oleh pihak Danasyariah. Sementara itu, mengenai pengembalian pinjaman, kamu bisa mengangsurnya dalam 3-12 bulan menggunakan skema balloon payment.
Jadi, bagaimana, kamu tertarik merintis usaha toko bangunan? Modal yang dibutuhkan memang tidak bisa dibilang kecil. Kamu bisa menggunakan salah satu cara di atas untuk mendapatkan modal tambahan. Namun, perlu diketahui bahwa setiap cara ada kelebihan dan risikonya masing-masing. Untuk itu, pertimbangkan dahulu setiap opsi yang ada dengan matang sebelum mengambil keputusan.