Kelebihan dan Kekurangan Blockchain dalam Transaksi Properti

Kelebihan dan Kekurangan Blockchain dalam Transaksi Properti

Blockchain merupakan inovasi dalam dunia pencatatan digital yang selama beberapa tahun terakhir sedang populer di berbagai belahan dunia. Manfaat blockchain sendiri tak main-main hingga banyak sektor industri yang menggunakannya untuk mempermudah proses transaksi. Properti menjadi salah satu industri yang ikut menggunakan blockchain dalam transaksi. Memang, tidak semua perusahaan demikian, tetapi ada beberapa yang menggunakan blockchain.

Blockchain

Sekilas Tentang Blockchain

Blockchain merupakan sebuah inovasi luar biasa dalam bidang pencatatan digital. Kata blockchain sendiri terdiri dari dua kata dalam bahasa Inggris, yakni “block” yang berarti kelompok data dan kata “chain” yang merujuk pada rantai yang saling terhubung. Analogi dari teknologi ini mirip seperti buku kas digital yang dapat diakses oleh siapa pun dan tidak melibatkan pihak ketiga, dalam hal ini adalah lembaga keuangan.

Jadi, blockchain adalah suatu teknologi yang digunakan sebagai bank data atau sistem penyimpanan secara digital yang terhubung dengan sistem yang disebut kriptografi. Penggunaan blockchain sendiri tak lepas dari mata uang kripto seperti bitcoin dan yang lainnya.

Blockchain sendiri tak hanya menyimpan catatan transaksi begitu saja, tetapi juga disimpan dengan tingkat keamanan dan transparansi tinggi. Dengan memanfaatkan sistem kriptografi dan juga mekanisme konsensus, setiap blok pada rantai ini saling berhubungan dengan erat untuk menciptakan fondasi yang kuat sehingga bisa digunakan dalam banyak hal, seperti transaksi properti yang aman dan efisien.

Blockchain dalam Properti

Teknologi blockchain sudah banyak diterapkan di berbagai sektor, salah satunya properti. Dalam industri properti, penggunaan teknologi blockchain membawa dampak positif dalam menghadapi sejumlah tantangan di sektor ini. Keuntung yang diperoleh antara lain peningkatan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam transaksi properti.

Proyek seperti RealEstate Ecosystem Token (RET) menjadi contoh nyata bagaimana blockchain bisa diintegrasikan dalam transaksi properti. Proyek asal Indonesia ini juga telah menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan Aparthouse, yakni perusahaan yang mengembangkan konsep perumahaan dengan inspirasi dari perpaduan apartemen dan rumah tapak. Dengan mengadopsi teknologi blockchain, RET mampu menciptakan ekosistem yang dapat mempermudah dan meningkatkan keamanan transaksi properti.

Keuntungan utama penggunaan blockchain dalam transaksi properti tak jauh-jauh dari transparansi data yang tinggi, memastikan setiap riwayat transaksi dapat diakses, dan juga diverifikasi kebenarannya dengan mudah. Jadi, penerapan blockchain di industri properti bukan hanya sekadar tren, melainkan perubahan yang membuka peluang menuju sistem transaksi properti yang lebih aman, tepercaya, dan efisien.

Kelebihan Blockchain dalam Transaksi Properti

Ada beberapa keunggulan blockchain bila diintegrasikan dalam transaksi properti. Berikut di antaranya:

1. Transparansi tinggi

Salah satu keunggulan utama dari teknologi blockchain dalam transaksi properti adalah tingkat transparansi yang tinggi. Sistem ini menyimpan setiap riwayat transaksi yang dapat diakses secara publik tanpa memerlukan proses login. Dengan demikian, seluruh pihak yang terlibat dalam transaksi properti dapat mengecek detail transaksi secara mudah sehingga risiko terjadinya penyelewengan data dapat diminimalkan.

