Menjadi pendana di perusahaan fintech P2P adalah alternatif untuk memproduktifkan uang nganggur. Kegiatan finansial ini tentu ada risikonya, seperti tidak mendapat imbal hasil karena penerima dana mengalami gagal bayar. Nah, salah satu cara untuk meminimalkan risiko tersebut adalah dengan memahami apa itu TKB90 dan TWP90 dari fintech terkait.
Definisi TKB90 dan TWP90 disebutkan dalam Pasal 101 Peraturan OJK 10/POJK.05/2022 mengenai Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi. TKB90 dijelaskan sebagai indikator tingkat keberhasilan perusahaan P2P lending dalam menyelesaikan kewajiban pendanaan selama 90 hari terhitung semenjak jatuh tempo.
Kebalikan dari TKB90 adalah TWP90, yakni indikator tingkat gagal bayar atau wanprestasi perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban selama 90 hari terhitung semenjak tanggal jatuh tempo.
Baik TKB90 maupun TWP90 sama-sama harus dihitung. Bila skor TKB90 cukup tinggi, berarti perusahaan terkait mampu mengembalikan modal dan imbal hasil pada pendana sesuai dengan perjanjian. Semakin tinggi angka TKB90, semakin rendah pula risiko yang kemungkinan akan dihadapi oleh pihak pendana.
TKB90 diatur dalam Pasal 29 Peraturan OJK 77/POJK.01/2016 mengenai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa semua perusahaan fintech, termasuk penyelenggara P2P lending, harus menerapkan prinsip transparansi.
Maksudnya adalah, perusahaan P2P wajib mempublikasikan skor TKB90 yang sudah dihitung. Informasi penting lainnya juga harus dipublikasikan untuk membuktikan kemampuan perusahaan terkait dalam menyelesaikan kewajiban. Informasi yang dimaksud adalah:
Kewajiban perusahaan dalam mempublikasikan TKB90 membawa banyak manfaat bagi calon pendana. Adapun manfaat TKB90 adalah sebagai berikut:
Di Indonesia, penyelenggara P2P yang kredibel sudah mengantongi izin resmi dari lembaga keuangan terkait. Dalam hal ini adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun terdaftar di OJK saja belum cukup untuk menentukan apakah perusahaan tersebut cocok untuk diberikan pendanaan atau tidak.
Nah, di sinilah fungsinya TKB90. Seperti yang disinggung sebelumnya, bila skor TKB90 cukup tinggi, berarti penyelenggara P2P memiliki kemampuan bayar yang baik. Dengan kata lain, perusahaan tersebut dapat dipilih oleh calon pendana.
Semua produk penanaman modal pasti memiliki banyak risiko. Umumnya, semakin tinggi potensi keuntungan, semakin tinggi pula risikonya. Nah, kalau risikonya tidak bisa diukur, maka besar kemungkinannya calon pendana akan mengalami kerugian.
Itulah sebabnya TKB90 harus dihitung dan wajib dipublikasikan oleh setiap fintech P2P. Dengan begitu, calon pendana bisa mengetahui tingkat risiko dari layanan pendanaan milik penyelenggara P2P.
Salah satu risiko paling besar dalam menjadi pendana di P2P adalah terjadinya gagal bayar atau wanprestasi. Risiko ini terjadi bila peminjam dana tidak sanggup mengembalikan pinjaman. Alhasil, perusahaan pun juga akan mengalami kesulitan dalam memberikan imbal hasil ke pendana.
Dengan mengetahui skor TKB90, calon pendana juga bisa mengetahui skor TWP90 perusahaan terkait. Bila skor TKB90 tinggi, berarti TWP90-nya rendah, begitu pula sebaliknya. Semakin tinggi skor TKB90, semakin dapat dipercaya pula perusahaan P2P tersebut.
Lantas, bagaimana caranya menghitung TKB90? Untuk mengetahuinya, nilai TWP90 harus sudah dihitung terlebih dahulu. Ini lantaran keduanya saling berkaitan. Nilai TWP90 dapat dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
Selanjutnya menghitung nilai TKB90 dengan rumus di bawah ini:
Setelah nilai TKB90 diketahui, maka calon pendana bisa menentukan apakah tingkat keberhasilan penyelenggara P2P tersebut tergolong baik atau tidak. Bila skor TKB90 suatu fintech P2P menunjukkan angka 100%, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa semua dana yang dipinjam berhasil dikembalikan sesuai dengan jatuh tempo.
Menurut data OJK bulan Juli 2022, tercatat perusahaan penyelenggara P2P lending memiliki TKB90 mencapai sekitar 97,47%. Dengan kata lain, ada 2,53% perusahaan yang mengalami gagal bayar dalam waktu yang sudah ditentukan.
Lantas, bagaimana kalau skornya tidak mencapai 100%? Berarti ada pinjaman yang belum sepenuhnya dikembalikan selama lebih dari 90 hari semenjak tanggal jatuh tempo. Sebagai catatan, ini bukan berarti dana tidak akan dikembalikan sama sekali oleh peminjam. Selain itu fintech P2P juga tak bisa langsung dianggap memiliki kinerja yang buruk.
Sebagai contoh, ada perusahaan P2P A dengan TKB90 sebesar 75% dengan persentase imbal hasil kurang lebih 40%. Dengan kata lain, jumlah wanprestasinya adalah 25% dengan selisih keuntungan sebesar 15%. Angka ini berasal dari jumlah imbal hasil dikurangi wanprestasi.
Sementara itu, penyelenggara P2P B yang memiliki persentase TKB90 mencapai 100%. Hanya saja, tingkat imbal hasilnya tidak lebih dari 10%. Nah, mana kira-kira yang menurut kamu cocok untuk diberi pendanaan?
Sebenarnya keduanya sama-sama bisa dijadikan pilihan. Namun agar lebih meyakinkan, di bawah ini ada beberapa tips untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan menjadi pendana.
Selain dengan mengecek persentase TKB90 dan TWP90, pahami juga mekanisme kerja perusahaan P2P terkait. Cari tahu bagaimana cara pembayaran pinjamannya, bagaimana potensi imbal hasilnya, dan kemana pendana harus mengajukan pengaduan bila ada masalah.
Selanjutnya, periksa fact sheet yang berisi informasi tentang peminjam dana. Pahami dengan betul informasi yang disampaikan. Biasanya terkait tentang kondisi finansial si peminjam, upah, jenis pekerjaan, dan lain sebagainya. Sebagai calon pendana, kamu berhak mengecek data-data tersebut. Sebab, kondisi finansial peminjam sangat berpengaruh terhadap kelancaran pengembalian dana.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa TKB90 dan TWP90 adalah tolok ukur sebelum menjadi pendana di suatu perusahaan P2P. Selain dengan mengetahui persentase keduanya, calon pendana juga wajib memahami kinerja perusahaan terkait. Dengan begitu, calon pendana dapat menghindari risiko dan mengoptimalkan keuntungan.
Omong-omong soal pendanaan, ada banyak perusahaan P2P yang bisa kamu jadikan pilihan. Salah satunya adalah Danasyariah, P2P syariah yang fokus untuk melakukan pembiayaan properti. Kalau kamu punya dana nganggur, bisa banget jadi pendana di Danasyariah. Imbal hasilnya menarik, aman, dan pastinya halal. Yuk, gabung sekarang juga!