Properti adalah salah satu produk investasi yang diminati oleh banyak investor. Alasannya beragam, salah satunya karena tingkat imbal hasilnya lebih menarik dan bahkan bisa dijadikan sumber pemasukan pasif.
Hanya saja, memulai investasi properti membutuhkan modal yang tidak sedikit, terlebih bagi yang tidak memiliki dana lebih. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan dana guna memulai investasi properti?
Sebelum menjawab pertanyaan bagaimana caranya mendapatkan pendanaan atau pembiayaan untuk memulai investasi properti, mari simak dahulu alasan mengapa harus berinvestasi properti. Adapun alasannya adalah sebagai berikut:
Bila dibandingkan dengan investasi saham, investasi properti memiliki risiko yang cenderung rendah. Hal ini karena properti memiliki pergerakan nilai yang tidak secepat saham. Di sisi lain, perputaran produk properti per tahun juga relatif stabil.
Investasi seperti saham, deposito, dan reksa dana merupakan investasi yang tidak berbentuk. Sementara investasi properti memiliki bentuk fisik dan terlihat nyata. Sebab itu, properti sangat diminati oleh banyak masyarakat karena mereka memiliki bukti nyata atau fisik bahwa mereka mempunyai investasi.
Investasi properti memberikan dua jenis keuntungan, yakni capital gain (imbal hasil dari modal) dan cash flow (imbal hasil dari arus kas). Capital gain bisa didapatkan bila produk properti dijual. Sementara, cash flow bisa didapatkan dari pemasukan dari kegiatan sewa menyewa.
Investasi properti dapat dibilang tidak rentan terhadap inflasi. Saat inflasi terjadi dan semua barang atau jasa mengalami kenaikan harga, nilai jual dan sewa properti justru ikut mengalami peningkatan.
Salah satu keuntungan investasi properti adalah dapat dimulai dengan menggunakan dana milik orang lain atau menggunakan pinjaman/pembiayaan. Artinya, calon investor akan mengajukan pinjaman atau pembiayaan dari pihak yang menyediakan dan kemudian digunakan untuk membeli atau membangun properti sebagai investasi.
Seperti disebutkan di atas, investasi properti dapat dimulai dengan menggunakan pembiayaan atau pinjaman dana. Nah, pertanyaannya adalah dari mana pinjaman tersebut bisa didapatkan? Mayoritas orang mungkin akan langsung menjawab bank sebagai pilihan utama. Tidak salah memang, tetapi masih banyak alternatif lain yang bisa dipilih. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut.
Financing by owner atau secara harfiah berarti pembiayaan dari pihak penjual merupakan opsi pertama untuk mendapatkan pembiayaan guna memulai investasi properti. Jadi, alih-alih membayar sejumlah uang kepada pihak penjual untuk membeli properti, kamu bisa membelinya secara berjangka. Semakin panjang jangka waktu pembayarannya, makin baik.
Hal ini tentu harus dinegosiasikan terlebih dahulu dengan penjual properti. Bila sudah disepakati, kamu bisa langsung membuat akta untuk mengikat perjanjian jual beli dan juga surat kuasa menjual. Surat ini berguna untuk memastikan bahwa transaksi yang dijalankan sah secara hukum dan memungkinkan kamu untuk bisa menjualnya meskipun pembayarannya belum lunas. Lantas, apa keuntungan dari metode pembiayaan investasi ini?
Keuntungan dari metode ini adalah kamu tidak perlu melibatkan peran pihak ketiga, seperti lembaga perbankan. Kendati demikian, kamu tetap harus berhati-hati dalam melakukan negosiasi jangka waktu dan syarat transaksi agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Bantuan modal untuk memulai investasi properti bisa datang dari orang-orang terdekat, seperti istri atau suami, orang tua, mertua, dan anggota keluarga lainnya. Orang-orang terdekat ini mungkin memiliki tabungan lebih yang bisa kamu ajukan untuk dipinjam guna memulai investasi.
