Kreatif! Ini Cara Ubah Lahan Kosong di Rumah Jadi Kebun Sayur

Kreatif! Ini Cara Ubah Lahan Kosong di Rumah Jadi Kebun Sayur

Punya lahan kosong di rumah tetapi bingung mau dibuat apa? Coba ubah lahan tersebut menjadi kebun sayur. Selain bisa memanfaatkan lahan nganggur, memiliki kebun sayur juga bisa menjadi kegiatan yang menguntungkan dan bermanfaat. Lantas, bagaimana caranya mengubah pekarangan kosong jadi kebun sayur? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.

Cara Ubah Lahan Kosong di Rumah Jadi Kebun Sayur

Cara Ubah Lahan Kosong

Akhir-akhir ini, makin banyak orang yang tertarik untuk membangun kebun sayuran sendiri di pekarangan rumah. Pasalnya, ini bukan sebagai pengisi waktu luang, tetapi juga sebagai salah satu cara untuk mendapatkan sayuran segar setiap hari, menghemat pengeluaran, hingga mendapatkan pemasukan tambahan.

Hanya saja, sebagian orang mungkin masih bingung bagaimana caranya membuat kebun sayur di halaman rumah. Maka dari itu, simak beberapa caranya berikut ini.

1. Kenali iklim di daerah kamu

Salah satu kunci keberhasilan dalam berkebun adalah memilih jenis tanaman yang tepat dan menyemai benihnya di lingkungan dan waktu yang tepat. Artinya, langkah pertama dalam membuat kebun sayur adalah memilih jenis-jenis sayuran yang cocok dengan iklim di daerah kamu.

Sebagai contoh, kamu tinggal di dataran rendah yang cenderung kering. Jenis sayuran yang umumnya tumbuh di daerah tersebut antara lain kacang panjang, terung, bayam, kangkung, dan tomat. Jika kamu menanam sayuran tersebut di daerah dataran tinggi, kemungkinan besar tanaman tidak akan tumbuh dengan subur.

Jadi, pastikan untuk menanam sayuran sesuai dengan iklim di daerah kamu. Tak hanya itu, perhatikan pula waktu saat benih akan disemai. Menyemai benih saat musim kemarau dan hujan akan membuahkan hasil panen yang berbeda.

2. Tentukan jenis sayuran

Langkah berikutnya dalam membuat kebun sayur adalah menentukan jenis sayuran yang akan dibudidayakan. Untuk menentukannya, gunakan poin satu sebagai tolok ukur. Sebagai contoh, kamu tinggal di kawasan dataran tinggi. Jenis sayuran yang bisa tumbuh subur di daerah tersebut antara lain kol, seledri, kentang, wortel, kapri, dan buncis.

Sementara itu bagi yang tinggal di kawasan dataran rendah, jenis-jenis sayuran yang dapat dibudidayakan antara lain kacang panjang, cabai, mentimun, kangkung, dan terung. Oh iya, pilih juga sayuran yang mudah perawatannya dan cepat untuk dipanen. 

Pasalnya, kamu berkebun di rumah dan pastinya kamu memiliki aktivitas lain selain berkebun. Jadi, upayakan untuk memilih jenis sayuran yang memang mudah untuk dibudidayakan. Contohnya adalah terung, sawi, cabai rawit, daun bawang, dan tomat.

3. Tentukan area kebun yang ideal

Sebagian jenis sayuran memerlukan paparan sinar matahari langsung selama beberapa jam setiap hari. Untuk itu, pastikan lahan yang mau kamu ubah menjadi kebun sayur terkena sinar matahari penuh. Pastikan pula lahan yang mau kamu tanami adalah lahan datar yang dekat dengan struktur yang bisa melindungi tanaman dari terpaan angin.

4. Beli peralatan dasar untuk berkebun

Langkah selanjutnya dalam membuat kebun sayur adalah membeli peralatan dasar untuk berkebun. Lagi pula, tak semua orang memiliki peralatan untuk berkebun, jadi wajib untuk dibeli daripada harus meminjam terus ke orang terdekat.

Setidaknya, belilah cangkul dan sarung tangan khusus untuk bercocok-tanam. Bila ada anggaran lebih, beli alat-alat seperti sekop kecil untuk mengisi pot, pisau standar untuk panen sayuran, pisau hori hori untuk memisahkan gumpalan tanah dari akar tanaman, dan lain sebagainya.

5. Uji kualitas tanah 

Sebelum mulai berkebun, lakukan uji kualitas tanah terlebih dahulu. Melansir laman Kompas yang dikutip dari laman Balcony Garden Web, ada beberapa cara mudah untuk mengetahui kualitas tanah.

  • Rasakan tanah dengan jari-jari: Ambil tanah besar dengan jari-jari tangan kamu. Bila lengket, berarti tanah lempung. Bila terasa agak kasar, kemungkinan itu adalah tanah berpasir. Namun bila tanah terasa halus, berarti itu adalah tanah lanau.
  • Peras tanah: Untuk melakukan tes ini, kamu bisa mengambil tanah lembap tetapi tidak basah dan remas menggunakan tangan. Bila tanah pecah saat disodok sedikit, berarti tanah tersebut subur.
  • Gunakan cacing tanah: Gali tanah sedalam 30 cm dan kalau kamu menemukan 8 sampai 12 cacing, berarti tanah tersebut subur. Kalau jumlah cacingnya kurang dari itu, berarti tanah terlalu basa atau asam.

6. Buat bedengan

Untuk mengoptimalkan penggunaan lahan kosong di rumah sebagai kebun sayur, kamu bisa membuat bedengan. Buat yang belum pernah bercocok-tanam, mungkin bingung apa sih itu bedengan? Bedengan adalah media tanam yang dibuat dari beberapa gundukan kecil dengan bentuk memanjang di atas tanah.

Bedengan membantu memudahkan perawatan tanaman, membasmi gulma, dan melakukan irigasi. Kamu bisa membuat bedengan dari kayu atau material lain yang tahan terhadap cuaca ekstrem.

7. Tentukan, mau beli benih atau bibit?

Mending beli bibit atau benih sayuran ya? Menanam sayuran mulai dari benih memang bisa menghemat anggaran. Kendati demikian, proses tumbuhnya sangat panjang dan ada potensi gagal tumbuh. Beberapa benih sulit untuk berkecambah dan membutuhkan waktu yang lama sekali untuk tumbuh menjadi tanaman yang sehat.

Sebagai alternatif, kamu bisa membeli bibit sayuran yang sudah tumbuh di media polybag. Harganya memang sedikit lebih mahal dibanding benih. Namun, bibit lebih mudah dibudidayakan dan sudah pasti tumbuh dengan baik. Kamu hanya perlu mengeluarkan bibit dari polybag dan dipindahkan ke media tanam yang sudah kamu siapkan.

Saat memilih bibit, pastikan untuk memilih yang berkualitas. Untuk mengetahuinya, perhatikan bagian batang bibit dan pastikan tidak terlalu kaku atau lemah. Selanjutnya, perhatikan bagian daun dan pastikan terlihat segar serta tidak ada kerusakan sedikit pun.

8. Pilih metode tanam yang sesuai

Langkah selanjutnya dalam membuat kebun sayur di lahan kosong di rumah adalah menentukan metode tanam. Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa metode tanam yang cocok untuk di rumah, antara lain:

  • Hidroponik: Metode tanam satu ini tidak menggunakan media tanah, melainkan air. Meskipun begitu, air yang dibutuhkan lebih sedikit dibanding pada budidaya sayuran dengan tanah.
  • Vertikultur: Sistem budidaya vertikultur dilakukan secara bertingkat atau vertikal dan bisa dilakukan di dalam maupun luar ruangan. Metode tanam ini cocok untuk diterapkan pada lahan terbatas.
  • Polybag: Metode tanam yang berikut ini relatif mudah untuk diterapkan. Pasalnya, kamu hanya memerlukan polybag yang sudah dilubangi untuk menanam sayuran.
  • Pot atau wadah bekas: Teknik budidaya yang satu ini mirip seperti polybag. Bedanya hanya terletak pada wadah yang digunakan saya. Tak harus pot, kamu juga bisa menggunakan wadah-wadah bekas seperti ember cat, galon air mineral, dan lain sebagainya yang bagian bawahnya sudah dilubangi.

9. Lakukan perawatan rutin

Langkah yang terakhir dalam membuat kebun sayur adalah melakukan perawatan rutin. Pada saat musim hujan, pastikan tanaman tidak kelebihan air dan bebas gulma. Sementara itu saat musim kemarau, pastikan tanaman tetap terhidrasi dengan baik.

Sepanjang musim tumbuh, perhatikan setiap bagian sayuran dengan cermat. Bila daunnya menguning, berarti daun tersebut harus dipangkas. Bila batangnya terlihat terlalu lentur, berarti kamu harus membuat penopang agar batang sayuran tidak patah. 

Bagaimana, cukup mudah kan mengubah mengubah lahan kosong di rumah menjadi kebun sayur? Tak perlu muluk-muluk, kamu bisa memanfaatkan wadah-wadah bekas sebagai media tanam. Agar terlihat indah, jangan lupa untuk menatanya dengan baik. Pastikan juga untuk rutin merawat sayuran agar kamu bisa mendapatkan hasil panen yang memuaskan.

Leave a Reply