TikTok adalah salah satu platform media sosial paling populer saat ini. Dengan konten berbasis video pendeknya yang menghibur, TikTok berhasil mencuri perhatian jutaan pengguna di seluruh dunia hampir setiap hari.
Namun, ada isu penting yang mulai mencuat akibat penggunaan TikTok, yakni pengaruh format konten TikTok terhadap penurunan attention span atau rentang perhatian. Jika akhir-akhir ini kamu merasa sulit untuk fokus pada satu hal setelah menggunakan TikTok dan platform sejenisnya, itu artinya kamu membutuhkan artikel ini.
TikTok adalah platform asal Tiongkok yang terkenal dengan format konten video pendeknya, mulai dari 15 detik hingga 3 menit. Durasi ini memang sangat ideal untuk menghibur pengguna TikTok dalam waktu singkat. Namun ternyata konsep video ini memiliki dampak buruk yang cukup signifikan terhadap kemampuan fokus seseorang.
Menurut penelitian dari tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), paparan konten video pendek dapat menurunkan rentang perhatian, khususnya pada pelajar. Nah, penurunan attention span ini sangat erat kaitannya dengan cara otak dalam memproses informasi.
Video TikTok yang terus-menerus diganti dengan cepat membuat otak terbiasa menerima stimulasi yang terbilang singkat dan cepat. Akibatnya, saat dihadapkan pada kegiatan yang membutuhkan fokus dan konsentrasi lebih lama, seperti membaca buku atau bahkan menonton video format horizontal dan panjang, maka otak kesulitan untuk tetap fokus.
Selain itu, fitur “For You Page” (FYP) TikTok yang dirancang untuk menyuguhkan konten-konten sesuai dengan minat pengguna membuat aplikasi ini makin sulit untuk ditinggalkan pengguna. Bahkan tanpa disadari, kamu mungkin bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam menonton video TikTok tanpa jeda. Kebiasaan ini tak hanya memengaruhi attention span, tetapi juga kemampuan kognitif otak lainnya, seperti daya ingat dan kemampuan analisis.
Bukti lain datang dari riset yang dipublikasikan oleh Nature Communications. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa penggunaan TikTok secara berlebihan dapat mempersempit rentang perhatian kolektif penggunanya.
Jadi, jika sebelumnya seseorang bisa menikmati video format panjang seperti di YouTube yang berdurasi 10-30 menit, kini mereka cenderung mudah merasa bosan dan kehilangan minat terhadap konten-konten yang lebih panjang.
Namun, penting untuk dipahami pula bahwa TikTok tak sepenuhnya buruk. Semua tergantung pada jenis konten yang kamu konsumsi di sana. Hanya saja, jika penggunaannya dilakukan secara berlebihan, maka dapat mengganggu kemampuan kognitif otak dan bahkan bisa mengganggu produktivitas hingga menyebabkan masalah mental.
Jika kamu merasa attention span kamu mulai menurun akibat terlalu sering mengonsumsi konten-konten receh dan pendek di TikTok, jangan khawatir. Sebab, ada beberapa langkah yang bisa kamu terapkan untuk memperbaiki kemampuan fokus otak kamu. Cara ini juga bisa kamu gunakan untuk mengontrol kebiasaan digital kamu.
Cara pertama yang cukup sederhana adalah dengan membatasi waktu penggunaan TikTok. Kamu bisa memanfaatkan fitur “Digital Wellbeing” yang ada di aplikasi TikTok untuk membatasi durasi harian.
Sebagai contoh, kamu bisa membatasi penggunaan TikTok menjadi 1 jam per hari. Dengan cara ini, kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas lain yang lebih produktif atau mengonsumsi konten di platform lain yang sifatnya lebih edukatif.
Mindfulness merupakan praktik kesadaran penuh yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi. Caranya adalah dengan melakukan meditasi atau sekadar duduk diam selama beberapa menit tanpa melakukan apa pun, termasuk memainkan smartphone.
Dengan cara ini, kamu bisa melatih otak kamu untuk kembali fokus pada satu hal. Kamu bisa mulai mempraktikkannya dengan teknis pernapasan sederhana, yakni dengan menarik napas dalam, tahapan beberapa detik, lalu hembuskan secara perlahan.
Agar otak tidak tumpul, kamu bisa melakukan aktivitas yang dapat merangsang daya pikir. Ada beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan, di antaranya bermain puzzle atau game Sudoku. Kamu juga bisa menghafal daftar kata atau angka.
Jika memungkinkan, kamu bisa belajar bahasa baru atau mungkin bermain alat musik. Aktivitas-aktivitas ini bisa membantu otak kamu tetap tajam sekaligus dapat melawan efek negatif akibat terlalu lama mengonsumsi konten video receh berdurasi pendek.
Cara selanjutnya untuk meningkatkan attention span adalah dengan membuat jadwal khusus setiap hari untuk fokus bekerja atau belajar tanpa gangguan. Kamu bisa menerapkannya dengan mematikan notifikasi di ponsel kamu dan jauhkan perangkat tersebut dari jangkauan.
Selain itu, kamu bisa menerapkan teknik Pomodoro, yakni fokus bekerja selama 25 menit tanpa gangguan, lalu istirahat 5 menit. Teknik ini telah terbukti efektif dalam membantu meningkatkan daya fokus pikiran.
Olahraga memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi. Aktivitas fisik lainnya seperti lari, yoga, atau berenang juga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak. Dengan begitu, fungsi kognitif otak tetap optimal. Bukan hanya itu saja, aktivitas fisik juga dapat mengurangi stres yang kerap terjadi akibat menurunnya kemampuan fokus.
Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas bisa memperburuk kemampuan fokus dan ingatan. Jadi, usahakan kamu tidur selama 7-8 jam dan pastikan tidurmu berkualitas. Dengan pola tidur yang teratur, maka otakmu akan lebih siap dalam menerima informasi dan mampu mempertahankannya dalam waktu yang lebih lama.
Membaca buku adalah salah satu cara yang baik untuk melatih kemampuan fokus kamu. Kamu bisa memulai kebiasaan ini dengan membaca buku yang sesuai dengan minat kamu. Dengan cara ini, kamu bisa melatih otakmu untuk tetap fokus dalam jangka waktu yang lama.
Jadi, attention span yang menurun karena penggunaan TikTok bukanlah masalah yang tidak dapat diatasi. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana seperti di atas, kamu bisa mengembalikan kemampuan fokus kamu seperti sedia kala dan bahkan meningkatnya.
Ingat, teknologi pada dasarnya adalah alat yang dirancang untuk memberikan kemudahan pada hidup, bukan sebaliknya. Untuk itu, manfaatkan platform seperti TikTok dengan bijak sehingga kamu tetap bisa menikmati hiburan masa kini tanpa harus mengorbankan kesehatan kamu.