Artificial Intelligence dalam Properti: Pro dan Kontra Penggunaan AI

Artificial Intelligence dalam Properti: Pro dan Kontra Penggunaan AI

Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali industri properti. AI bukan lagi hal yang hanya dibahas pada film-film fiksi ilmiah, melainkan sudah menjadi bagian dari kehidupan modern.

Bagi para arsitek dan pengembang properti, penggunaan AI terbukti telah memberikan berbagai manfaat yang cukup signifikan. Namun, seiring dengan kemajuan inovasi teknologi ini, muncul pertanyaan mengenai dampak positif dan negatif penggunaan AI.

Apa Itu AI?

Sebelum membahas lebih dalam mengenai dampak positif dan negatif penggunaan AI, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu AI.

Sebenarnya, ada konsep sederhana di balik kompleksitas AI. Artificial intelligence merupakan teknologi yang belajar dari pengalaman atau informasi yang didapatkan dari berbagai sumber. Sumber yang dimaksud bisa berasal dari situs web atau interaksi dengan pengguna.

Contoh dari AI adalah chatbots atau asisten virtual, seperti Siri dari Apple. Siri memiliki fungsi AI yang cukup sederhana, yakni menganalisis pertanyaan-pertanyaan pengguna. Bedanya dengan Google adalah Siri dapat mengenali perintah melalui suara pengguna dan memberikan respons secara verbal.

Penting untuk diketahui bahwa AI menggunakan berbagai pendekatan, termasuk deep learning dan pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP). NLP inilah yang mengubah cara manusia modern berinteraksi dengan komputer dengan memungkinkan komputer untuk mampu memahami dan merespons bahasa manusia secara alami. Kemampuan ini akan terus meningkat seiring dengan banyaknya informasi yang diberikan pada AI.

Keuntungan Penggunaan AI dalam Industri Properti

Artificial Intelligence

Penggunaan AI dalam berbagai sektor industri terus meningkat, tak terkecuali dalam industri properti. Berikut adalah keuntungan penggunaan AI dalam industri properti:

1. Mengurangi human error

Salah satu kendala utama dalam proses pembangunan properti adalah human error atau kesalahan manusia. Kendala ini dapat menciptakan berbagai masalah baru dalam proyek. Misalnya, arsitek memasukkan data yang tidak akurat pada suatu model, maka hasil akhirnya pun akan penuh dengan masalah. Terkadang, masalah tersebut dapat diidentifikasi di awal, tetapi ada juga yang tidak bisa ditemukan hingga konstruksi dimulai.

Dalam hal ini, penggunaan teknologi AI berfungsi untuk mengurangi risiko human error yang dapat memengaruhi jalannya proyek. Lagi pula, mesin tidak memiliki rasa lelah dan memiliki tingkat analisis yang tinggi asalkan ‘dilatih’ dengan benar.

2. Alat analitis yang bagus

Proyek pembangunan properti melibatkan banyak proses analisis. Di sini, teknologi AI dapat mengotomatisasi sebagian besar pekerjaan yang memakan banyak waktu dan tenaga tersebut. Misalnya saja dalam tahap perancangan, otomatisasi AI dapat membantu arsitek membuat desain bangunan yang lebih berkelanjutan dengan memanfaatkan data dan analisis AI.

AI juga dapat membantu proses perancangan sistem keamanan dan keselamatan kebakaran secara lebih optimal. Selain itu, AI juga dapat digunakan pada manajemen sistem penghangat dan pendingin ruangan. Penggunaan teknologi ini umumnya diterapkan pada hunian-hunian dengan sistem smart home

Selain dalam bangunan, AI juga diterapkan pada platform property technology (proptech). Tujuan dari pemanfaatan ini antara lain untuk menganalisis big data untuk memprediksi pasar properti.

3. Mempermudah transaksi

Keuntungan lain dari penggunaan AI dalam industri properti adalah untuk mengelola dokumen dan transaksi yang terkait dengan proyek. Contoh dari pemanfaatan AI ini adalah Drooms NXG, ruang data virtual untuk menyimpan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi properti.

