Apa Itu Inflasi Gaya Hidup? Begini Cara Menghindarinya

Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan hidup manusia ikut bertambah dan tak jarang hal ini mengubah gaya hidup mereka. Terlebih lagi, bila pendapatan meningkat, pasti tak sedikit orang yang ingin meningkatkan gaya hidupnya. Namun, tanpa disadari, gaya hidup yang makin mahal ini justru bisa menimbulkan masalah finansial.

Fenomena tersebut dikenal juga dengan sebutan inflasi gaya hidup. Secara umum, kondisi tersebut merujuk pada kecenderungan seseorang untuk menambah jumlah pengeluaran seiring dengan meningkatnya penghasilan. Apabila hal ini tidak diatasi, maka inflasi gaya hidup bisa menimbulkan kesulitan finansial meskipun gaji terus mengalami kenaikan.

Inflasi Gaya Hidup

Apa Itu Inflasi Gaya Hidup?

Melansir laman The Balance Money, inflasi gaya hidup merupakan tendensi seseorang untuk meningkatkan jumlah pengeluaran seiring dengan bertambahnya jumlah pendapatan. Jadi, secara umum, makin tinggi gaji yang kamu dapatkan, makin tinggi pula pengeluaran yang kamu lakukan.

Secara teori, kenaikan penghasilan bulanan seharusnya dapat memberikan peluang untuk memperbaiki kondisi finansial. Kamu bisa menggunakan kenaikan gaji untuk meningkatkan jumlah tabungan, melunasi utang, atau bahkan melakukan investasi.

Namun, pada kenyataannya, tak sedikit orang yang justru menggunakan tambahan penghasilan untuk memenuhi keinginan yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Sebagai contoh, sebelumnya, seseorang sudah puas dengan kendaraan sederhana. Setelah gajinya naik, orang tersebut mungkin merasa harus membeli mobil yang lebih baik.

Itulah kondisi yang disebut dengan inflasi gaya hidup. Kondisi ini bisa menimbulkan dampak buruk seperti terjebak dalam gaya hidup konsumtif yang tak terkendali. Sebab, setiap kali pendapatan naik, pengeluaran juga pasti naik. Akibatnya, meskipun gaji bertambah, kondisi keuangan mungkin tidak akan bertambah baik, bahkan bisa makin memburuk.

Ciri-Ciri Seseorang Mengalami Inflasi Gaya Hidup

Bila kamu merasa keuanganmu tidak membaik meskipun penghasilan bertambah, mungkin kamu sedang dalam fase inflasi gaya hidup. Berikut ini adalah beberapa ciri orang yang sedang mengalami inflasi gaya hidup:

1. Sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan

Salah satu tanda kamu sedang mengalami inflasi gaya hidup adalah saat kamu merasa kesulitan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Apa yang dulu kamu anggap sebagai barang mewah, sekarang mungkin kamu anggap sebagai kebutuhan.

Sebagai contoh, bila sebelumnya kamu merasa puas mengonsumsi kopi saset di rumah, mungkin sekarang kamu merasa belum lengkap bila belum membeli kopi di kafe. Hal-hal kecil seperti ini justru bisa menambah beban pengeluaran tanpa kamu sadari.

2. Jumlah pengeluaran lebih besar dari penghasilan

Seseorang yang mengalami inflasi gaya hidup sering kali mengalami peningkatan pengeluaran dan bahkan bisa lebih besar dari penghasilannya. Hal ini otomatis menyebabkan mereka harus menggunakan layanan kredit atau cicilan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan. Apabila cicilan makin bertambah, otomatis hal ini menunjukkan bahwa gaya hidupmu telah meningkat dan bahkan melampaui kemampuan finansial.

3. Jumlah tabungan dan investasi stagnan

Meskipun pendapatan bertambah, jumlah tabungan atau investasi kamu mungkin sama sekali tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Alih-alih makin banyak menabung dan berinvestasi, kenaikan penghasilan yang kamu dapatkan malah dihabiskan untuk keperluan konsumtif, seperti membeli gadget baru maupun langganan layanan hiburan yang sebenarnya tidak begitu diperlukan.

