Hidup Nyaman di Pinggiran Kota: Keuntungan dan Tantangannya

Tinggal di pinggiran kota telah menjadi pilihan populer bagi banyak masyarakat produktif yang mencari kehidupan yang lebih tenang dan nyaman dibandingkan dengan hiruk-pikuk perkotaan. Pinggiran kota dianggap menawarkan keseimbangan antara aksesibilitas menuju pusat kota dan keuntungan dari lingkungan yang lebih tenang dan nyaman. Namun, sama seperti hunian lainnya, tinggal di pinggiran kota juga memiliki keuntungan dan tantangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membuat keputusan.

hidup nyaman

Tren Hunian di Pinggiran Kota

Selama beberapa tahun terakhir, tren hunian di pinggiran kota kian meningkat. Banyak orang, terutama generasi produktif, yang mencari alternatif  dari kehidupan kota yang cenderung sibuk, padat, dan mahal, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Melansir laman Cermati, pinggiran kota seperti Alam Sutera, Sentul City, dan BSD City menawarkan konsep kota mandiri yang menarik bagi banyak orang. Khususnya mereka yang ingin tinggal di hunian dengan fasilitas modern tetapi tetap jauh dari keramaian kota Jakarta. Kawasan-kawasan ini tak hanya menawarkan komplek perumahan, tetapi juga fasilitas lengkap seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan ruang hijau yang cukup luas.

Lantas, apa yang mendorong kemunculan tren hunian di pinggiran kota? Pandemi COVID-19 dianggap sebagai salah satu penyebab munculnya tren hunian di kawasan pinggiran kota. Banyak orang mulai sadar akan pentingnya kesehatan dan banyak dari mereka bekerja secara remote. Sebab itu, mereka mencari hunian yang lebih nyaman, tidak terlalu terpapar dengan polusi udara, dan nyaman untuk mendukung kegiatan sehari-hari.

Di samping itu, perkembangan infrastruktur seperti jalan tol dan kemudahan akses transportasi umum juga membuat akses ke pusat kota menjadi lebih mudah. Ditambah lagi, harga properti di pinggiran kota relatif lebih murah dibanding di pusat kota.

Keuntungan Tinggal di Pinggiran Kota

Tinggal di pinggiran kota menawarkan sejumlah keuntungan yang membuat kawasan ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat urban. Melansir laman AESIA Kemenkeu, berikut beberapa keuntungan utama yang bisa didapatkan dengan tinggal di pinggiran kota:

1. Ketenangan dan keindahan alam

Salah satu keuntungan utama dengan tinggal di pinggiran kota adalah akses ke lingkungan yang lebih hijau dan tenang. Kawasan di pinggiran kota relatif memiliki lebih banyak ruang terbuka hijau dan taman yang luas sehingga memberikan udara segar dan pemandangan yang elok serta jauh dari polusi maupun kebisingan kendaraan seperti di kota-kota besar.

Hal tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Di samping itu, kawasan yang hijau menjadi tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati waktu senggang bersama orang-orang terkasih. Di sisi lain, hidup dekat dengan alam memberikan kesempatan bagi untuk bisa menjalani gaya hidup yang lebih sehat, seperti menikmati aktivitas rekreasi di ruang terbuka hijau dan berolahraga di luar ruangan.

2. Kualitas udara lebih baik

Seperti yang sudah disebutkan, tinggal di pinggiran kota relatif lebih sehat dibanding di pusat kota. Salah satu alasannya adalah karena udara di pinggiran kota cenderung lebih bersih dan segar karena minimnya polusi.

Lingkungan yang lebih hijau dan minimnya kendaraan bermotor juga berkontribusi terhadap kualitas udara. Kualitas udara yang selalu terjaga tentunya sangat penting bagi kesehatan masyarakat dalam jangka panjang. Terlebih udara yang bersih dan sehat juga bisa meminimalkan risiko penyakit pernapasan sekaligus meningkatkan kualitas tidur yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan keluarga.

3. Ruang yang lebih besar

Properti di pinggiran kota umumnya berukuran lebih besar dan lebih terjangkau dibandingkan dengan properti di pusat kota. Kamu bisa mendapatkan rumah yang relatif lebih luas yang mana cocok bagi keluarga yang membutuhkan lebih banyak ruang. Memiliki rumah luas juga memberikan fleksibilitas untuk mengembangkan rumah sesuai dengan kebutuhan, seperti menambahkan kamar atau membuat area kerja.

4. Kehidupan lebih tenang

Seperti yang disebutkan di atas, lingkungan di pinggiran kota umumnya jauh lebih tenang dan aman dibandingkan dengan kota besar. Hal ini secara langsung dapat mengurangi tingkat stres dan memberikan rasa aman yang besar bagi penghuni, terutama bagi keluarga dengan anak-anak yang masih kecil.

Di samping itu, kamu bisa menjalani hidup secara lebih santai atau istilah kerennya adalah slow living. Hidup di pinggiran kota juga mendorong terjadinya interaksi dengan lingkungan sekitar sehingga bisa membangun lingkungan sosial yang harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak-anak.

5. Harga properti lebih terjangkau

Secara umum, harga properti di kawasan pinggiran kota lebih terjangkau dibandingkan dengan harga properti di pusat kota. Bahkan dengan anggaran yang sama, kamu bisa mendapatkan rumah yang lebih besar dan lebih nyaman di pinggiran kota dibandingkan dengan di pusat kota.

Hal tersebut sangat menguntungkan bagi keluarga muda atau individu yang baru memulai hidup mandiri. Lebih lanjut, properti di pinggiran kota juga bisa dijadikan investasi yang menarik karena memiliki potensi keuntungan jangka panjang yang cenderung meningkat seiring dengan berjalannya waktu.

Tantangan Tinggal di Pinggiran Kota

Meski memiliki banyak keuntungan, tinggal di kawasan pinggiran kota juga ada tantangannya sendiri. Masih melansir dari laman AESIA Kemenkeu, berikut adalah beberapa tantangan tinggal di kawasan pinggiran kota.

1. Aksesibilitas sedikit terbatas

Salah satu tantangan utama tinggal di pinggiran kota adalah jarak yang lebih jauh ke fasilitas maupun layanan di kota, seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat kerja. Hal ini secara langsung membuat masyarakat harus menempuh perjalanan jauh yang memakan banyak waktu dan biaya. Di samping itu, bila transportasi umum tidak efisien, maka mau tidak mau kamu harus bergantung pada kendaraan pribadi untuk mendukung mobilitas sehari-hari.

2. Minimnya fasilitas umum

Kawasan di pinggiran kota mungkin tidak memiliki banyak fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan besar yang kerap dijumpai di pusat kota. Kamu mungkin harus menempuh perjalanan jauh untuk bisa menikmati aktivitas ini.

3. Keterbatasan transportasi umum

Perlu diakui bahwa transportasi umum di pinggiran kota mungkin tidak seefisien di kota-kota besar. Hal ini bisa menjadi masalah tersendiri apabila tidak memiliki kendaraan pribadi. Sementara itu, bila kamu memiliki kendaraan pribadi, otomatis biaya hidup akan membengkak, terutama jika setiap hari harus menggunakannya.

Bagaimana, mau tinggal di pinggiran kota? Tinggal di mana saja ada sisi positif dan negatifnya. Sebab itu, pertimbangkan semuanya dengan matang, terutama kebutuhan dan preferensi pribadi sebelum memutuskan untuk tinggal di pinggiran kota. Dengan memiliki perencanaan yang tepat, tentu tinggal di kawasan pinggir kota bisa menjadi pilihan yang memuaskan.

Leave a Reply