Selain itu, AI juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis dokumen. Teknologi bisa membantu menemukan kesalahan dan menerjemahkan data-data dalam dokumen tersebut menjadi informasi yang mudah untuk dipahami. Penggunaan AI ini ikut membantu meminimalkan mayoritas pekerjaan yang membutuhkan due diligence dalam proses transaksi properti.

4. Beroperasi 24/7

Seperti disebutkan sebelumnya, AI tidak memiliki rasa lelah seperti manusia dan bisa bekerja tanpa henti selama 24/7. Pengguna dapat memilih beberapa tugas manual untuk dikerjakan oleh AI. Dengan begitu, pekerjaan bisa lebih cepat selesai dan pengguna tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak tenaga. Contoh penggunaan AI dalam hal ini adalah chatbot pada situs web perusahaan properti.

Kerugian Penggunaan AI dalam Industri Properti

Artificial Intelligence

Meskipun penggunaan AI dalam industri properti memberikan berbagai keuntungan, ada juga beberapa kerugian yang perlu diwaspadai oleh para pelaku industri properti. Adapun kerugiannya antara lain:

1. Banyak pekerja kehilangan pekerjaan

Salah satu dampak negatif yang paling dikhawatirkan dari penggunaan AI adalah potensi kehilangan pekerjaan. Hal ini tak hanya berlaku di sektor properti, tetapi semua sektor yang menggunakan AI. Teknologi AI dapat menggantikan pekerjaan manual, khususnya pekerjaan yang bersifat repetitif.

Sebagai contoh, agen properti yang biasanya melakukan inspeksi lokasi properti bisa memakan waktu hingga berjam-jam. Nah, pekerjaan ini bisa digantikan oleh AI secara cepat dan efisien. Tentunya ini dapat merugikan manusia sendiri yang notabenenya merupakan pencipta AI. 

2. Penerapan sistem AI terlalu mahal

Penerapan sistem AI dalam sektor properti tidaklah murah. Pembelian program AI sendiri bisa menghabiskan jutaan rupiah. Belum lagi ditambah dengan perangkat keras yang memiliki spesifikasi tinggi untuk menjalankan sistem AI.

Di sisi lain, AI selalu membutuhkan informasi baru untuk bisa terus meningkatkan kecerdasannya. Dengan kata lain, pengguna memerlukan tempat penyimpanan data yang besar agar AI tetap bisa berkembang.

Terlebih, teknologi AI saat ini masih dalam tahap awal perkembangan. AI juga akan terus mengalami peningkatan dan pengguna pun juga harus meningkatkan spesifikasi perangkatnya. Artinya, pengguna perlu merogoh kocek lagi untuk mengakomodasi perkembangan ini.

3. Minim kreativitas

Beberapa pengembang memandang AI sebagai alat untuk memangkas biaya desain bangunan. Namun besar kemungkinan AI hanya akan memberikan desain dengan struktur-struktur dasar. Meskipun AI dapat mengolah data dalam jumlah besar, teknologi ini tidak mampu mencontoh kreativitas manusia.

Hal tersebut justru menjadi kabar baik bagi para pekerja di bidang kreatif. Mereka hampir tak mungkin akan digantikan oleh robot. Sementara bagi pengembang properti, mereka tidak bisa mengandalkan AI untuk memangkas biaya desain bangunan. Mau tidak mau, mereka tetap harus menggunakan jasa arsitek.

Demikian pembahasan mengenai dampak positif dan negatif penggunaan AI dalam industri properti. Di satu sisi, AI dapat menghemat waktu dan biaya untuk mengautomasi banyak pekerjaan manual, seperti analisis data. 

Di sisi lain, penggunaan AI mengancam pekerjaan manusia. Teknologi ini juga tidak mampu menciptakan sesuatu yang memiliki “jiwa” seperti apa yang diciptakan manusia. Biaya penerapan sistem AI pun juga cukup mahal. Kendati demikian, AI tetap akan memainkan perannya dalam sektor properti, baik untuk sekarang maupun masa-masa yang akan datang.

Leave a Reply