Dampak perubahan iklim sangat nyata dan bisa mengancam keberlangsungan makhluk hidup di bumi, khususnya manusia. Menyadari hal itu, banyak individu mulai menyadari pentingnya menerapkan kebiasaan ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan pada dasarnya adalah hal yang mudah. Ada banyak sekali kebiasaan kecil yang bisa dibangun untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Semuanya bisa dimulai dari dalam rumah.
Gaya hidup ramah lingkungan lebih dari sekadar tren, tetapi juga kebutuhan mendesak untuk melindungi planet ini agar tetap nyaman sebagai habitat hidup manusia. Dampak perubahan iklim makin terasa dan mengancam keberlanjutan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Salah satu pemicu perubahan iklim adalah meningkatnya emisi karbon di bumi. Bahkan Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara dengan emisi karbon terbesar di Indonesia. Sepanjang 2022, Indonesia memproduksi sekitar 700 juta ton emisi karbon. Angka ini meningkat sekitar 18,3% dari periode sebelumnya dan bahkan mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Perubahan iklim pada dasarnya tak bisa dihentikan, tetapi bisa dikurangi efeknya. Salah satu caranya adalah dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup ramah lingkungan. Berikut beberapa alasan mengapa menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sangat penting.
Emisi karbon dioksida dari aktivitas manusia, seperti penggunaan bahan bakar fosil merupakan penyumbang utama pemanasan global. Pemanasan global menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya suhu bumi hingga perubahan pola cuaca yang sangat ekstrem. Dengan mengurangi emisi karbon, seperti menggunakan transportasi umum atau menggunakan kendaraan ramah lingkungan, maka efek pemanasan global dan perubahan iklim bisa dikurangi.
Gaya hidup ramah lingkungan berkontribusi terhadap kesehatan dan kenyamanan hidup manusia. Sebagai contoh, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih ke sepeda atau berjalan kaki tak hanya membantu mengurangi tingkat polusi udara. Kedua kebiasaan baik tersebut juga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Bahkan mengurangi penggunaan produk rumah tangga berbahan kimia dapat menekan paparan racun dan meningkatkan kualitas udara di dalam rumah.
Gaya hidup ramah lingkungan tak hanya bermanfaat untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya. Pasalnya, aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti membuang sampah tidak pada tempatnya dapat mengancam keberlangsungan hidup organisme lainnya.
Dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti menggunakan produk organik dan menjaga kebersihan lingkungan, maka keanekaragaman hayati tetap terjaga. Dengan begitu keseimbangan ekosistem tetap terlindungi.
Jadi, gaya hidup ramah lingkungan tak hanya penting bagi manusia, tetapi juga makhluk hidup lainnya. Gaya hidup bisa dimulai dengan langkah kecil dari dalam rumah agar planet ini senantiasa nyaman untuk ditinggali bagi generasi mendatang.
Melansir dari berbagai sumber, berikut kebiasaan-kebiasaan sederhana yang bisa diterapkan dari rumah untuk menjalankan gaya hidup ramah lingkungan.
Salah satu langkah sederhana untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan adalah dengan membawa botol minum dan tas belanja sendiri. Menurut data, Indonesia merupakan negara ke-5 dengan penghasil sampah terbesar di dunia. Dengan mulai membawa botol minum atau tas belanja dari rumah, kamu bisa turut berkontribusi dalam pengurangan penggunaan plastik sekali pakai yang cenderung sulit terurai dan bahkan merusak ekosistem.
Penggunaan listrik dan air secara bijak merupakan langkah krusial dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dari rumah. Kamu bisa membiasakan untuk mematikan lampu saat tidak digunakan, kurangi penggunaan AC, dan hemat penggunaan air. Kebiasaan-kebiasaan ini secara langsung dapat membantu menekan emisi karbon.
Pasalnya, mayoritas energi listrik di Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil yang menghasilkan banyak polusi. Jadi, menghemat listrik dan air dapat membantu mengurangi beban pada pembangkit listrik sekaligus sumber air.
Tisu memang terbuat dari kertas yang lebih mudah terurai dari plastik. Namun untuk membuat tisu sebanyak 22 lembar, harus ada satu pohon ukuran sedang yang ditebang. Makin banyak penggunaan tisu, maka makin banyak pula pohon yang ditebang dan ini dampak meningkatkan efek pemanasan global.
Sebagai alternatifnya, cobalah untuk menggunakan sapu tangan yang bisa digunakan kembali. Untuk tisu dapur, gantilah dengan lap dapur yang bisa dipakai berulang kali. Cara ini lebih ramah lingkungan dan juga ramah di kantong karena tak perlu membeli tisu berkali-kali.
Sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycle) adalah salah satu langkah untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan mulai dari rumah. Kamu bisa melakukannya dengan menggunakan kembali barang-barang yang masih layak pakai, mengurangi penggunaan produk sekali pakai, dan mendaur ulang barang-barang bekas. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah menyimpan pakaian atau mainan anak untuk digunakan kembali, membawa botol minum sendiri, dan lain sebagainya.
Membakar sampah secara sembarangan bisa menghasilkan zat kimia berbahaya yang mengancam lingkungan dan kesehatan. Asap yang diproduksi dari proses pembakaran sampah bahkan bisa menyebabkan polusi udara dan penyakit pernapasan. Untuk itu, hindari membakar sampah dan sebaiknya kelola sampah dengan cara yang benar seperti mendaur ulang sampah organik dan mengubahnya menjadi kompos.
Membuat area hijau, seperti merawat tanaman hias dalam pot dan menanam pohon yang cocok untuk lingkungan rumah, merupakan cara efektif untuk membantu mengurangi karbon dioksida. Keberadaan area ini juga bisa membuat lingkungan rumah terlihat lebih sejuk dan sehat.
Tak melulu harus dilakukan di halaman rumah, kamu pun bisa membawa tanaman dalam pot ke dalam rumah. Dengan begitu, sirkulasi udara di dalam rumah menjadi jauh lebih baik dan suasana rumah terasa lebih segar.
Salah satu kebiasaan ramah lingkungan yang murah meriah dan sayangnya masih jarang diterapkan oleh masyarakat Indonesia adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Perlu diketahui bahwa kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, merupakan penyumbang emisi karbon terbesar dari sektor transportasi.
Buat kamu yang terbiasa ke mana-mana menggunakan kendaraan pribadi, cobalah untuk menguranginya. Perbanyak jalan kaki bila hanya pergi ke tempat-tempat terdekat, seperti warung atau minimarket. Bila tidak memungkinkan, pertimbangkan untuk menggunakan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti sepeda listrik.
Jadi, itulah beberapa kebiasaan ramah lingkungan yang bisa diterapkan mulai dari rumah. Tindakan sekecil apa pun memiliki kontribusi yang besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan memulai dari hal-hal sederhana, kamu bisa turut menciptakan lingkungan yang tetap nyaman dan bahkan lebih baik untuk generasi mendatang.