5 Tips Keuangan Ini Tidak Bisa Diterapkan Lagi

Sumber : Envato

Mungkin selama ini kamu sudah kenyang dengan berbagai tips keuangan klasik, mulai dari rajin membuat anggaran, menabung, hingga membeli rumah sebagai tanda kesuksesan. Sayangnya, di tengah kondisi ekonomi global saat ini, tidak semua nasihat lama itu masih relevan. Dunia sudah berubah dan kamu pun perlu menyesuaikan strategi keuangan yang selama ini kamu gunakan.

Kondisi Ekonomi Global Saat Ini

tips keuangan
Sumber : Envato

Saat ini, kondisi ekonomi dunia bisa dibilang masih belum stabil. Berdasarkan laporan IMF dalam World Economic Outlook pada April 2025, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan hanya sekitar 2,8%, lebih rendah dari prediksi awal. Inflasi masih tinggi dan konflik geopolitik membuat pasar global makin tertekan.

Selain itu, kebijakan proteksionis dari Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump makin memperburuk situasi. Kondisi seperti perang dagang dan kenaikan tarif impor menyebabkan gangguan pada rantai pasok serta menurunkan daya beli di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.

Bahkan, menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Moh. Faisal, seperti yang dikutip dalam laman Media Keuangan Kemenkeu, kebijakan ekonomi Trump memiliki efek domino yang bisa berdampak luas pada investasi, fiskal, hingga lapangan kerja.

Kendati ekonomi dunia masih gonjang-ganjing, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai perekonomian Indonesia masih memiliki daya tahan yang cukup kuat. sekitar 80-90% pertumbuhan ekonomi nasional ditopang oleh pemerintah domestik. Ini artinya, masyarakat Indonesia masih bisa beradaptasi dan mengatur strategi keuangan pribadi dengan lebih bijak di tengah kondisi ekonomi global. Dengan catatan, masyarakat harus memahami bahwa keuangan hari ini sudah berbeda jauh dengan kondisi pada satu dekade yang lalu.

5 Tips Keuangan yang Tidak Bisa Diterapkan Saat Ini

tips keuangan
Sumber : Envato

Nah, berikut ini ada beberapa tips finansial yang sayangnya sudah tidak bisa diterapkan lagi pada kondisi ekonomi saat ini. 

1. Membeli rumah pasti menguntungkan

Zaman orang tua kita, mungkin membeli rumah dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang selalu menguntungkan. Namun sekarang, kondisinya sudah tidak sama lagi. Harga properti saat ini meningkat jauh lebih cepat daripada peningkatan pendapatan rata-rata. Di kota-kota besar pun uang muka untuk rumah tapak bisa setara dengan pendapatan tahunan selama beberapa tahun.

Alih-alih harus menanggung cicilan hingga puluhan tahun dengan bunga tinggi, menyewa rumah justru bisa menjadi pilihan yang lebih produktif. Apalagi kalau masih ingin pindah-pindah kota, mengejar karier, atau ingin berinvestasi di aset lain yang lebih likuid. Seperti kata perencana keuangan Ramit Sethi, “Kamu tidak perlu membeli rumah untuk dianggap sukses secara finansial.”

2. Hindari utang dalam bentuk apa pun

Tips keuangan selanjutnya yang harus kamu hindari adalah tidak berutang dalam bentuk apa pun. Perlu diketahui bahwa tidak semua utang itu buruk. Dalam dunia keuangan saat ini, utang bisa menjadi alat yang bermanfaat asalkan kamu tahu bagaimana cara memanfaatkannya dengan bijak.

Sebagai contoh, mengajukan pinjaman modal usaha bisa menambah modal untuk mengembangkan usaha kamu. Selain itu, jika kondisi finansial kamu memungkinkan, kamu bisa menggunakan kartu kredit untuk membangun skor kredit dan bahkan mendapatkan reward berupa cashback dan yang lain sebagainya. 

Kuncinya terletak pada kemampuan kamu dalam memahami mana yang termasuk utang produktif dan konsumtif. Asalkan kamu bisa menerapkan strategi yang tepat, utang justru bisa meningkatkan kondisi keuangan kamu, bukan malah menghancurkannya.

3. Menabung di bank saja sudah cukup

Generasi X mungkin sempat menikmati bunga tabungan konvensional 5% per tahun. Namun kini, suku bunga rata-rata tabungan di Indonesia hanya berkisar 0,5-1%. Dengan tingkat inflasi tahunan mencapai 3-4%, maka nilai uang kamu justru akan berkurang jika hanya disimpan di bank.

Bukan berarti kamu tidak perlu menabung di bank sama sekali. Punya dana yang bisa ditarik kapan saja tetap penting. Hanya saja, kamu harus memastikan juga uangmu “bekerja” lewat instrumen keuangan lain, seperti reksa dana, obligasi, saham, atau mungkin yang paling populer adalah lewat logam mulia. Dengan begitu, kamu bisa menjaga nilai aset sekaligus mempersiapkan masa depan finansial kamu.

4. Bekerja keras sudah cukup untuk menjamin sukses

Realitanya saat ini, kerja keras saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan finansial atau kesejahteraan hidup. Generasi dulu mungkin sempat merasakan era ketika loyalitas terhadap perusahaan dianggap sebagai kunci untuk mendapatkan promosi dan kenaikan gaji. Mereka hanya membutuhkan satu pekerjaan dan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bahkan menabung. Namun faktanya saat ini, banyak orang harus memiliki dua hingga tiga pekerjaan sekaligus untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri.

Menurut penulis dan penasihat keuangan, Robert Kiyosaki, seperti yang dilansir oleh CNBC Indonesia, menyampaikan bahwa yang menjamin kesejahteraan hidup adalah pengetahuan soal pengelolaan keuangan. Jadi, meskipun kamu memiliki pekerjaan dengan gaji besar, tetap tidak akan menjamin kesejahteraan finansial kalau kamu tidak memiliki literasi keuangan yang baik.

5. Simpan semua uang dalam bentuk tunai

Tips keuangan yang satu ini juga sudah tidak relevan lagi untuk saat ini. Banyak yang menganggap bahwa menyimpan uang tunai merupakan bentuk “keamanan”. Namun, di tengah kondisi inflasi dan biaya hidup yang meningkat, nilai uang justru akan terus menurun. Kalau kamu hanya menyimpan uang di rekening biasa, maka kamu kehilangan potensi imbal hasil.

Bukan berarti kamu tidak boleh menyimpan uang dalam bentuk tunai. Hanya saja, gunakan sebagian dari uang tersebut untuk dikembangkan lagi, misalnya lewat instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu. 

Jadi, itulah beberapa tips keuangan yang dulu relevan, tetapi kini justru bisa menjadi jebakan kalau kamu tetap menerapkannya tanpa disesuaikan kembali dengan kondisi terbaru. Ingat, bukan berarti kamu harus menolak semua nasihat lama, tetapi penting sekali untuk memahaminya dalam konteks zaman saat ini. Sebab, dunia finansial terus berubah dan kamu harus fleksibel dalam mengikuti arusnya.

Leave a Reply