Ini Alasan Mengapa Harus Memilih Bisnis Properti

Punya modal lumayan tetapi bingung mau usaha apa? Cobalah untuk memulai menjalani bisnis properti. Pasalnya, properti merupakan salah satu sektor yang cukup menjanjikan. Mulai dari properti residensial hingga komersial, bidang satu ini menawarkan potensi keuntungan yang besar dengan risiko yang bisa kamu kelola dengan baik.

Bisnis Properti

Mengapa Harus Memilih Bisnis Properti?

Secara umum, properti adalah salah satu tonggak infrastruktur suatu bangsa. Di Indonesia, properti merupakan bisnis yang dapat menggerakkan perekonomian negara. Bahkan setiap tahun, bisnis satu ini mampu menyerap hingga 13,8 juta tenaga kerja.

Sementara dari sisi pebisnis, properti menjadi salah satu sektor yang mampu mendatangkan banyak keuntungan. Bukan hanya pebisnis properti skala besar saja yang bisa mendapatkan keuntungan, pemilik properti kecil-kecilan seperti indekos atau rumah sewa juga bisa memperoleh keuntungan dalam pendapatan pasif.

Nah, di bawah ini ada beberapa alasan yang bisa kamu pertimbangkan untuk menggeluti bisnis properti:

1. Nilai aset cenderung selalu naik

Salah satu alasan utama mengapa bisnis properti menarik adalah nilai asetnya yang cenderung terus meningkat setiap waktu. Perlu dipahami pula bahwa properti memiliki karakteristik yang unik, yakni berupa apresiasi nilai, terlebih bila produk berada di lokasi strategis. Sebagai contoh, rumah yang dulunya berada di kawasan pinggiran kota sekarang bisa naik harganya karena wilayah pinggiran mulai berkembang.

2. Sumber pendapatan pasif

Bisnis properti merupakan bisnis yang tepat untuk mendapatkan pendapatan pasif melalui sistem sewa. Properti seperti rumah kontrakan, indekos, apartemen, atau ruko bisa memberimu aliran kas setiap bulan. Ditambah dengan manajemen yang baik, kamu bisa terus meningkatkan pendapatan pasif dan bahkan bisa berpotensi menjadi pendapatan utama yang memberimu jaminan keamanan finansial.

3. Diversifikasi portofolio investasi

Properti adalah salah satu instrumen investasi yang cenderung lebih stabil dibandingkan dengan instrumen lainnya seperti saham. Di tengah kondisi ekonomi atau pasar yang tidak menentu, memiliki aset properti bisa menjadi salah satu cara untuk melindungi nilai kekayaanmu.

4. Melindungi aset dari inflasi

Properti adalah aset fisik yang harganya cenderung mengikuti tinggi rendahnya inflasi. Dengan kata lain, meskipun nilai uang menurun karena kondisi inflasi, harga properti tetap tidak berubah atau bahkan ikut mengalami kenaikan. Hal ini membuat properti sebagai salah satu produk investasi yang tahan terhadap segala bentuk perubahan ekonomi.

Persiapan Memulai Bisnis Properti

Buat kamu yang tertarik dengan bisnis properti, ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan terlebih dahulu, di antaranya:

1. Lakukan riset pasar

Sebelum memulai bisnis properti, pastikan kamu sudah melakukan riset terlebih dahulu. Lakukan riset dengan cara memahami kebutuhan pasar di daerah target, seperti tipe properti yang banyak diminati, kisaran harga, hingga fasilitas yang banyak dicari. Dengan melakukan riset secara mendalam, kamu bisa menyusun strategi yang tepat dan tahu properti seperti apa yang akan kamu kelola.

2. Siapkan modal

Bisnis properti merupakan bisnis yang membutuhkan modal besar. Modal ini tak hanya digunakan untuk membeli aset, tetapi juga untuk biaya operasional. Jumlahnya beragam, tetapi modal Rp100 juta sudah cukup untuk memulai bisnis properti kecil-kecilan. Dengan modal Rp100 juta, kamu bisa menggunakannya untuk membeli rumah dan disewakan agar bisa menghasilkan pendapatan pasif. 

