Pentingnya Menerapkan Edukasi Finansial di Sekolah

Kemampuan mengelola keuangan adalah bagian dari life skills. Itulah sebabnya sekolah harus menjadi tempat yang aman untuk mengajarkan siswa soal keuangan.
Sumber : Envato

Coba bayangkan kamu sudah lulus sekolah, langsung kerja, tetapi mendadak bingung bagaimana caranya mengelola gaji pertama. Harus bayar kos, makan, biaya transportasi, dan mungkin kamu juga ingin menabung. Semua ini terasa membingungkan buat kamu karena sejak kecil kamu tidak pernah diajarkan bagaimana caranya mengelola uang.

Inilah realita yang masih banyak ditemukan di tengah masyarakat Indonesia. Mayoritas keluarga dan sekolah belum mengajarkan dan menempatkan edukasi finansial sebagai bagian penting dari pembelajaran. Padahal keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Harus Belajar Soal Finansial?

Edukasi Finansial
Sumber : Pexels

Coba kamu pikirkan, dari kecil kamu diajari matematika, IPA, sejarah, dan pelajaran lainnya. Bahkan sekalipun kamu belajar soal ekonomi, berapa banyak dari kamu yang tahu bagaimana caranya membuat anggaran pribadi, memahami pentingnya investasi, atau tahu risiko pinjaman online ilegal? Padahal, kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia pada 2024 mencapai 65,43%. Berdasarkan jenis kelamin, tingkat literasi keuangan perempuan sebesar 66,57%, lebih tinggi dari laki-laki yang hanya 64,41%.

Meskipun data menunjukkan adanya peningkatan dibanding periode-periode sebelumnya, masih ada sekitar 40% penduduk Indonesia yang belum memiliki pemahaman baik terkait keuangan. Akibatnya, banyak orang mudah terjebak dalam utang, terjerat pinjaman online, menjadi korban investasi bodong, dan bahkan terjebak dalam gaya hidup konsumtif.

Guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat, pendidikan finansial sejak dini bisa menjadi langkah yang tepat. Dengan belajar soal uang, maka kamu bisa menjadi pribadi yang lebih bijak dalam mengambil keputusan, seperti kapan kamu harus menabung, kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi, hingga bagaimana caranya menghindari kebiasaan konsumtif.

Robert T. Kiyosaki dalam bukunya yang berjudul “Rich Dad Poor Dad” pernah menyebutkan bahwa “Uang memang menjadi salah satu bentuk kekuatan. Namun, ada yang lebih kuat dari sekadar uang, yakni pendidikan finansial.”

Pengetahuan tersebut bisa membuat kamu tak hanya bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi juga membuat uang bekerja untuk kamu, misalnya lewat investasi.

Peran Sekolah dalam Edukasi Soal Keuangan

Edukasi Finansial
Sumber : Pexels

Idealnya, sekolah bukan hanya menjadi tempat untuk belajar teori, tetapi juga menjadi tempat untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia nyata. Sayangnya, banyak sekolah di Indonesia yang belum menjadikan pendidikan finansial sebagai salah satu pembelajaran yang penting. Bahkan, pelajaran yang bersifat praktikal seperti manajemen keuangan pribadi saja tidak masuk ke dalam pelajaran ekonomi atau bahkan dijadikan muatan lokal tambahan.

Padahal, sekolah memiliki peran penting untuk menanamkan pemahaman dasar terkait keuangan sejak dini. Sekolah seyogianya bisa menjadi tempat yang aman untuk siswa belajar mencoba, salah, sekaligus memperbaiki kesalahan dalam hal keuangan sebelum mereka menerapkannya di kehidupan nyata.

