Mengatasi Tantangan dalam Mengajukan KPR untuk Wiraswasta

Mengatasi Tantangan dalam Mengajukan KPR untuk Wiraswasta

Mampu memiliki rumah adalah impian bagi banyak orang, terlepas dari jenis pekerjaannya. Namun bagi para wiraswasta, memiliki rumah melalui program KPR (Kredit Pemilikan Rumah) bisa menjadi tantangan yang cukup kompleks. 

Pasalnya, wiraswasta memiliki kehidupan finansial yang memiliki banyak dinamika sehingga dapat memengaruhi proses pengajuan KPR. Namun jangan khawatir, dalam artikel kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai berbagai tantangan yang dihadapi wiraswasta dalam mengajukan KPR sekaligus solusi cerdas yang dapat digunakan untuk mewujudkan rumah impian mereka.

Tantangan dalam Mengajukan KPR untuk Wiraswasta

Tantangan Wiraswasta

Membeli rumah melalui program KPR (Kredit Pemilikan Rumah) menjadi langkah yang diambil oleh banyak masyarakat Indonesia. Bagi mereka yang bekerja sebagai wiraswasta, proses pengajuan KPR kerap diiringi dengan berbagai tantangan yang lebih rumit dibanding mereka yang bekerja sebagai pegawai tetap. Beberapa tantangan yang dihadapi para wiraswasta dalam mengajukan KPR meliputi:

1. Pendapatan yang cenderung tidak stabil

Salah satu tantangan utama dan paling signifikan bagi wiraswasta adalah pendapatan yang tidak stabil. Sebagai wiraswasta, Anda tentu sudah paham bahwa pendapatan per bulan Anda kemungkinan tidak konsisten.

Nah, hal inilah yang membuat lembaga keuangan merasa ragu terkait kemampuan finansial Anda. Khususnya kemampuan dalam membayar cicilan KPR per bulan secara teratur. Ketidakpastian ini tentunya dapat menyulitkan proses pengajuan KPR.

2. Sulitnya memberikan bukti penghasilan

Lembaga keuangan yang menawarkan program KPR memerlukan bukti penghasilan yang stabil dan valid guna mengukur kemampuan bayar pihak yang mengajukan KPR. Bagi wiraswasta yang penghasilannya tidak menentu, jelas hal ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Mereka mungkin memiliki penghasilan tetap, tapi mereka sering tidak memiliki bukti penghasilan yang lengkap dan jelas. Contohnya seperti slip gaji milik karyawan tetap.

3. Ketidakpastian pendapatan dalam jangka panjang

Poin satu ini masih ada kaitannya dengan poin pertama. Perlu diketahui bahwa wiraswasta kerap menghadapi ketidakpastian penghasilan dalam jangka waktu yang panjang. Nah, ketidakpastian ini bisa menjadi hambatan dalam mengajukan KPR. Pasalnya, lembaga keuangan ingin memastikan bahwa Anda mampu melunasi cicilan KPR dalam jangka waktu pembayaran yang lama.

4. Risiko usaha

Pada umumnya, lembaga keuangan yang menawarkan KPR cenderung melihat usaha sebagai risiko potensial. Apabila usaha mengalami kesulitan hingga menurunkan tingkat pendapatan, tentu hal ini bisa memengaruhi kemampuan Anda dalam mengangsur cicilan KPR. Sebab itu, adanya risiko usaha juga bisa memengaruhi proses pengajuan KPR.

5. Dokumen yang rumit

Dibandingkan dengan karyawan tetap, proses pengumpulan dokumen bagi wiraswasta jauh lebih sulit. Mereka harus menyediakan berbagai jenis dokumen yang dapat membuktikan tingkat stabilitas keuangan mereka. Di antaranya laporan keuangan usaha, surat pernyataan usaha, laporan pajak, dan lain sebagainya. Pengumpulan dokumen-dokumen ini membutuhkan tingkat ketelitian tinggi sehingga memakan waktu yang cukup lama.

