Bagi orang yang baru pertama kali memasuki dunia kerja, momen menerima gaji pertama adalah momen yang sangat berkesan. Sebab, pengalaman ini menjadi bukti nyata dari hasil kerja keras, dedikasi, dan komitmen yang telah diberikan selama proses belajar, mencari kerja, dan beradaptasi dengan tanggung jawab profesional.
Namun, euforia menerima gaji pertama sering kali diikuti oleh keinginan untuk menggunakan uang tersebut dengan cara yang tidak bijak. Oleh sebab itu, penting bagi para lulusan baru untuk belajar mengelola gaji pertama dengan baik. Tujuannya tak hanya untuk menjaga kestabilan keuangan saat itu juga, tetapi juga membangun kebiasaan untuk mengatur keuangan dengan bijak.
Mengelola gaji pertama dengan bijak sangat penting karena ini adalah langkah awal yang pada akhirnya akan memengaruhi kebiasaan dalam mengatur keuangan di hari esok. Gaji pertama bukan hanya soal pendapatan, tetapi juga termasuk titik awal untuk membentuk pola pengelolaan kondisi keuangan yang sehat.
Gaji pertama yang kamu dapatkan juga bisa menjadi titik awal dari merdeka secara finansial. Sebab, kamu sudah tidak lagi bergantung kepada orang tua untuk mendapatkan uang. Dengan gaji pertama, kamu bisa mulai memutuskan bagaimana kamu harus mengatur kondisi keuangan kamu.
Lebih lanjut, bila sejak awal kamu sudah terbiasa mengatur keuangan dengan bijak, kebiasaan baik tersebut kemungkinan besar akan terus berlanjut dan bahkan membantu mewujudkan stabilitas finansial dalam jangka panjang.
Sebaliknya, bila kamu tidak belajar mengelola gaji pertama kamu, kemungkinan kamu akan terjebak dalam siklus keuangan yang merugikan kamu sendiri, misalnya terjebak utang atau memiliki kebiasaan konsumtif.
Belajar mengelola gaji pertama dengan tepat bisa membantu kamu untuk memahami pentingnya menabung, investasi, dan membuat prioritas yang bijak. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memahami langkah-langkah yang harus diambil untuk mengelola gaji pertama dengan baik demi membiasakan kebiasaan baik untuk masa depan finansial yang lebih aman.
Perlu diketahui bahwa mengelola gaji pertama bukanlah perkara yang mudah, terlebih banyak sekali godaan yang bisa memengaruhi keputusan finansial seseorang karena merasa sudah bisa mencari penghidupan sendiri. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh fresh graduate atau orang yang baru pertama kali menerima gaji.
Setelah menerima gaji pertama, ada dorongan untuk merayakan keberhasilan tersebut dengan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Keinginan untuk membeli barang, seperti pakaian atau gadget terbaru sering kali membuat kebutuhan dasar seperti makanan, transportasi, hingga tabungan terabaikan.
Tak ada salahnya untuk berbagi kebahagiaan dengan mentraktir keluarga atau orang terdekat. Namun bila hal ini tidak disertai dengan perhitungan yang matang, maka gaji pertama kamu bisa habis dalam sekejap. Jangan memaksakan diri untuk mentraktir orang di luar kemampuan finansial kamu karena bisa berdampak buruk terhadap kondisi keuangan kamu.
Niat untuk menabung sering kali hanya wacana belaka. Tak sedikit fresh graduate yang terjebak dalam gaya hidup konsumtif karena sebelumnya sulit untuk memenuhi keinginan diri sendiri. Akibatnya, uang gaji habis dan tidak ada sisa untuk ditabung. Tak ada salahnya untuk memenuhi keinginan, tetapi harus disesuaikan kembali dengan kondisi finansial dan kebutuhan hidup yang harus diprioritaskan.
Untuk menghindari kesalahan dalam mengatur gaji pertama, berikut beberapa tips yang bisa membantumu untuk mengelola gaji pertama dengan bijak.
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengelola gaji pertama adalah dengan membuat rencana keuangan bulanan. Dengan memiliki perencanaan keuangan yang baik, kamu bisa mengalokasikan gaji untuk berbagai kebutuhan bulanan kamu dengan lebih efektif. Melansir laman Otoritas Jasa Keuangan, rutin membuat perencanaan keuangan bisa membantu menghadapi perubahan dan menekan risiko keuangan di masa depan.
Tips selanjutnya untuk mengelola pendapatan pertama adalah dengan menerapkan metode budgeting 50/30/20. Alokasikan 50% dari gaji untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti makan dan transportasi. Selanjutnya, gunakan 30% dari gaji untuk memenuhi kebutuhan sekunder seperti hiburan atau rekreasi. Sementara sisanya, gunakan untuk tabungan dan bahkan investasi. Dengan cara ini, kamu bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus menyisihkan sebagian dari gaji untuk masa depan.
Pada poin kedua, 20% dari gaji bisa kamu gunakan untuk tabungan, investasi, atau bahkan dana darurat. Dana darurat penting untuk memenuhi kebutuhan finansial yang terjadi secara tiba-tiba, misalnya terkena PHK, sakit, dan lain sebagainya. Dana darurat ada baiknya untuk mulai dikumpulkan sejak pertama kali kamu bekerja. Dengan begitu, kamu memiliki banyak tabungan untuk memenuhi kebutuhan darurat.
Bahkan bila pada akhirnya dana darurat tidak terpakai, kamu bisa menggunakannya untuk kebutuhan finansial yang lain, seperti menabung untuk pensiun atau memenuhi kebutuhan lainnya, misalnya membeli rumah, kendaraan, sekolah, dan lain sebagainya.
Dalam mengatur pendapatan pertama, penting sekali untuk bisa membuat skala prioritas. Bedakan mana yang termasuk kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan hal-hal yang wajib dipenuhi terlebih dahulu untuk menjamin kelangsungan hidup, misalnya makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Bahkan hal-hal yang termasuk kebutuhan juga harus diurutkan sesuai dengan skala prioritas. Utamakan kebutuhan pokok sebelum kebutuhan primer, seperti membeli baju atau untuk hiburan.
Sementara itu, keinginan merupakan hal yang bisa ditunda atau bahkan tak perlu untuk dipenuhi. Dengan memahami skala prioritas, maka kamu bisa lebih bijak dalam mengatur setiap pengeluaran yang akan kamu lakukan.
Tips terakhir untuk mengatur gaji pertama adalah dengan membuat laporan keuangan harian. Kamu bisa menggunakan aplikasi atau pencatatan manual untuk mencatat pengeluaran yang kamu keluarkan setiap hari.
Laporan ini bisa kamu gunakan sebagai bahan evaluasi bulanan. Jika merasa pengeluaran selama satu bulan terlalu berlebihan, maka kamu bisa mengurangi pengeluaran yang sebenarnya tidak diperlukan.
Jadi, itulah beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerima gaji pertama. Seperti yang dijelaskan, gaji pertama merupakan bukti kerja keras kamu. Namun, rasa bangga saat menerimanya harus disertai dengan kewajiban untuk bisa mengelolanya dengan bijak. Dengan mulai belajar mengatur gaji dari semenjak pertama kali kamu mendapatkannya, maka kamu bisa mewujudkan kondisi finansial yang lebih sejahtera di masa depan.