Di era digital seperti sekarang ini, teknologi telah menjadi pilar utama yang menyokong berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Salah satu produk teknologi yang telah membawa transformasi dalam operasional bisnis adalah cloud computing atau secara harfiah berarti komputasi awan.
Dengan kemampuannya untuk menyediakan akses yang fleksibel dan efisien terhadap sumber daya komputasi, teknologi cloud computing telah menjadi bagian penting dalam ekosistem digital perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja sekaligus efisiensi operasional mereka.
Merujuk pada laman Mekari Jurnal, cloud computing atau komputasi awan merupakan proses penggunaan sumber daya komputasi yang meliputi penyimpanan data, server, konektivitas jaringan, hingga aplikasi melalui internet.
Dengan menggunakan cloud computing, data dan aplikasi sudah tidak perlu lagi disimpan di dalam perangkat fisik lokal, contohnya server perusahaan atau hard drive. Lewat komputasi awan, semua data bisa diakses dari mana saja menggunakan internet.
Hal tersebut memungkinkan pengguna untuk bisa mengakses sekaligus mengelola data dan aplikasi kapan saja dan di mana saja, dengan catatan memiliki koneksi internet. Tak hanya itu saja, cloud computing juga menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas yang bisa dibilang cukup tinggi. Dengan begitu, perusahaan bisa menyesuaikan sumber daya sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus mengeluarkan anggaran besar untuk membeli infrastruktur fisik.
Pada dasarnya, cloud computing merupakan model penyediaan layanan komputasi yang bisa digunakan pengguna untuk memakai atau menyewa sumber daya komputasi sesuai kebutuhan. Istilah “cloud” sendiri merupakan metafora untuk jaringan internet dan digunakan untuk menggambarkan akses mudah serta tak terbatas terhadap layanan komputasi.
Cloud computing dibagi menjadi tiga model layanan, yakni:
Konsep dari cloud computing sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an oleh JCR Licklider dengan sebutan “Intergalactic Computer Network”. Namun, inovasi teknologi ini baru benar-benar mengalami perkembangan pesat pada akhir 1990-an dan sekitar awal 2000-an saat perusahaan-perusahaan teknologi raksasa, seperti Google, Microsoft, dan Amazon mulai mengembangkan layanan cloud mereka. Saat ini, cloud computing telah menjadi bagian integral dari banyak perusahaan untuk meningkatkan efisiensi sekaligus fleksibilitas operasional mereka.
Cara kerja cloud computing mirip dengan PC yang memiliki tiga lapisan utama. Pada PC, pengguna berinteraksi dengan perangkat fisik, seperti prosesor, memori, dan hard drive. Selain itu, ada juga sistem operasi yang mengelola perangkat keras, contohnya Windows dan perangkat lunak yang digunakan sehari-hari, contohnya Microsoft Office.
Dalam cloud computing, tiga lapisan tersebut tetap ada hanya saja dalam bentuk yang terpisah. Lapisan pertama cloud computing terdiri dari media penyimpanan, server, dan bandwidth yang disediakan oleh penyedia layanan cloud. Melalui infrastruktur ini, pengguna bisa mengakses sumber daya komputasi seolah-olah sumber daya tersebut sudah terinstal di PC mereka.
Lapisan kedua adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, mengetes, dan menjalankan aplikasi web. Biasanya, ini dilakukan melalui browser yang menghubungkan pengguna dengan aplikasi yang sedang berjalan di server cloud. Lapisan yang ketiga adalah perangkat lunak yang diakses melalui browser. Jadi, perangkat lunak tidak diinstal secara lokal di dalam PC.
Pengguna bisa mengakses layanan cloud melalui perangkat pribadi, seperti PC, laptop, smartphone, atau tablet melalui browser. Layanan ini beroperasi dengan model client-server. Sebagai contoh, untuk menggunakan layanan penyimpanan cloud seperti Google Drive, pengguna harus memiliki akun email terlebih dahulu untuk bisa masuk.
Setelah login, pengguna bisa menyimpan atau mengunduh data di dalam dan dari Google Drive. Dengan kata lain, infrastruktur, platform, dan aplikasi disediakan oleh Google sehingga pengguna hanya membutuhkan akun untuk bisa menggunakan layanan penyimpanan cloud secara gratis dengan batas penyimpanan tertentu.
Seperti yang dijelaskan di atas, cloud computing memainkan peran krusial dalam mendukung pertumbuhan bisnis. Melansir laman Accurate, berikut ini adalah beberapa cara cloud computing dalam mendorong pertumbuhan bisnis.
Salah satu keuntungan utama dari penggunaan cloud computing dalam bisnis adalah penghematan biaya. Dengan menggunakan layanan cloud, perusahaan tak perlu mengeluarkan anggaran besar untuk membeli infrastruktur TI seperti server dan perangkat keras lainnya.
Sebagai gantinya, perusahaan hanya perlu membayar biaya langgan sesuai dengan besar kecilnya sumber daya yang mereka butuhkan. Biasanya model pembayarannya adalah “pay-as-you-go” yang mana sangat menguntungkan bagi perusahaan kecil dan menengah dengan anggaran terbatas.
Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk bisa menyesuaikan kapasitas sumber daya komputasi sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, bila perusahaan mengalami lonjakan permintaan selama periode tertentu, mereka bisa dengan cepat meningkatkan kapasitas server mereka.
Sebaliknya, bila permintaan menurun, perusahaan bisa langsung mengurangi kapasitas tersebut untuk menghemat biaya. Fleksibilitas ini sangat membantu perusahaan untuk bisa menjalankan operasional bisnis secara lebih efisien dan responsif terhadap perubahan pasar.
Dengan cloud computing, karyawan dalam suatu perusahaan bisa mengakses data dan aplikasi perusahaan dari mana saja dan kapan saja selama mereka memiliki koneksi internet. Hal ini juga bermanfaat bagi perusahaan yang menerapkan model kerja jarak jauh sehingga karyawan bisa tetap saling bekerja sama dengan efisien meskipun berada di lokasi yang berbeda. Di samping itu, banyak aplikasi cloud yang dilengkapi dengan fitur kolaborasi untuk memudahkan kinerja tim secara real-time.
Banyak penyedia layanan cloud menawarkan tingkat keamanan data yang tinggi, seperti enkripsi data, kontrol akses yang ketat, dan pemantauan keamanan selama 24 jam penuh. Selain itu, layanan cloud juga dilengkapi dengan fitur backup yang dapat memastikan data bisa dipulihkan kembali bila terjadi permasalahan pada sistem.
Jadi, itulah teknologi cloud computing yang terus memainkan peran krusial dalam mendukung pertumbuhan dan inovasi bisnis. Dengan menyediakan akses yang fleksibel dan efisien terhadap sumber daya komputasi, cloud computing memungkinkan perusahaan untuk bisa menghemat biaya, meningkatkan fleksibilitas, memfasilitasi kolaborasi, dan meningkatkan keamanan data. Semua ini berguna bagi perusahaan untuk tetap kompetitif dan berkembang di era digital.