Membeli rumah secara KPR memang bisa membantu agar kamu bisa mendapat hunian impian. Akan tetapi, perjuangan nyicil rumah setiap bulan bisa cukup berat, terutama ketika harga berbagai kebutuhan dan tagihan semakin mahal. Melunasi KPR pun bisa terasa berat.
Bagaimana caranya agar cicilan KPR kamu lancar tanpa mengganggu kondisi keuangan? Coba ikuti strategi berikut untuk menyeimbangkan antara cicilan dan kebutuhan sehari-hari.
Jika kamu sudah membayar sisa pokok KPR, menyelesaikan cicilan menjadi semakin mudah. Coba fokus untuk membayar sisa pokok KPR di awal agar sisa cicilan semakin mudah. Nilai sisa pokok diperoleh setelah kamu membayar uang muka, memperhitungkan pembiayaan dan pajak, serta bunga (kecuali jika mengambil cicilan syariah).
Bagaimana caranya bisa fokus ke pembayaran sisa pokok? Salah satunya dengan sedikit menambah jatah cicilan KPR serta mengubah prioritas belanja sampai sisa pokok lunas.
Sebelum mendaftar untuk nyicil rumah KPR, kamu bisa meminta pihak pemberi dana untuk memberi simulasi pembayaran dan cicilan. Simulasi ini bertujuan memberimu gambaran jumlah dana cicilan serta lama pembayaran. Walau simulasi belum tentu 100 persen akurat, kamu bisa mempersiapkan kemampuan finansial dengan lebih baik.
Sebelum mendaftar untuk program KPR, kamu harus punya gambaran jelas tentang perhitungan nyicil rumah. Uang untuk cicilan rumah tidak boleh mengganggu biaya kebutuhan rutin serta pembayaran tagihan. Salah satu caranya adalah dengan menetapkan persentase untuk disisihkan dari penghasilanmu.
Pihak penyedia dana mensyaratkan bahwa nasabah KPR harus memiliki penghasilan tetap, baik sebagai karyawan maupun pengusaha. Asumsinya, kamu sudah memiliki pemasukan yang bisa dibagi-bagi setiap bulannya. Idealnya, cicilan pembayaran KPR adalah 30 persen dari pemasukan. Akan tetapi, ketika kamu baru fokus menyicil sisa pokok, kamu bisa tambah jadi 35 persen, misalnya.
Berapa pun jatah dana cicilan yang hendak kamu sisihkan, usahakan tidak melebihi 40 persen dari penghasilan agar finansialmu tidak terganggu.
Ketika menyiapkan uang untuk mencicil rumah, pastikan kamu fokus ke pembayaran DP sekaligus dana darurat. DP penting sebagai langkah awal pelunasan rumah, sedangkan dana darurat membantu mengamankan kondisi finansialmu yang bakal diambil-alih oleh cicilan rumah sampai lunas.
Idealnya, dana darurat harus setara dengan minimal enam bulan penghasilan (untuk yang melajang atau tanpa anak) hingga 12 bulan penghasilan (keluarga dengan anak). Dana tersebut harus disimpan di rekening lain, terpisah dari rekening kebutuhan bulanan dan tabungan jangka pendek. Dengan adanya dana darurat, kamu bisa fokus menyicil KPR tanpa khawatir.
Rumah ideal bukan hanya soal bangunan, tetapi juga isinya. Selain mengumpulkan uang untuk cicilan KPR, kamu juga harus menyiapkan dana untuk mengisinya. Inilah sebabnya merencanakan desain atau konsep hunian penting bahkan sejak sebelum mengambil KPR. Kamu jadi punya gambaran barang jenis apa yang harus dibeli dan berapa dananya.
Agar lebih ringan, kamu bisa fokus pada fitur dan perabot penting di dalam rumah. Contohnya adalah pemasangan listrik, air, dan internet, perabot standar seperti meja-kursi dan perabot kamar tidur, serta perlengkapan kamar mandi. Jika cicilan sudah semakin ringan, kamu bisa mulai memikirkan elemen dekoratif.
Bahkan jika kamu memilih nyicil rumah tanpa riba, memiliki asuransi penting untuk menjamin proses cicilan rumah. Selain asuransi jiwa atau kecelakaan, asuransi KPR penting agar pihak keluarga tidak terbebani oleh kewajiban mencicil jika terjadi sesuatu pada sosok yang bertanggung jawab membayar cicilan KPR.
Akhirnya, setelah fokus membayar sisa pokok, kamu bisa mencicil dengan santai, sesuai tenor yang dipilih. Jika melunasi terlalu cepat, ada kemungkinan kamu harus membayar penalti akibat percepatan ini.
Nyicil rumah adalah kewajiban keuangan yang bisa cukup memberatkan jika kamu tidak punya persiapan. Pastikan mengikuti strategi di atas untuk melunasi rumah tanpa masalah.
Baca juga : Dana Rumah Solusi Milenial yang Ingin Punya Rumah