Gaji UMR sering dijadikan alasan orang-orang untuk tidak berinvestasi. Kenyataannya, gaji UMR juga bisa berinvestasi jika mengikuti tips-tips berikut ini!
Dodi dan Farhan adalah dua orang pemuda dengan gaji UMR. Kedua pemuda ini memiliki cerita masing-masing yang membuat mereka ragu apakah gaji UMR bisa investasi. Sebagai kaum millennial, Dodi tentu tahu akan pentingnya rumah sebagai instrumen investasi. Karenanya Dodi berencana untuk membeli sebuah rumah sebagai instrumen investasi. Selain sebagai instrumen investasi, rumah juga bisa memberikan penghasilan tambahan dari penyewaan.
Akan tetapi Dodi masih ragu untuk menjalankan rencananya karena gajinya UMR. Dengan gaji yang terbilang pas-pasan, Dodi harus bisa membaginya untuk kebutuhan sehari-hari, makan, tabungan hingga dana darurat. Karena hal ini, Dodi ragu apakah dirinya bisa berkomitmen untuk membayar uang cicilan setiap bulan. Terlebih lagi, Dodi juga memiliki tanggung jawab untuk mengirimkan sejumlah uang kepada orang tuanya setiap bulan. Bahkan, Dodi juga berencana untuk mulai menyisihkan sejumlah uang yang nantinya akan ia gunakan untuk melangsungkan acara pernikahan dengan kekasihnya.
Berbeda dengan cerita Dodi, Farhan memiliki cerita tersendiri mengapa ia ragu bahwa gaji UMR bisa investasi. Meskipun Farhan tidak memiliki tanggung jawab untuk mengirim uang kepada orang tuanya, Farhan sudah memiliki keluarga kecil. Keluarga kecilnya terdiri dari Farhan, istrinya dan anaknya yang masih berusia 1 tahun. Padahal kebutuhan untuk anak berusia 1 tahun terkadang melebihi anggaran yang sudah ditentukan. Oleh karena itu, Farhan ragu untuk memulai investasi.
Kira-kira apa yang harus dilakukan jika kalian ada di posisi Dodi dan Farhan? Bagaimana caranya dengan gaji UMR bisa investasi? Simak tips-tips berikut ini.
Buatlah skala prioritas untuk kebutuhan bulanan
Sebelum menentukan besarnya anggaran dana yang akan digunakan untuk membeli kebutuhan bulanan, kalian harus tahu apakah barang yang akan kalian beli masuk ke dalam kategori kebutuhan primer, sekunder, atau bahkan tersier. Apa yang dimaksud dengan itu?
Sebagai contoh, makan merupakan kebutuhan primer akan tetapi makan di restoran mewah bukanlah kebutuhan primer. Coba kalian tengok lagi anggaran yang sudah kalian tentukan untuk makan. Bisa saja kalian kalian menganggarkan Rp50.000,- dalam sehari, tetapi kurang lebih setengah dari jumlah tersebut kalian gunakan untuk membeli minuman atau jajanan kekinian. Nah, bayangkan berapa banyak biaya yang bisa kalian rem pengeluarannya ketika kalian mempunyai skala prioritas.
Atur strategi keuangan
Selain skala prioritas, tips yang tidak kalah penting agar gaji UMR tetap bisa investasi adalah mengatur strategi keuangan. Ada berbagai macam strategi keuangan yang bisa diterapkan oleh kaum millennials, salah satunya yaitu menabung di awal bulan. Karena jika menabung di akhir bulan, kalian cenderung memiliki prinsip untuk menabungkan uang yang masih tersisa. Namun prinsip ini kurang baik, sebab ada dua kemungkinan yang terjadi. Jika gaji bulanan masih ada sisa maka bisa ditabung, namun jika tidak ada sisa maka tidak ada yang ditabung.
Strategi yang selanjutnya yaitu membayar tagihan tepat waktu. Tips ini terdengar simpel dan sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Padahal, strategi ini memiliki berbagai keuntungan seperti terbebas dari denda serta penggunaan uang yang lebih terorganisir. Selain itu, kalian juga akan terbebas dari rasa khawatir karena tagihan sudah lunas.
Tidak banyak orang tahu akan tips ini, tapi sebisa mungkin hindari belanja bulanan. Sekilas, belanja bulanan terlihat lebih praktis dan akan menghemat banyak biaya. Tetapi belanja bulanan justru memicu perilaku konsumtif kalian. Contoh, kalian hanya membutuhkan satu botol shampo setiap bulan. Akan tetapi, karena tergiur diskon belanja bulanan, akhirnya kalian membeli dua botol shampo.
Pembagian gaji
Sesaat setelah menerima payroll, kalian bisa melakukan pembagian gaji agar gaji UMR bisa investasi. Tidak ada peraturan yang pasti tentang rasio pembagian gaji. Contohnya, kalian bisa melakukan pembagian gaji kalian dengan uang darurat 10%, menabung 30%, hutang 20%, dan kebutuhan sehari-hari 40%. Pembagian gaji juga akan lebih maksimal apabila uang tersebut kalian pisahkan ke dalam rekening yang berbeda-beda.
Ada satu tips lagi yang tidak boleh terlewat jika kalian ingin gaji UMR agar bisa investasi. Yaitu, jangan lupa untuk tetap bersedekah ya kaum millenials!
Siapkan dana dingin
Bagi sebagian orang, istilah “dana dingin” memang terdengar asing. Jadi, dana dingin adalah dana yang tidak akan dipakai dalam jangka panjang dan bisa digunakan untuk berinvestasi, baik itu investasi jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Lalu, mengapa kita harus menggunakan dana dingin ketika berinvestasi?
Saat berinvestasi, pergerakan angka keuntungan tentu saja tidak stabil. Belum lagi, keuntungan yang didapatkan dari hasil investasi tidak bisa langsung dinikmati karena ada jangka waktu tertentu. Jika kalian menggunakan dana dingin, dana yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari tidak akan terganggu sembari menunggu hasil investasi.
Selain tips-tips di atas, ternyata ada satu hal yang tidak boleh terlewatkan agar gaji UMR bisa investasi. Yaitu pemilihan Pilih instrumen yang sesuai. Salah satu kekhawatiran masyarakat ketika hendak berinvestasi adalah instrumen investasi yang amanah. Dana Syariah hadir sebagai fintech peer to peer lending/financing berbasis syariah yang menyediakan pendanaan untuk proyek properti dengan imbal hasil menarik setara 15%-18% per tahun tanpa riba. Mulai dari satu juta rupiah, kalian bisa melakukan pendanaan proyek properti di Dana Syariah yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Tidak hanya itu, Dana Syariah juga memiliki produk layanan Dana Rumah yang akan membantu kaum milenial maupun masyarakat luas dengan gaji UMR agar bisa memiliki rumah idaman dengan beberapa kemudahan seperti angsuran ringan, jangka panjang, transparan dan tentunya sesuai dengan kaidah Syariah.
Hapus keraguan kalian sekarang karena gaji UMR bisa investasi di Dana Syariah!