Melalui pendekatan yang tepat dan guru yang kompeten, maka guru bisa mengajarkan betapa pentingnya membuat anggaran keuangan, cara menyimpan uang, serta risiko dari produk, layanan, dan kebiasaan keuangan seperti utang konsumtif dan pinjaman online. Di era digital seperti sekarang ini, banyak siswa dan mahasiswa yang sudah terpapar e-wallet, paylater, hingga investasi kripto. Tanpa memiliki pemahaman yang benar, mereka bisa saja menjadi korban jebakan keuangan yang merugikan.

Di samping itu, edukasi finansial juga turut mendukung pentingnya nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan kedewasaan. Anak-anak yang diajari cara mengelola uang sejak dini akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih sadar dan bijak dalam mengambil keputusan keuangan.

Tips Menerapkan Edukasi Finansial di Sekolah

Edukasi Finansial
Sumber : Pexels

Menerapkan edukasi finansial dalam pembelajaran di sekolah sebenarnya tidak sulit, asal tenaga pengajar memiliki kompetensi dan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Integrasikan ke dalam pelajaran yang sudah ada

Tidak perlu menunggu pemerintah mengubah kurikulum nasional. Guru bisa mulai mengintegrasikan konsep finansial ke dalam mata pelajaran yang sudah ada, misalnya ekonomi. Dalam pelajaran tersebut, siswa bisa diajak untuk belajar menghitung bunga tabungan atau menyusun anggaran bulanan.

2. Gunakan metode belajar yang menarik

Anak-anak, khususnya SMP dan SD, bisanya lebih mudah belajar melalui metode simulasi dan permainan. Guru bisa membuat proyek seperti “Simulasi Mini Market” untuk melatih siswa mengelola keuangan dengan cara yang menyenangkan. Cara ini juga membuat siswa antusias untuk belajar karena disampaikan melalui permainan.

3. Libatkan orang tua

Pendidikan finansial juga harus didukung oleh orang tua. Sekolah bisa mengadakan lokakarya singkat untuk para orang tua dan wali murid agar mereka juga tahu bagaimana caranya mendukung kebiasaan finansial anak di rumah. Dengan menerapkan pendekatan dua arah, maka hasilnya juga akan lebih efektif.

4. Undang tenaga ahli sebagai pembicara tamu

Agar siswa tidak merasa bosan hanya mendengar penjelasan dari guru, sekolah bisa mengundang praktisi keuangan sebagai pembicara. Mereka bisa membagikan pengalaman nyata, tips seputar keuangan sesuai dengan usia siswa, dan menjawab pertanyaan langsung dari siswa.

5. Membuat program tabungan khusus siswa

Program tabungan bisa menjadi langkah nyata untuk melatih siswa menunda keinginan dan belajar berpikir jangka panjang. Sekolah bisa menjalin kerja sama dengan lembaga keuangan tepercaya untuk menyediakan layanan ini secara aman.

Sebenarnya, sudah banyak lembaga perbankan di Indonesia yang menawarkan rekening khusus pelajar. Bahkan banyak dari lembaga tersebut yang aktif melakukan penyuluhan tentang rekening tabungan khusus pelajar pada momen-momen khusus, seperti Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan setiap tahun. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemerataan produk keuangan sekaligus meningkatkan literasi keuangan siswa dengan mendorong budaya menabung di bank sejak dini.

Ayo, Dorong Edukasi Finansial di Sekolah!

Di tengah cepatnya arus informasi dan godaan gaya hidup konsumtif, memiliki kemampuan mengelola uang merupakan sebuah keharusan. Sayangnya, institusi pendidikan di Indonesia belum memberikan ruang yang memadai untuk mengajarkan keterampilan hidup ini. Padahal, edukasi finansial lebih dari sekadar menabung dan investasi, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup yang bijak, mandiri, sekaligus bertanggung jawab.

Kalau kamu percaya pendidikan dapat mengubah masa depan, maka pendidikan finansial harus menjadi bagian dari itu. Sekolah memiliki peran penting untuk membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, seperti manajemen keuangan. Dengan begitu, generasi masa depan Indonesia tak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dan mandiri secara finansial.

Leave a Reply