Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara. Pajak juga memainkan peran sentral dalam pembangungan sekaligus pemeliharaan fasilitas publik. Bagi para wajib pajak, membayar pajak pada dasarnya lebih dari sekadar kewajiban. Tindakan itu juga investasi dalam mendorong pembangunan di berbagai sektor yang pada akhirnya bermanfaat bagi wajib pajak dan masyarakat umum.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, kini membayar pajak menjadi lebih mudah dan praktis melalui aplikasi fintech (financial technology). Inovasi teknologi secara langsung membantu negara mengoptimalkan penerimaan pajak dari masyarakat.
Dalam konteks pengoptimalan penerimaan pajak, aplikasi fintech memainkan peran yang cukup signifikan. Aplikasi semacam ini tak hanya memfasilitasi para wajib pajak dalam proses pembayaran pajak, melainkan juga memberikan kontribusi besar dalam efisiensi penerimaan pajak oleh negara.
Layanan mobile banking dari berbagai lembaga perbankan di Indonesia adalah salah satu bentuk aplikasi fintech yang dapat mengakomodasi pembayaran pajak. Pajak dalam hal ini mencakup pembayaran pajak kendaraan, pajak bumi bangunan, hingga pajak penghasilan.
Di sini, aplikasi fintech menyajikan layanan untuk mempermudah pembayaran pajak sehingga wajib pajak tak harus datang langsung ke kantor pajak. Pembayaran melalui platform digital juga meminimalkan risiko human errors. Di samping itu, kemudahan setoran yang disediakan oleh aplikasi fintech dapat mempercepat proses secara keseluruhan.
Dengan demikian, penerapan langkah-langkah digitalisasi oleh platform-platform fintech juga membantu negara dalam melakukan pengawasan terhadap penerimaan pajak secara real-time. Sebab, proses pengawasan yang efisien merupakan kunci dalam menjaga keseimbangan anggaran negara dan respons cepat terhadap berbagai dinamika ekonomi. Ini artinya, bukan hanya wajib pajak saja yang merasakan kemudahan dari adanya aplikasi fintech. Namun, negara pun mendapatkan manfaat besar dari efisiensi penggunaan platform fintech untuk membayar pajak.
Dalam era digital yang terus mengalami perkembangan, pembayaran digital menjadi salah satu tren yang telah mengubah cara masyarakat modern dalam bertransaksi. Transaksi dalam hal ini juga mencakup tentang pembayaran pajak untuk negara.
Membayar pajak melalui platform digital atau fintech memberikan banyak sekali keuntungan, khususnya bagi wajib pajak. Berikut beberapa keuntungan membayar pajak lewat aplikasi fintech:
Salah satu aspek utama yang diunggulkan oleh aplikasi fintech adalah kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi pajak. Lewat aplikasi semacam ini, individu bisa membayar pajak kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang langsung ke kantor pajak dan antre berlama-lama.
Dengan hanya bermodal smartphone atau tablet, pembayaran pajak bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah. Hal ini memungkinkan individu untuk membayar tagihan pajak secara tepat waktu bahkan saat sedang bepergian.
Aspek keamanan juga menjadi poin penting yang diunggulkan dalam hal membayar pajak lewat aplikasi fintech. Pembayaran digital seperti ini justru lebih aman dibandingkan dengan membayar secara tunai. Sebab, aplikasi fintech umumnya dilengkapi dengan verifikasi dua faktor untuk melindungi data pengguna dan kerahasiaan transaksi. Dengan pembayaran pajak secara digital, para wajib pajak akan merasa lebih tenang karena transaksi mereka aman dan terlindungi.
Keuntungan lain dari membayar pajak lewat aplikasi fintech adalah riwayat transaksi yang dapat diakses kapan saja. Ini lantaranan aplikasi fintech memiliki fitur untuk merekam semua transaksi yang terjadi dan bisa diakses kembali bahkan setelah satu tahun lebih. Hal ini berguna untuk melacak anggaran, mengelola keuangan pribadi, atau bahkan sebagai bukti apabila terjadi kesalahpahaman dengan petugas perpajakan.
Poin yang satu ini ada kaitannya dengan poin pertama di atas. Membayar pajak lewat platform fintech, seperti mobile banking, juga menghemat waktu dan tenaga. Para wajib pajak tak perlu mengantre di kantor pajak untuk membayar pajak; semua bisa dilakukan lewat smartphone atau tablet yang terhubung dengan internet. Waktu dan tenaga yang seharusnya digunakan untuk ke kantor juga bisa dialokasikan untuk kegiatan lain.
Membayar pajak secara digital ternyata juga memberikan keuntungan dari segi lingkungan. Pembayaran lewat aplikasi fintech pada dasarnya tidak membutuhkan struk bukti pembayaran. Ini artinya pengguna aplikasi fintech telah ikut berkontribusi dalam meminimalkan penggunaan kertas dan mengurangi deforestasi.
Kehidupan manusia modern saat ini makin terhubung dengan segala perkembangan di dunia digital. Masyarakat bisa dengan mudah melakukan berbagai jenis pembayaran, termasuk pajak, melalui aplikasi keuangan digital seperti fintech yang terpasang di smartphone. Aktivitas ini secara langsung membantu mempermudah masyarakat dalam menjalani rutinitas sehari-hari.
Lantas, bagaimana caranya membayar pajak lewat aplikasi fintech? Pada dasarnya, jenis aplikasi fintech sangatlah beragam. Namun, dalam contoh kali ini, kita akan menggunakan mobile banking (salah satu bentuk fintech) untuk membayar pajak.
Sebelum membayar pajak secara online, pastikan kamu sudah memiliki kode billing ID pajak terlebih dahulu. Kode ini fungsinya adalah untuk menggantikan Surat Setoran Pajak yang biasanya digunakan untuk membayar pajak secara manual.
Untuk bisa mendapatkan kode billing, kamu harus datang terlebih dahulu ke Kantor Pelayanan Pajak, teller bank, atau kantor pos. Lebih lanjut, sebagai wajib pajak kamu juga harus memiliki Surat Setoran Pajak. Baru setelah itu, kamu akan mendapatkan kode billing.
Nah, berikut adalah contoh cara membayar pajak melalui aplikasi mobile banking BCA:
Nah, demikian ulasan tentang peran aplikasi fintech dalam mengoptimalkan penerimaan pajak. Aplikasi seperti mobile banking mempermudah para wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya.
Pada saat yang sama, aplikasi ini juga membantu pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan pajak. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan juga membuat aplikasi fintech menjadi opsi yang tepat bagi para wajib pajak untuk menjalankan kewajibannya.