Kamu bisa menggunakan dana pribadi untuk memulai bisnis properti. Namun bila ternyata modalnya kurang, kamu bisa memanfaatkan pembiayaan dari lembaga keuangan atau bekerja sama dengan investor.

Khusus buat kamu yang ingin menjadi pengembang, kamu bisa mengajukan pembiayaan untuk memodali proses pembangunan properti. Salah satu perusahaan yang bisa kamu andalkan dalam hal ini adalah DanaSyariah melalui layanan Dana Konstruksi.

3. Pahami regulasi dan legalitas yang berlaku

Hal selanjutnya yang harus dipersiapkan dalam memulai bisnis properti adalah memahami segala bentuk regulasi dan legalitas yang berlaku. Pastikan semua dokumen jual beli properti, perizinan pembangunan properti, dan lain sebagainya sah secara hukum. Jangan lupa juga untuk mempelajari aturan pajak, biaya perizinan, dan syarat kepemilikan properti yang berlaku di daerahmu.

4. Networking dengan pihak-pihak terkait

Membangun relasi yang luas sangat penting dalam menjalankan bisnis properti. Kamu bisa menjalin kerja sama dengan agen properti, kontraktor, notaris, atau bahkan pengembang skala besar. Dengan adanya relasi, kamu akan lebih mudah dalam membuka peluang baru dan mengelola bisnis secara lebih efektif.

Kesalahan dalam Berbisnis Properti 

Meskipun bisnis properti menjanjikan keuntungan yang menggiurkan, ada beberapa hal yang justru dapat membuat bisnis ini tidak mampu berkembang. Berikut ini beberapa kesalahan yang kerap terjadi dalam menjalankan bisnis properti:

1. Tidak melakukan riset secara mendalam

Salah satu kesalahan umum dalam memulai bisnis properti adalah tidak melakukan riset pasar secara mendalam. Contohnya saat membeli rumah untuk dijadikan investasi. Tak sedikit pemula yang mudah tergoda dengan harga murah tanpa mempertimbangkan lokasi, kondisi bangunan, kondisi lingkungan, maupun prospek jangka panjang. Akibatnya, properti yang sudah dibeli sulit mendapatkan penyewa atau pembeli.

2. Tidak memperhitungkan biaya tambahan

Bila ingin membeli properti untuk bisnis, perhatikan bahwa bukan hanya harga pembeliannya saja yang harus kamu bayar. Masih ada biaya tambahan lain yang harus kamu tanggung seperti pajak, notaris, dan biaya perawatan. Apabila biaya-biaya ini tidak kamu persiapkan dengan baik, keuntungan yang kamu dapatkan nantinya akan menurun.

3. Terlalu bergantung pada pinjaman

Memang, pembiayaan dari perusahaan keuangan bisa membantu kamu memulai bisnis properti. Namun bila kamu terlalu bergantung pada utang, maka risikonya juga tinggi. Jadi, pastikan rasio utang terhadap aset tetap sehat agar bisnis tetap berjalan dengan lancar meskipun kondisi pasar properti sedang lesu.

4. Manajemen yang tidak profesional

Manajemen bisnis yang buruk kerap menjadi faktor penyebab kegagalan dalam menjalankan bisnis properti. Sebagai contoh, kamu menyewakan indekos tetapi jarang memperhatikan kebutuhan penyewa atau mengabaikan perawatan rutin. Akibatnya, indekos kamu sepi dan bahkan kosong karena kondisinya yang tidak memadai. Oleh sebab itu, tingkatkan manajemen properti agar bisnis kamu tetap berjalan.

Bagaimana, tertarik untuk memulai bisnis properti? Bisnis satu ini bukan hanya soal membeli dan menjual aset. Kamu juga butuh yang namanya strategis, riset, dan manajemen yang baik untuk menjamin keberhasilan.

Bila kamu tertarik dengan bisnis ini, mulailah dari yang kecil terlebih dahulu seperti menyewakan rumah, indekos, atau ruko. Pastikan juga untuk melakukan persiapan dan pengelolaan yang matang agar bisnis tetap berjalan dengan lancar.

Leave a Reply