Ga Punya Dana Renovasi Rumah? Ini Solusinya!

Ga Punya Dana Renovasi Rumah? Ini Solusinya!

Rumah lebih dari sekadar bangunan kita beristirahat dan beraktivitas. Rumah adalah tempat hati kita berada. Seiring berjalannya waktu, kondisi rumah akan mengalami penurunan atau ada perubahan gaya hidup yang mengharuskan kita untuk merenovasi hunian.

Renovasi rumah adalah hal yang sangat wajar dan pasti akan terjadi bagi setiap pemilik rumah. Namun, sering kali biaya renovasi menjadi hambatan utama. Di sisi lain, jika tidak segera direnovasi, kondisi rumah dikhawatirkan akan makin parah. Lantas, bagaimana solusinya? Simak terus artikel ini.

Biaya-Biaya untuk Renovasi Rumah

Dana Renovasi Rumah

Sebelum kita membahas soal solusi untuk mendapatkan dana renovasi rumah, penting untuk memahami berbagai jenis biaya yang kemungkinan akan muncul. Biaya renovasi relatif bervariasi tergantung pada jenis renovasi yang mau kamu lakukan. Adapun biaya yang diperlukan antara lain:

1.  Biaya tenaga kerja

Biaya renovasi yang pertama adalah biaya untuk tenaga kerja. Untuk mengatur anggaran biaya ini, ada beberapa model pembayaran yang bisa dipilih, seperti borongan, mingguan, atau harian. Masing-masing model pembayaran ada kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jadi, pilih saja mana yang paling sesuai dengan kondisi finansial kamu. Mengenai total biayanya, hal itu juga tergantung dengan jenis renovasi yang akan kamu lakukan.

2. Biaya material

Biaya material menjadi salah satu jenis biaya renovasi yang membutuhkan pertimbangan matang. Apabila kamu menggunakan jasa borongan, maka biaya material sudah termasuk dalam hitungan pemborong. Namun, kalau kamu memutuskan untuk membeli material sendiri, tentu kamu bisa menghemat anggaran.

Di sisi lain, membeli material sendiri memungkinkan kamu untuk bisa memilih desain dan kualitas material yang akan digunakan. Jadi, besar kecilnya biaya material sangat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas bahan bangunan yang kamu pilih.

3. Biaya tanah dan bangunan

Jika renovasi rumah kamu melibatkan proses perluasan area atau perubahan struktur bangunan, maka kamu harus mempertimbangkan biaya tanah dan bangunan. Kedua biaya ini wajib masuk dalam anggaran renovasi, kecuali bila renovasi tidak memerlukan perluasan tanah atau bangunan.

4. Biaya lain-lain

Selain ketiga biaya di atas, kamu wajib mempersiapkan biaya tambahan sebagai cadangan bila ada kebutuhan lain yang mungkin muncul. Pasalnya, proses renovasi sering kali melibatkan kebutuhan yang tidak terduga. Jadi, agar tidak mengganggu anggaran utama, ada baiknya kamu mempersiapkan biaya tambahan guna memastikan kelancaran proyek.

Cara Mendapatkan Dana untuk Renovasi Rumah

Dana Renovasi Rumah

Biaya untuk melakukan renovasi rumah jelas tidak bisa dibilang kecil. Sayangnya, keterbatasan dana sering kali membuat para pemilik rumah harus menunda rencana untuk memperbaiki hunian. Kalau kamu juga mengalami hal yang serupa, tak perlu khawatir lagi. Pasalnya, ada beberapa solusi cerdas yang bisa kamu pertimbangkan untuk memperoleh dana renovasi rumah. Berikut beberapa opsi yang bisa kamu pilih:

1. Memanfaatkan BPJS Ketenagakerjaan

Cara yang pertama untuk mendapat dana renovasi rumah adalah dengan memanfaatkan program BPJS Ketenagakerjaan. Dengan catatan, kamu memang sudah menjadi anggota BPJS TK selama setidaknya 5 tahun untuk bisa mengajukan fasilitas pembiayaan kredit renovasi rumah.

Dalam fasilitas tersebut, pihak BPJS TK akan bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan. Melalui program ini, kamu bisa mengajukan pembiayaan dengan suku bunga yang lebih rendah dibanding dengan pinjaman biasa dari lembaga keuangan komersial. Proses pengajuan pembiayaan BPJS TK relatif mudah, kamu hanya perlu datang langsung ke kantor BPJS dan melengkapi persyaratan serta ketentuan yang berlaku.

2. Mengajukan kredit renovasi rumah

Banyak lembaga keuangan konvensional maupun non-konvensional menawarkan produk kredit khusus untuk melangsungkan renovasi rumah. Kredit ini dapat memberikan dana segar dengan jumlah suku bunga dan tenor pelunasan yang kompetitif.

Kelebihannya, kamu bisa menentukan sendiri jangka waktu pelunasan yang sesuai dengan kemampuan finansial. Namun, sebelum mengajukan kredit, ada baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu. Bandingkan setiap produk kredit renovasi rumah yang ditawarkan oleh setiap lembaga agar menemukan opsi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan kamu.

Sebagai catatan, besarnya dana yang bisa kamu dapatkan hanya sekitar 80% dari anggaran renovasi. Jadi, bila masih kurang, kamu sendiri yang wajib menanggungnya. 

3. Mengajukan kredit multiguna

Buat kamu yang memiliki aset berharga seperti kendaraan bermotor atau properti, kamu bisa mempertimbangkan opsi kredit multiguna. Melalui produk kredit satu ini, kamu bisa menggunakan aset berharga sebagai jaminan untuk mendapatkan dana renovasi rumah.

Dibandingkan dengan produk kredit tanpa jaminan, kredit multiguna memiliki suku bunga yang relatif lebih rendah. Namun, perlu diingat bahwa menggunakan aset berharga sebagai jaminan kredit juga memiliki risikonya sendiri. Untuk itu, pastikan kamu sudah memahami konsekuensinya dan memiliki kemampuan mengembalikan kembali dana pinjaman.

4. Top-up KPR

Buat kamu yang sudah mengikuti program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), top-up KPR bisa kamu jadikan alternatif untuk mencari dana renovasi rumah. Melalui program ini, kamu bisa mengajukan pembiayaan tambahan di atas saldo sisa KPR kamu.

Umumnya, suku bunga untuk top-up KPR lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman biasa. Namun, pastikan kamu untuk menghitung pinjaman kamu dengan cermat agar total cicilan KPR tidak melampaui kemampuan finansial bulanan kamu.

Untuk bisa mengajukan top-up KPR, kamu harus datang ke kantor cabang bank tempat kamu mendapatkan pinjaman KPR. Selanjutnya, konsultasikan kebutuhan kamu dengan pihak marketing KPR dan pelajari kebijakan-kebijakan yang ditawarkan. Setiap bank memiliki kebijakan yang berbeda terkait pengajuan pembiayaan renovasi rumah.

5. Mengajukan kredit tanpa agunan

Alternatif yang terakhir untuk mendapatkan dana renovasi rumah adalah dengan mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Opsi satu ini bisa kamu pertimbangkan bila kamu tidak memiliki aset yang dapat digunakan untuk jaminan kredit.

Umumnya, produk KTA bisa memberikan dana pinjaman dengan nominal mulai dari 1 juta hingga 500 juta rupiah. Jangka waktu yang diberikan untuk mengembalikan pinjaman bisa dibilang relatif singkat, yakni hanya 1 sampai 5 tahun saja.

Namun, ada beberapa lembaga keuangan yang menawarkan produk KTA dengan jangka waktu pelunasan hingga lebih dari 10 tahun. Melihat beberapa fitur yang ditawarkan, tak heran bila KTA cukup banyak diminati masyarakat. Persyaratan pengajuannya pun mudah dan bahkan bisa dilakukan secara online. Namun, pastikan kamu sudah benar-benar mempelajari persyaratan dan ketentuan produk KTA agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.

Itulah beberapa cara untuk mendapatkan dana renovasi rumah. Sebelum memilih pinjaman, pastikan kamu sudah memiliki anggaran renovasi dan mengenali kondisi finansial kamu sendiri. Ini agar kamu tidak kesulitan dalam mengembalikan dana pinjaman.

Leave a Reply