2. Keamanan data

Teknologi blockchain memiliki struktur database yang disebut dengan append-only. Sederhananya, sistem ini menciptakan tingkat keamanan yang tinggi pada blockchain. Data yang sudah dimasukkan dalam blockchain tidak bisa diperbaiki maupun diedit sehingga bisa mencegah upaya manipulasi data.

Keamanan tinggi ini menjadi lapisan pertahanan yang efektif terhadap orang-orang tidak bertanggung jawab yang mencoba merusak sistem. Dengan demikian, blockchain bisa dikatakan dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap informasi properti yang disimpan di dalamnya.

3. Audit lebih efisien

Penggunaan blockchain dapat membuat proses audit menjadi lebih efektif dan efisien terkait dengan aset properti. Sebab, setiap transaksi yang terjadi langsung terekam di dalam blockchain dan dapat diakses oleh semua pihak yang terkait. Pihak-pihak yang terkait bisa melacak setiap riwayat transaksi untuk mengurangi risiko terkait penggelapan dana atau kecurangan dalam transaksi properti.

4. Penghilangan peran pihak ketiga

Salah satu keuntungan dari penggunaan blockchain adalah penghilangan peran dari pihak ketiga atau perantara. Seperti yang sudah dijelaskan, sistem blockchain dibuat untuk bisa bekerja tanpa memerlukan pihak ketiga seperti lembaga keuangan sebagai perantara. Dengan begitu, proses transaksi menjadi lebih  terjangkau karena tidak ada kebutuhan untuk membayar jasa perantara.

5. Transaksi menjadi lebih efisien

Keuntungan lain dari penggunaan blockchain dalam transaksi properti adalah efisiensi. Dengan menggunakan blockchain, transaksi bisa diselesaikan hanya dalam hitungan menit. Hal ini tentu mustahil terjadi pada transaksi yang menggunakan sistem perbankan konvensional.

Kekurangan Blockchain dalam Transaksi Properti

Di balik keunggulan sistem blockchain dalam transaksi properti, terdapat beberapa kekurangan yang perlu diketahui. Berikut di antaranya:

1. Biaya implementasi yang tinggi

Salah satu kekurangan utama yang perlu diperhatikan dalam penerapan teknologi blockchain dalam transaksi properti adalah biaya implementasinya yang tinggi. Meskipun biaya pada tahap lanjutan tidak terlalu mahal, biaya awal yang diperlukan untuk memasang sistem ini sangatlah tinggi. Banyak proses yang harus diterapkan dan butuh keahlian khusus agar sistem bisa beroperasi dengan baik sesuai dengan tujuan penggunaannya.

2. Dampak terhadap lingkungan

Pertambangan mata uang kripto, seperti Bitcoin, yang menjadi salah satu mata uang pada teknologi blockchain, mendapatkan kritik dari pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan. Proses penambangan mata uang kripto membutuhkan daya komputasi yang tak bisa dibilang sedikit. Artinya, butuh banyak energi listrik yang pada akhirnya mengakibatkan dampak buruk terhadap lingkungan.

3. Risiko penyalahgunaan

Kendati blockchain memiliki tingkat keamanan yang tinggi, bukan berarti blockchain bisa disalahgunakan. Bila berada di tangan yang salah, blockchain bisa digunakan sebagai media untuk melakukan transaksi properti ilegal, seperti pencucian uang, pendanaan terorisme, dan jenis transaksi ilegal lainnya. 

Jadi, dalam mengadopsi teknologi blockchain dalam transaksi properti, penting untuk memahami apa saja kelebihan dan kekurangannya. Meskipun blockchain unggul dalam transparansi, keamanan, dan efisiensi, tantangan seperti biaya implementasi dan dampak buruk terhadap lingkungan perlu diwaspadai. Pengawasan yang ketat juga diperlukan untuk mencegah potensi penyalahgunaan blockchain.

Dengan pemahaman yang mendalam, industri properti dapat mengambil potensi positif dari teknologi blockchain secara maksimal.

Leave a Reply