Dana Darurat vs Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?

Dana darurat vs investasi, mana kira-kira yang harus didahulukan? Yuk, temukan jawabannya dalam artikel berikut ini.

Perihal perencanaan keuangan, ada dua hal yang kerap dibahas yakni dana darurat dan investasi. Keduanya memiliki tujuan yang berbeda tetapi sama-sama berperan penting dalam membantu mewujudkan stabilitas keuangan. Dana darurat umumnya berfungsi sebagai dana talangan ketika terjadi hal yang tak terduga. Sementara itu, investasi ditujukan untuk mengembangkan aset dalam jangka panjang.

Namun, pertanyaannya, mana yang harus didahulukan, dana darurat atau investasi? Simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini.

Dana Darurat vs Investasi

Dana Darurat vs Investasi, Mana yang Lebih Dulu?

Baik dana darurat maupun investasi, keduanya sama pentingnya dalam perencanaan keuangan. Namun sebelum memutuskan mana yang harus didahulukan, penting untuk memahami peran masing-masing dalam manajemen keuangan.

Dana darurat adalah sejumlah uang yang memang disisihkan khusus untuk memenuhi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau renovasi rumah mendadak. Tanpa adanya dana darurat, biasanya orang terpaksa harus berutang atau bahkan menjual aset dengan harga yang biasanya tidak menguntungkan.

Idealnya, jumlah dana darurat yang harus disiapkan adalah sebanyak 3-6 kali pengeluaran bulanan. Jika kamu termasuk pekerja lepas atau memiliki penghasilan tidak tetap, sebaiknya siapkan dana darurat dalam jumlah yang lebih besar, sekitar 9-12 bulan pengeluaran.

Lantas, di mana sebaiknya kamu menyimpan dana darurat? Berikut beberapa opsi yang bisa kamu pilih:

  • Tabungan biasa karena mudah diakses kapan saja.
  • Deposito untuk menjaga keamanan dana, memproduktifkan dana, dan tetap likuid.
  • Reksa dana pasar uang untuk mendapatkan imbal hasil lebih baik dari deposito dan tetap bisa dicairkan dengan cepat.

Sementara itu, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi adalah suatu aktivitas penanaman modal yang biasanya dilakukan dalam jangka panjang, seperti pembelian properti, saham, atau barang berharga lainnya guna mendapatkan keuntungan. Tujuan utama investasi adalah mengembangkan aset yang dapat digunakan untuk keperluan masa depan, seperti membeli rumah, dana pensiun, atau biaya pendidikan anak.

Berbeda dengan dana darurat, investasi sebaiknya dijalankan dalam jangka panjang. Selain itu, investasi juga tidak boleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendadak. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memastikan kamu sudah memiliki dana darurat sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Mengapa Dana Darurat Harus Didahulukan?

Berikut beberapa alasan mengapa dana darurat harus didahulukan:

  • Menghindari risiko keuangan

Hidup pada dasarnya penuh dengan ketidakpastian. Tanpa adanya dana darurat, kamu bisa saja terjebak utang jika menghadapi situasi yang mendesak.

  • Mencegah penarikan dana investasi di waktu yang tidak tepat

Jika kamu memutuskan untuk berinvestasi tanpa memiliki dana darurat, kamu mungkin terpaksa harus mencairkan investasi saat harga sedang mengalami penurunan. Hal ini otomatis bisa membuat kamu mengalami kerugian.

  • Memberikan rasa aman

Memiliki dana darurat dapat memberikan ketenangan karena kamu tahu kamu memiliki cadangan dana yang bisa digunakan dalam keadaan darurat.

  • Memisahkan kebutuhan antara kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang

Dana darurat untuk memenuhi kebutuhan mendesak, sementara investasi digunakan untuk kebutuhan jangka panjang. Dengan memisahkan keduanya, maka kamu lebih disiplin dalam mengelola keuangan.

Jadi, jawabannya jelas bahwa dana darurat harus didahulukan sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi.

Danasyariah untuk Dana Darurat dan Investasi

Setelah memahami betapa pentingnya mengumpulkan dana darurat sebelum investasi, pertanyaannya adalah bagaimana cara mengumpulkan dana untuk keduanya? Salah satu solusi yang bisa kamu pertimbangkan adalah menggunakan layanan pendanaan dari Danasyariah, platform peer-to-peer (P2P) lending berbasis syariah di Indonesia.

Danasyariah menawarkan instrumen keuangan dengan skema syariah yang aman dan likuid. Kamu bisa mendanai proyek-proyek pembangunan properti yang sudah diseleksi oleh Danasyariah untuk mengembangkan dana darurat. Lebih dari itu, proses pendanaan ini dilakukan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Berikut beberapa keunggulan lainnya:

  • Bebas riba: Sesuai dengan prinsip keuangan dalam Islam
  • Likuid: Imbal hasil akan dikirimkan langsung ke rekening pendana pada setiap tanggal yang telah ditentukan.
  • Imbal hasil lebih tinggi dibanding deposito atau tabungan konvensional

Nah, jika kamu mencari tempat yang aman untuk menyimpan sekaligus mengembangkan dana darurat, Danasyariah bisa kamu jadikan salah satu pilihan yang layak untuk dipertimbangkan.

Setelah target dana darurat terkumpul, langkah berikutnya adalah kamu bisa mulai berinvestasi. Kamu juga bisa berinvestasi melalui layanan pendanaan proyek properti di Danasyariah menggunakan akad syariah yang transparan dan bebas dari unsur riba dan spekulasi.

Menariknya, kamu bisa mendanai lebih dari satu proyek untuk menyebarkan risiko investasi. Selain itu, proyek-proyek di Danasyariah juga sudah dikategorikan sesuai dengan tingkat risikonya.

Tenang saja, semua proyek properti sudah melalui proses seleksi ketat oleh Danasyariah. Lebih dari itu, minimal pendanaan di Danasyariah juga relatif terjangkau untuk pemula, yakni mulai dari Rp1 juta per bulan dengan imbal hasil mulai dari 12-18% per tahun dan agunan berupa fixed asset properti.

Jadi, baik untuk dana darurat atau investasi, Danasyariah bisa menjadi alternatif baru buat kamu yang ingin mewujudkan stabilitas keuangan dengan imbal hasil lebih tinggi dari produk keuangan konvensional.

Nah, dana darurat dan investasi sama-sama penting dan harus diprioritaskan dalam perencanaan keuangan. Namun dana darurat harus didahulukan sebelum kamu mulai berinvestasi. Tanpa adanya dana darurat, kamu bisa menghadapi risiko keuangan yang lebih besar dan bahkan terpaksa harus menarik investasi pada waktu yang tidak tepat. Setelah target dana darurat tercukupi, barulah kamu bisa mulai berinvestasi sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko kamu. 

Jadi, bagaimana, sudah siap mengelola keuangan kamu dengan lebih baik? Yuk, mulai dari sekarang!

Leave a Reply