Untuk berhasil mendapatkan bantuan dari orang-orang terdekat, kamu perlu meyakinkan mereka bahwa investasi properti yang akan kamu lakukan memiliki potensi keuntungan yang bagus. Kamu juga harus menjelaskan kepada mereka tentang rencana pembayaran utang dan menyakinkan mereka bahwa dana yang kamu pinjam akan kembali sesuai dengan kesepakatan.
Agar pinjaman disetujui pihak keluarga, kamu bisa menawarkan imbal hasil kepada mereka. Contohnya memberi beberapa persen keuntungan dari hasil investasi properti. Dengan cara ini, mereka mungkin akan lebih percaya denganmu.
Menggandeng rekan bisnis adalah alternatif lain untuk mendapatkan sumber pendanaan dalam memulai investasi properti. Kamu bisa mencari rekan bisnis yang memiliki minat dan visi yang sama dalam bidang investasi properti. Rekan bisnis kamu mungkin bisa menjadi pihak yang memberikan modal.
Dalam beberapa kasus, kamu bisa menjalin kemitraan dengan banyak rekan bisnis untuk mengumpulkan lebih banyak modal. Namun ingat, usahakan kemitraan yang kamu jalin bisa memberikan keuntungan bagi rekan bisnis kamu. Pastikan pula kemitraan tersebut ada bukti hitam di atas putih untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat mencari sumber pembiayaan untuk memulai investasi properti, pertimbangkan untuk mengajukan pinjaman dari kantor tempat kamu bekerja. Beberapa perusahaan umumnya menyediakan program pinjaman kepada stafnya. Hal ini tentunya bisa menjadi solusi praktis buat kamu yang membutuhkan tambahan modal untuk memulai investasi properti.
Tanyakan terlebih dahulu kepada pihak HRD apakah perusahaan menyediakan program pinjaman untuk karyawan atau tidak. Kendati jumlahnya terbatas, pinjaman tersebut tetap bisa membantu kamu untuk menutup sebagian biaya tambahan terkait pembelian properti. Di samping itu, bunga jenis pinjaman ini umumnya relatif lebih rendah dibanding pinjaman pada umumnya sehingga bisa menghemat pengeluaran jangka panjang.
Alternatif selanjutnya untuk mendapatkan pembiayaan investasi properti adalah melalui lembaga non-perbankan. Menurut data, pembiayaan non-perbankan banyak dipilih oleh pengembang untuk membangun properti residensial, yakni sekitar 28%.
Pembiayaan non-perbankan di sini bisa mencakup koperasi, pegadaian, P2P lending, crowdfunding, dan lainnya. Keuntungan menggunakan lembaga non-perbankan adalah kemungkinan untuk bisa mendapatkan pembiayaan tanpa harus melalui persyaratan yang berbelit-belit.
Lembaga perbankan merupakan sumber pendanaan paling besar untuk memulai investasi properti. Selain menampung tabungan dari masyarakat, lembaga perbankan juga memiliki tanggung jawab untuk memproduktifkannya. Keuntungan pihak bank berasal dari kegiatan tersebut. Oleh sebab itu, bank kerap mencari orang-orang yang ingin mengajukan kredit untuk keperluan tertentu, seperti usaha properti.
Hubungan antara bank dan investor properti dapat menjadi hubungan yang saling menguntungkan. Investor membutuhkan dana untuk memulai bisnis properti, sementara bank mendapatkan imbal hasil dari bunga pinjaman modal. Jadi, dua-duanya bisa saling mendapatkan keuntungan.
Kesimpulannya, saat akan mulai berinvestasi di bidang properti, penting untuk mempertimbangkan sumber dana yang tepat. Setiap sumber pembiayaan memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Untuk itu, pilihlah yang paling sesuai dengan situasi finansial kamu agar tidak menimbulkan masalah finansial yang bisa mengganggu perjalanan investasi kamu.