4. Sering terlena dengan tren

Media sosial menjadi salah satu pemicu perubahan gaya hidup masyarakat. Dalam hal ini, media sosial menjadi platform yang penuh dengan konten maupun model peran yang bisa diobservasi oleh pengguna. Mereka bisa melihat dan meniru cara berpakaian, gaya hidup, pola konsumsi, maupun perilaku lainnya yang ditampilkan oleh influencer, selebriti, atau bahkan rekan sejawat.

Namun, bila terus-menerus melihat gaya hidup orang lain, kamu mungkin merasa terdorong untuk melakukan hal yang sama. Sebagai contoh, saat melihat temanmu liburan ke destinasi eksotis, kamu merasa seolah-olah harus melakukan hal yang sama agar tidak ketinggalan.

5. Enggan menjalani hidup sederhana

Seseorang yang mengalami inflasi gaya hidup umumnya enggan untuk kembali ke pola hidupnya yang sederhana di masa lalu. Mereka biasanya akan menganggap bahwa kemewahan yang didapatkan saat ini adalah kebutuhan sehari-hari. 

Sebagai contoh, bila dahulu kamu senang berbelanja barang dengan diskon, mungkin kini kamu merasa lebih senang membeli barang tanpa memikirkan potongan harga karena merasa sudah mampu membelinya.

Tips Menghindari Inflasi Gaya Hidup

Beberapa orang mungkin menganggap bahwa kenaikan gaya hidup adalah sebuah bentuk penghargaan atas kerja kerasnya selama ini. Namun, perlu dipahami bahwa inflasi gaya hidup tetap harus dihindari karena tidak ada yang pasti dengan kondisi keuangan. Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk menghindari inflasi gaya hidup:

1. Buat rencana keuangan secara realistis

Langkah pertama untuk mencegah inflasi gaya hidup adalah dengan menyusun anggaran yang jelas dan realistis. 

Pastikan kamu membuat daftar alokasi penghasilan untuk menyisihkan penghasilan untuk kebutuhan tabungan, investasi, maupun dana darurat sebelum kamu membelanjakan uang tersebut untuk hal-hal yang konsumtif. Dengan memiliki perencanaan keuangan yang baik, maka kamu bisa menikmati gaya hidup yang lebih seimbang tanpa harus mengorbankan stabilitas kondisi keuangan.

2. Utamakan kebutuhan, bukan keinginan

Setiap kali ingin membeli sesuatu, tanyakan terlebih dahulu pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar kamu butuhkan atau hanya keinginan sesaat. Memprioritaskan kebutuhan di atas keinginan bisa membantu kamu menjaga pengeluaran tetap terkendali. 

Belajarlah untuk menunda membeli barang-barang yang tidak diperlukan. Selanjutnya, alihkan uang tersebut untuk tujuan keuangan jangka panjang seperti investasi dan tabungan.

3. Lakukan evaluasi pengeluaran secara berkala

Salah satu cara terbaik untuk mencegah terjadinya inflasi gaya hidup adalah dengan melakukan evaluasi pengeluaran secara berkala. Misalnya, dari daftar pengeluaran selama satu bulan, kamu bisa melihat apakah kamu benar-benar harus beli kopi di kafe setiap hari? Atau mungkin bisakah kamu mengurangi frekuensi makan di luar dan lebih memilih memasak sendiri di rumah?

Kesimpulan

Jadi, inflasi gaya hidup adalah fenomena yang kerap terjadi tanpa disadari oleh banyak orang. Saat penghasilan meningkat, wajar sekali bila ada keinginan untuk meningkatkan gaya hidup. Namun, bila tidak berhati-hati, maka inflasi gaya hidup bisa menimbulkan masalah keuangan serius di masa depan. Itulah sebabnya penting memahami ciri-ciri orang yang sedang mengalami inflasi gaya hidup dan bagaimana cara untuk mencegahnya.

Leave a Reply