Di era digital seperti sekarang ini, menjadi seorang freelancer atau pekerja lepas adalah pilihan karier yang makin populer. Pasalnya, jumlah lapangan kerja formal di Indonesia lebih sedikit dibanding jumlah lulusan dari perguruan tinggi maupun SMA dan sederajat. Di sisi lain, banyak orang menggeluti karier ini karena fleksibilitas yang ditawarkan.
Menjadi freelancer memungkinkan orang untuk bisa bekerja dengan klien dari mana saja, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun di balik fleksibilitas yang ditawarkan, terkadang para freelancer mengalami kesulitan dalam mengatur keuangan mereka.
Sebelum membahas soal mengatur keuangan bagi freelancer, mari pahami terlebih dahulu apa itu freelancer. Secara harfiah, freelancer merupakan pekerja lepas. Mereka tidak terikat oleh kontrak dalam jangka panjang. Mereka juga tidak bekerja di bawah perusahaan.
Para freelancer merupakan bos dan pegawai bagi diri mereka sendiri. Beberapa bidang yang paling umum digeluti oleh para freelancer adalah penulisan, desain grafis, fotografi, pengembangan aplikasi, manajemen media sosial, dan bidang lainnya yang berhubungan dengan penggunaan teknologi.
Di Indonesia, jumlah pekerja lepas pada tahun 2020 cukup banyak, yakni sekitar 33 juta orang. Meskipun cukup banyak, tetapi masih banyak tantangan yang dihadapi oleh para freelancer di Indonesia. Salah satu tantang tersebut adalah kesiapan dalam menghadapi ketidakpastian pendapatan. Pekerja lepas juga umumnya tidak mendapatkan tunjangan dari pemberi kerja, seperti asuransi maupun dana pensiun. Keduanya hanya bisa didapatkan bila freelancer menyisihkan penghasilannya.
Memang, para pekerja lepas memiliki fleksibilitas dalam mengatur jumlah proyek yang mereka ambil. Ini artinya mereka berpotensi mendapatkan penghasilan yang lebih besar dan bahkan bisa menyaingi pendapatan pekerja dengan gaji tetap. Namun ada kalanya proyek yang mereka dapatkan sangat sedikit sehingga pendapatan mereka sangat fluktuatif. Hal inilah yang membuat pengelolaan keuangan menjadi sangat penting bagi para pekerja lepas.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tips mengatur keuangan untuk para pekerja lepas.
Melansir laman Envato, langkah pertama untuk mengatur keuangan bagi freelancer adalah menentukan bayaran. Sebagai freelancer, ada baiknya bayaran atas jasa yang kamu jual sesuai dengan standar industri.
Selain itu, lakukan riset kompetitor untuk menentukan berapa bayaran yang harus kamu pasang atas jasa yang kamu berikan. Melakukan riset kompetitor juga bisa membantu kamu untuk mendapatkan proyek.
Memiliki anggaran keuangan yang rinci sangat penting bagi siapa pun, termasuk para pekerja lepas. Tentukan pendapatan bulanan yang harus kamu penuhi dengan pengeluaran untuk kebutuhan pokok, kewajiban, tabungan, asuransi, investasi, dan pengeluaran lainnya.
Dengan memiliki anggaran yang jelas, maka kamu bisa merencanakan tujuan keuangan kamu. Kamu juga bisa lebih mengontrol dan menjaga stabilitas keuangan meskipun pendapatan kamu setiap bulan tidak tetap.
Dana darurat merupakan komponen penting dalam pengelolaan keuangan karena bisa menjamin ketenangan finansial. Para pekerja lepas memiliki risiko yang cenderung lebih tinggi terhadap ketidakstabilan finansial karena pendapatan mereka tidak tetap.
Dengan memiliki dana darurat, maka kamu bisa mendapatkan perlindungan finansial saat tidak ada proyek atau harus memenuhi kebutuhan finansial mendadak. Kamu bisa mengumpulkan dana darurat dari penghasilan total bulanan. Jumlahnya bebas, tetapi setidaknya senilai total biaya hidup selama enam bulan.
Tips selanjutnya untuk mengatur keuangan sebagai freelancer adalah segera mengirimkan faktur ke klien. Selain itu, tentukan pula syarat pembayaran jasa dengan jelas sebelum melakukan penandatanganan kontrak. Hal ini penting guna menjaga kestabilan arus keuangan kamu dan memastikan kamu tetap mendapatkan bayaran sesuai dengan kesepakatan.
Sebagai freelancer, tentunya kamu memiliki pengeluaran untuk menjalankan pekerjaan kamu. Misalnya pengeluaran untuk membeli paket data, perlengkapan kerja, alat produksi, dan lain sebagainya.
Catat semua pengeluaran tersebut secara runtut dan rapi. Pencatatan ini bisa membantu kamu untuk memahami pendapatan bersih dan membantu proses pembayaran pajak secara efektif. Dengan begitu, kebutuhan kamu yang lain tidak akan terganggu.
Menggunakan aplikasi keuangan bisa menjadi cara mudah untuk mengelola keuangan. Aplikasi semacam ini bisa membantu kamu mengidentifikasi jumlah pendapatan, pengeluaran, hingga besarnya pajak yang harus kamu bayarkan.
Sebagai freelancer, pertimbangkan juga untuk memiliki asuransi dan dana pensiun. Kamu bisa memilih asuransi kesehatan, penyakit kritis, atau asuransi jiwa yang sesuai dengan kondisi kamu saat ini.
Sementara itu, pertimbangkan pula untuk mulai menabung untuk dana pensiun. Dengan mulai menabung dari sekarang, kamu bisa mewujudkan kesejahteraan keuangan jangka panjang meskipun penghasilan kamu fluktuatif.
Terakhir, lakukan evaluasi laporan keuangan secara teratur, setidaknya satu bulan sekali. Hasil dari evaluasi bisa kamu gunakan untuk menyusun anggaran keuangan baru. Dengan begitu, kamu bisa mewujudkan kondisi finansial yang lebih baik meskipun pendapatan sebagai freelancer, pendapatan kamu sering naik turun.
Jadi, mengelola keuangan sebagai pekerja lepas memang cukup menantang. Namun dengan memiliki perencanaan keuangan yang baik dan disiplin, kamu pasti bisa mewujudkan stabilitas keuangan dan meraih kesuksesan dalam karier sebagai pekerja lepas.
Mulailah dengan membuat anggaran terlebih dahulu, pisahkan keuangan pribadi dan bisnis, dan perlahan-lahan bangun dana darurat. Gunakan pula teknologi yang ada, seperti aplikasi untuk mengatur keuangan. Bila ada dana lebih, mulailah untuk menyiapkan dana pensiun.
Dengan tips ini, kamu bisa lebih siap dalam menghadapi fluktuasi pendapatan dan mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang.