Memperkuat Akses Keuangan untuk Semua: Bulan Inklusi Keuangan 2023

Memperkuat Akses Keuangan untuk Semua: Bulan Inklusi Keuangan 2023

Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 akan segera diselenggarakan. Kegiatan ini diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2016. Bersama kementerian atau lembaga terkait dan para pelaku Industri Jasa Keuangan (IJK), OJK menyelenggarakan BIK setiap tahun—tepatnya pada bulan Mei hingga Oktober di mana Oktober menjadi puncak BIK.

Di tengah kesenjangan ekonomi yang masih menjadi tantangan di Tanah Air, BIK menjadi momentum penting untuk menciptakan kesadaran dan tindakan nyata dalam mendorong pemerataan akses keuangan. 

Tahun ini, BIK bertujuan memberikan peluang bagi otoritas, lembaga keuangan, sektor swasta, dan masyarakat luas untuk ikut memeratakan akses keuangan demi kesejahteraan bersama. Bagaimana strateginya? Terus simak penjelasan berikut ini.

Mengapa Inklusi Keuangan Penting

Inklusi Keuangan

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Bulan Inklusi Keuangan 2023, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai inklusi keuangan itu sendiri. Secara umum, inklusi keuangan dapat didefinisikan sebagai upaya pemerataan akses masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan.

Inklusi keuangan merupakan konsep yang mengutamakan pentingnya akses keuangan yang adil dan inklusif kepada semua individu, terlepas dari latar belakang mereka. Dengan kata lain, inklusi keuangan ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mendapatkan akses layanan keuangan. Contohnya seperti tabungan, asuransi, pinjaman hingga pembayaran digital.

Inklusi keuangan memiliki dampak positif yang cukup signifikan terhadap ekonomi dan kesejahteraan sosial suatu negara. Menurut Bank Dunia, inklusi keuangan merupakan kunci untuk mengurangi tingkat kemiskinan yang cukup ekstrem.

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah sejumlah alasan utama mengapa inklusi keuangan patut untuk terus diupayakan oleh berbagai pihak:

1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Inklusi keuangan memungkinkan masyarakat dan pelaku usaha kecil dan mikro untuk mendapatkan akses pemodalan. Dengan begitu, masyarakat bisa mengembangkan usaha dan menciptakan banyak lapangan kerja baru. Hal ini tentunya dapat menjadi kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi negara yang berkelanjutan dan lebih inklusif.

2. Mengurangi kemiskinan

Inklusi keuangan juga memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan berbagai layanan keuangan. Contohnya, masyarakat bisa menyimpan uang, mengajukan pinjaman modal, membeli asuransi, dan lain sebagainya. Bila terus diberdayakan, hal ini bisa membantu pemerintah untuk menghapus kesenjangan ekonomi.

3. Membantu stabilitas ekonomi masyarakat

Inklusi keuangan penting dalam mempertahankan stabilitas ekonomi masyarakat. Saat masyarakat memiliki kemampuan finansial dan keterampilan dalam mengelola keuangan, mereka akan lebih mampu bertahan dalam segala jenis kondisi ekonomi. Hal ini juga berlaku bagi para pelaku usaha, khususnya segmen UMKM.

Menilik Tren Inklusi Keuangan 2022

Bagaimana, Anda sudah paham bagaimana pentingnya inklusi keuangan bagi ekonomi masyarakat? Sekarang, saatnya kita membahas mengenai Bulan Inklusi Keuangan 2023. 

Dalam puncak pelaksanaan BIK nanti, lembaga penyelenggara (OJK) umumnya akan melakukan kilas balik terlebih dahulu ke BIK tahun 2022. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana pencapaian kegiatan BIK tahun itu dan tingkat trennya.

Melansir laman OJK, inklusi keuangan Indonesia mencapai angka 85,10%, sekitar 9% lebih tinggi daripada tahun 2019 yang hanya 76%. Pada 2022, Indonesia mengalami peningkatan inklusi keuangan berkat adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan.

Berikut adalah penjelasan singkat mengenai tren inklusi keuangan di Indonesia pada tahun 2022:

1. Pertumbuhaan penyediaan layanan keuangan digital

Pada tahun 2022, Indonesia mengalami perkembangan penyediaan layanan keuangan digital. Banyak lembaga perbankan dan non-perbankan berbondong-bondong meluncurkan aplikasi keuangan digital. Contohnya aplikasi perbankan, dompet digital, dan platform untuk melakukan pembayaran digital.

2. Pertumbuhan penggunaan uang elektronik

Penggunaan uang elektronik juga mengalami peningkatan yang cukup pesat di Indonesia. Uang elektronik memungkinkan masyarakat untuk melakukan pembayaran non-tunai dengan mudah dan cepat, khususnya pada transaksi ritel dan transportasi. 

3. Peningkatan literasi keuangan

Masih melansir laman OJK, literasi keuangan masyarakat Indonesia juga mengalami peningkatan pada 2022, yakni mencapai 49,68%. Pencapaian ini tentu tak lepas dari segala upaya pemerintah. Upaya yang dimaksud antara lain mengadakan program edukasi tentang manajemen keuangan, investasi, dan pengelolaan utang.

4. Lebih fokus pada keuangan mikro dan kecil

Inklusi keuangan Indonesia pada 2022 juga melibatkan pemberdayaan keuangan mikro dan kecil. Pemerintah bersama lembaga keuangan berkolaborasi untuk memberikan kemudahan akses keuangan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM. Mereka memperkenalkan pada UMKM mengenai program-program sekaligus kebijakan pinjaman modal untuk UMKM.

Inisiatif dan Kampanye Bulan Inklusi Keuangan 2023

Inklusi Keuangan

Bulan Inklusi Keuangan 2023 mengusung tema kegiatan “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”. Rangkaian kegiatan BIK 2023 sudah dimulai sejak Mei kemarin dan puncaknya pada Oktober mendatang. Melansir dari edaran Terms of Reference (TOR) BIK 2023 dari OJK, berikut adalah sejumlah tujuan dari kegiatan Bulan Inklusi Keuangan tahun ini:

  • Meningkatkan perluasan akses semua lapisan masyarakat terhadap lembaga, produk, dana layanan jasa keuangan.
  • Mendorong pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai produk dan layanan jasa keuangan.
  • Meningkatkan pembukaan rekening dan penggunaan produk serta layanan jasa keuangan.
  • Memberikan fasilitas pembiayaan atau kredit bagi pelaku UMKM.
  • Memublikasikan sekaligus mengampanyekan program literasi dan inklusi keuangan serta pelindungan terhadap konsumen.
  • Meningkatkan kerja sama strategi dengan para pemangku kepentingan guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

Masih melansir dari TOR BIK 2023, berikut adalah sejumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam BIK 2023:

  • Edukasi keuangan: Kegiatan yang satu ini mencakup sosialisasi program serta produk dan layanan keuangan dari berbagai Industri Jasa Keuangan (IJK). Kegiatan ini bisa dilakukan secara daring maupun tatap muka. Contoh dari kegiatan ini antara lain seminar, kampanye IJK ke sekolah atau kampus, konsultasi produk dan layanan keuangan, pelatihan, dan outreach program.
  • Pembukaan produk keuangan: Pelaksanaan BIK 2023 diharapkan dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang menggunakan produk keuangan. Contohnya membuka rekening bank, membeli asuransi, dan lain sebagainya.
  • Melakukan kampanye: Para penyelenggara BIK 2023 akan mengadakan publikasi dan kampanye mengenai program-program literasi dan inklusi keuangan melalui sejumlah media. Di antaranya lewat talk show, media gathering, press conference, dan masih banyak lagi.
  • Meningkatkan penyaluran pembiayaan atau kredit: Pelaksanaan BIK 2023 diharapkan bisa meningkatkan pemerataan akses pembiayaan atau kredit untuk pelaku UMKM di berbagai daerah. 
  • Aksi Indonesia menabung: Kegiatan BIK 2023 tak hanya menyasar orang dewasa dan pelaku usaha saja, namun juga para pelajar. Untuk pelajar, para penyelenggara BIK ingin mendorong terciptanya kebiasaan menabung sejak dini guna mengejar target program pemerintah Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).

Bulan Inklusi Keuangan 2023 merupakan momentum krusial untuk mewujudkan akses keuangan yang merata demi kesejahteraan masyarakat. Melalui serangkaian kegiatan BIK, para penyelenggara berharap bisa terus meningkatkan akses keuangan, pemahaman, dan penggunaan produk dan layanan keuangan. Tujuan utama dari kegiatan tahunan ini tak lain adalah untuk mewujudkan keuangan Indonesia yang makin inklusif.

Leave a Reply