Sempat Viral dan Diburu Kaum Fomo, Apa Itu Labubu?

Buat kamu yang aktif di media sosial, tentunya sudah tidak asing dengan Labubu. Di kalangan para pecinta mainan koleksi dan pengamat tren, nama Labubu tentu sudah sering terdengar dalam beberapa minggu terakhir.

Labubu berhasil mencuri perhatian masyarakat, khususnya generasi milenial dan gen Z yang menjadi kolektor mainan, influencer, dan bahkan kaum FOMO (Fear of Missing Out). 

Mereka tak sabar untuk bisa memiliki boneka ini. Namun, apa sih sebenarnya Labubu itu dan mengapa boneka ini bisa menjadi sangat viral hingga para pembeli harus antre? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.

Apa Itu Boneka Labubu?

Labubu

Labubu lebih dari sekadar boneka biasa. Dikenal dengan desainnya yang sangat unik, menggemaskan, dan memiliki karakteristik yang khas, Labubu adalah salah satu produk unggulan dari Pop Mart. 

Pop Mart sendiri merupakan perusahaan mainan asal Tiongkok yang telah berhasil mencuri perhatian masyarakat global, khususnya kalangan kolektor mainan.

Boneka ini memiliki tampilan yang agak menyeramkan tetapi sangat menggemaskan. Desain telinganya yang panjang sangat khas dan memiliki bulu warna-warni, gigi runcing, serta senyuman yang bisa dibilang sedikit ‘nakal’.

Lebih lanjut, Labubu merupakan bagian dari seri The Monsters, yakni kumpulan karakter yang lahir dari tangan kreatif seniman asal Hong Kong, Kasing Lung. 

Seniman cerdas satu ini menemukan inspirasinya untuk boneka Labubu dari cerita rakyat Nordik yang terkenal penuh dengan peri dan makhluk-makhluk mitologi lainnya.

Labubu pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2015. Kala itu, Labubu digambarkan sebagai karakter yang baik hati tetapi sering usil dan membuat banyak kekacauan. 

Sifat dualitas inilah yang membuat karakter Labubu menarik hati banyak orang, khususnya kalangan kolektor mainan yang tak hanya gemar mengoleksi boneka ini karena desainnya yang menggemaskan tetapi juga karena keunikan desain dan cerita di balik karakter itu sendiri.

Kemudian pada tahun 2019, Kasing Lung memutuskan untuk menandatangani perjanjian kontrak dengan perusahaan Pop Mart. Semenjak saat itulah, Labubu laku keras di pasar internasional. 

Dengan lisensi resmi dari Pop Mart, Labubu diproduksi dalam berbagai varian dan juga ada beberapa edisi terbatas yang membuat banyak kolektor makin tertarik untuk mengoleksinya.

Mengapa Labubu Bisa Viral?

Labubu

Labubu sangat viral di Indonesia. Bahkan beberapa waktu yang lalu, sempat terjadi antrean panjang di stan Pop Mart yang ada di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. 

Dalam beberapa video yang beredar, kabarnya sampai ada beberapa calon pembeli yang rela antre sejak pukul 04.00 pagi untuk bisa mendapatkan boneka Labubu.

Lantas, apa sebenarnya yang membuat boneka Labubu menjadi tren dan bahkan diminati banyak orang di sejumlah negara? Berikut ini beberapa alasannya:

1. Dukungan dari selebritas dunia

Kabarnya, popularitas Labubu mulai meroket cepat semenjak Lisa, anggota BLACKPINK yang dikenal memiliki basis penggemar yang besar, memposting foto dirinya dengan boneka Labubu di kanal Instagram-nya pada April 2024.

Lisa, yakni kini memiliki lebih dari 100 juta pengikut di media sosial, membuat boneka Labubu menarik banyak perhatian publik internasional hanya dengan satu unggahan sederhana. 

Tak lama setelah itu, permintaan boneka Labubu langsung melonjak drastis di berbagai negara, tak terkecuali di Indonesia.

Dukungan dari selebritas dunia seperti Lisa membuat boneka menggemaskan ini tak hanya sekadar menjadi mainan, tetapi juga salah satu simbol tren yang menarik minat banyak generasi muda. 

Bahkan, para penggemar K-pop yang terkenal fanatik saja berlomba-lomba untuk berburu Labubu demi mengikuti idola mereka. Tak heran bila boneka asal Tiongkok ini menjadi salah satu item yang paling dicari pada penghujung tahun 2024.

2. Desain yang unik dan lucu

Seperti yang disampaikan di atas, Labubu memiliki desain yang lucu dan sedikit menyeramkan. Kombinasi ini membuat Labubu menjadi boneka yang memiliki keunikan tersendiri. 

Menariknya, karakteristik ini pula yang membuat Labubu berbeda dari mainan koleksi pada umumnya yang cenderung hanya mengandalkan kesan lucu dan menggemaskan.

Desain Labubu yang khas juga membuat boneka ini sangat mudah untuk dikenali di antara koleksi boneka lainnya. Maka tak heran, bila Labubu menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang berhasil membelinya.

3. Memiliki nilai investasi

Selain menjadi salah satu simbol tren pada 2024, Labubu juga bisa dibilang memiliki nilai investasi yang tak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, banyak kolektor yang menjadikan Labubu sebagai aset yang harganya bisa meningkat seiring berjalannya waktu, terutama untuk Labubu dari edisi terbatas.

Melansir laman Suara.com, harga Labubu berkisar antara Rp147 ribu hingga mencapai jutaan rupiah untuk seri khusus. Tak heran bila boneka ini dijadikan salah satu aset investasi di kalangan kolektor mainan.

Pasalnya, dalam dunia mainan koleksi, nilai investasi lebih ditentukan oleh popularitas mainan, kelangkaan, dan kondisinya. Untuk Labubu sendiri, karena digunakan oleh selebritas dunia dan memiliki basis penggemar yang besar, maka memenuhi ketiga kriteria tersebut. Jadi, tak heran bila banyak orang rela antre panjang dan merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan boneka mungil ini.

4. Basis penggemar yang solid

Salah satu alasan di balik popularitas Labubu adalah basis penggemar yang sangat solid. Di media sosial, komunitas penggemar Labubu aktif berbagi informasi seputar varian terbaru Labubu, bagaimana cara mendapatkannya, dan pengalaman mereka dalam berburu boneka ini. 

Komunitas ini tak hanya menjadi wadah untuk berbagi cerita tetapi juga membantu menjaga hype agar Labubu tetap populer. 

Jadi, kepopuleran boneka Labubu menunjukkan bagaimana sebuah produk mainan bisa dengan cepat naik daun ketika mendapatkan dukungan dari selebritas, memiliki desain yang unik, memiliki nilai investasi, dan juga komunitas yang aktif. 

Hal ini menggambarkan bahwa suatu tren global bisa sangat dipengaruhi oleh pergeseran minat konsumen yang didorong oleh media sosial. Secara keseluruhan, Labubu lebih dari sekadar mainan tetapi sebuah simbol tren di tahun 2024.

Leave a Reply