Peran Fintech dalam Mendukung Perekonomian Negara

Peran Fintech dalam Mendukung Perekonomian Negara

Financial technology/fintech atau secara harfiah berarti teknologi keuangan, telah menjadi salah satu poros perubahan dalam bidang layanan keuangan dalam negeri. Kemunculan fintech juga telah membuka pintu bagi kemudahan akses sekaligus efisiensi dalam transaksi keuangan. Secara garis besar, fintech tak hanya mengubah cara konsumen dalam berinteraksi dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Inovasi teknologi keuangan juga memiliki dampak positif dalam mendukung perkembangan perekonomian negara.

Peran Fintech

Perkembangan Fintech di Indonesia

Fintech bukanlah hal asing bagi masyarakat Indonesia, tetapi baru beberapa tahun belakangan ini industri fintech mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada beberapa dekade sebelumnya, nasabah harus datang langsung ke bank atau lembaga keuangan konvensional untuk melakukan transaksi atau mendapatkan produk dan layanan keuangan. Namun, fintech telah merevolusi cara ini sehingga nasabah dapat melakukan berbagai aktivitas keuangan secara daring atau online melalui smartphone mereka.

Sejarah fintech juga tidak hanya terkait dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, tetapi juga dengan evolusi komunikasi dan alat transportasi. Diawali dengan perkembangan telegraf, kereta api, hingga kapal uap, transfer informasi keuangan menjadi jauh lebih cepat dan efisien. 

Lalu, sejarah terus bergulir dengan dimulainya penggunaan kartu kredit pada sekitar tahun 1950-an yang menjadi tonggak penting munculnya fintech. Kemudian, adanya mesin ATM dan juga perdagangan saham elektronik.

Di Indonesia, fintech juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan seiring dengan berjalannya waktu. Sejarahnya dimulai dengan mesin ATM yang dihadirkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1987, lalu diikuti dengan layanan e-banking yang pada saat itu diperkenalkan oleh Bank Internasional Indonesia pada sekitar tahun 1988. Namun, butuh waktu lama untuk mengubah perilaku nasabah layanan bank konvensional agar beralih ke layanan daring tersebut.

Jenis-Jenis Fintech di Indonesia

Fintech di Indonesia telah hadir dalam berbagai bentuk produk dan layanan keuangan, menciptakan ruang dalam sektor keuangan yang dinamis. Setiap jenis fintech tentu memiliki peran khususnya masing-masing dan hal tersebut mendefinisikan cara masyarakat dalam berinteraksi dengan keuangan modern. Berikut adalah beberapa jenis fintech yang ada di Indonesia:

1. Pembayaran digital

Layanan pembayaran digital, terutama melalui e-wallet seperti OVO, Dana, dan Gopay, telah menjadi agen perubahan dalam transaksi sehari-hari. Pengguna dapat membayar tagihan, berbelanja, atau mentransfer uang ke platform keuangan lain hanya dengan beberapa ketukan pada smartphone mereka. Hal ini tak hanya memberikan kemudahan bagi pengguna, tetapi juga merangsang pertumbuhan ekosistem keuangan digital di Tanah Air.

2. P2P lending

Peer-to-peer lending atau secara harfiah berarti pinjaman dari individu ke individu menjadi salah satu solusi keuangan bagi mereka yang sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan tradisional. Platform P2P lending di sini berfungsi sebagai jembatan yang mempertemukan peminjam dan pendana dengan cara yang efisien. Dengan begitu, terciptalah kesempatan bagi banyak individu untuk mendapatkan akses ke produk finansial yang diperlukan, seperti pinjaman modal usaha, pembiayaan pemilikan properti, dan lain sebagainya.

3. Asuransi digital

Fintech di bidang asuransi telah menciptakan layanan asuransi yang lebih fleksibel dan terjangkau. Nasabah tidak hanya dapat mengakses polis mereka secara daring tetapi juga dapat menyesuaikan polis yang ada sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Dengan adanya inovasi dalam asuransi digital, maka membuka pintu bagi inklusi asuransi juga lebih besar sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa mengaksesnya.

4. Investasi online

Selain ketiga jenis fintech di atas, ada satu lagi jenis fintech yang ada di Indonesia, yakni fintech investasi. Inovasi ini membuka peluang bagi masyarakat untuk mulai berinvestasi dengan modal yang biasanya relatif kecil. Hal ini juga membantu menciptakan kesadaran masyarakat dan pemahaman mereka mengenai investasi. Dengan begitu, lebih banyak orang yang dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi.

Peran Fintech dalam Perekonomian Negara

Fintech yang berkembang di Tanah Air telah membuktikan peran krusialnya dalam mendukung perekonomian negara, khususnya dalam menghadapi tantangan eksternal, seperti inflasi dan kondisi sosial politik. Dengan menggabungkan teknologi dan keuangan, fintech membawa sejumlah dampak positif melalui beberapa peran strategis yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi negara.

1. Penyaluran bantuan sosial digital

Salah satu capaian nyata dari munculnya fintech adalah kolaborasi antara bank dan perusahaan fintech dalam penyaluran bantuan sosial secara digital, seperti Kartu Prakerja. Program ini tak hanya menciptakan permintaan baru terhadap lowongan pekerjaan di tengah pandemi, tetapi juga mempercepat adopsi metode pembayaran digital di tengah masyarakat. Jadi, fintech menjadi ujung tombak dalam menyediakan solusi pembayaran digital yang tak hanya efisien, tetapi juga inklusif.

2. Dukungan bagi pelaku UMKM

Fintech menjalankan banyak inisiatif yang bertujuan untuk meredakan dampak ekonomi, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Program-program fintech mencakup penurunan biaya suku bunga, pemberian pelatihan, dan pembiayaan. Program-program ini tentunya dapat memberikan dorongan yang positif bagi sektor UMKM untuk bangkit dari keterpurukan ekonomi yang relatif fluktuatif.

3. Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel

Fintech tak hanya muncul dengan membawa inovasi dalam penjualan SBN ritel. Fintech juga hadir dalam keuangan Indonesia dengan membuka akses keuangan bagi masyarakat. Hal ini dapat mendorong tingkat partisipasi investor fintech dalam SBN yang pada akhirnya memengaruhi tingkat kepercayaan dan minat positif investor  terhadap instrumen investasi ini. Hal ini juga sekaligus mencerminkan adanya dorongan positif terhadap inklusi keuangan di Indonesia.

4. Mendorong inklusi dan literasi keuangan

Fintech memprioritaskan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat dan berorientasi pada kolaborasi dengan lembaga keuangan konvensional. Meskipun inklusi keuangan di Indonesia telah mencapai tingkat yang bisa dibilang cukup baik, masih ada sejumlah tantangan dalam literasi keuangan

Dalam hal ini, fintech dapat memainkan peran lebih besar dalam memberikan edukasi terhadap masyarakat. Hal ini guna memastikan bahwa perkembangan keuangan digital diiringi dengan pemahaman yang baik dan mendalam mengenai pengelolaan keuangan.

Dengan demikian, fintech bukan hanya menjadi agen perubahan dalam transformasi digital sektor keuangan, tetapi juga menjadi mitra yang memainkan peran krusial dalam menjaga ketahanan perekonomian Indonesia. Melalui inovasi dan kolaborasi secara berkelanjutan, fintech berpotensi untuk memberikan kontribusi yang jauh lebih besar dalam menjawab berbagai tantangan ekonomi negara yang mungkin muncul di masa depan.

Leave a Reply