6. Reputasi dan skor kredit

Sebelum menyetujui pengajuan KPR Anda, lembaga keuangan terlebih dahulu akan mengecek skor kredit dan rekam jejak keuangan Anda. Sebab, kedua hal tersebut menjadi indikator potensial mengenai kemampuan bayar Anda. Bila Anda memiliki riwayat kredit yang buruk atau kecil, maka proses pengajuan KPR bisa terhambat.

Strategi Mengatasi Tantangan Mengajukan KPR

Tantangan Wiraswasta

Bagi wiraswasta, menghadapi tantangan-tantangan dalam mengajukan KPR memang tidaklah mudah. Namun dengan menggunakan pendekatan yang tepat, hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi. Berikut sejumlah strategi yang dapat membantu wiraswasta dalam mengatasi tantangan mengajukan KPR.

1. Mempersiapkan dokumen dengan teliti

Untuk mengatasi permasalahan berupa bukti penghasilan yang cenderung tidak tetap, siapkan dokumen keuangan dengan benar dan teliti. Anda bisa menyiapkan laporan keuangan usaha, surat pernyataan usaha, laporan pajak usaha atau pribadi, rekening koran, dan lain sebagainya. Dokumen-dokumen yang lengkap dan akurat dapat membantu Anda meyakinkan lembaga keuangan terhadap kemampuan bayar Anda terhadap cicilan KPR.

2. Menciptakan stabilitas pendapatan per bulan

Strategi selanjutnya adalah membangun stabilitas pendapatan per bulan Anda. Catat semua pendapatan secara realistis dan konsisten guna memberikan keyakinan kepada lembaga penyedia program KPR bahwa Anda mampu membayar angsuran KPR secara teratur.

3. Membangun riwayat kredit yang baik

Riwayat kredit memiliki peran penting dalam proses pengajuan KPR. Jadi, bila Anda memiliki cicilan kredit, pastikan untuk membayar cicilan tersebut dengan tepat waktu. Usahakan pula agar tidak pernah terlambat. Sebab, riwayat kredit yang positif dapat meningkatkan keyakinan pihak penyedia KPR terhadap kemampuan bayar Anda.

4. Membangun reputasi bisnis yang positif

Seperti yang dijelaskan di atas, risiko usaha menjadi salah satu tantangan dalam mengajukan KPR. Untuk mengatasinya, penting bagi Anda untuk membangun reputasi bisnis yang positif. Reputasi yang baik dapat menjadi poin tambahan untuk meyakinkan lembaga keuangan terhadap kemampuan finansial Anda.

5. Konsultasi dengan ahli keuangan

Bila proses pengajuan KPR terasa sulit, coba pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan profesional. Melalui mereka, Anda bisa mendapatkan banyak masukan berharga. Mereka juga bisa membantu Anda untuk menyiapkan dokumen yang diperlukan dan membimbing Anda dalam proses pengajuan KPR.

6. Memahami dan memilih produk KPR yang sesuai

Ada banyak jenis produk KPR dan masing-masing memiliki ketentuannya sendiri. Untuk itu, kenali setiap produk KPR dan sesuaikan dengan kondisi finansial Anda. Beberapa produk KPR mungkin lebih cocok bagi wiraswasta dan umumnya memilki persyaratan pendapatan yang lebih terukur.

7. Pilih lembaga pembiayaan yang tepat

Selain memilih produk KPR, pemilihan lembaga pembiayaan juga bisa memengaruhi proses pengajuan KPR Anda. Umumnya, wiraswasta mengalami kesulitan bila mengajukan KPR melalui lembaga perbankan konvensional. Sebagai solusinya, coba cari lembaga pembiayaan yang cocok untuk wiraswasta.

Salah satu lembaga pembiayaan yang bisa Anda pertimbangkan adalah Danasyariah. Melalui fasilitas Dana Rumah, Anda bisa mengajukan pembiayaan KPR menggunakan skema syariah. Menariknya, fasilitas ini dapat digunakan bagi Anda yang bekerja sebagai wiraswasta atau karyawan tidak tetap.

Tak hanya itu, pembiayaan tak hanya berlaku untuk rumah baru saja tapi juga rumah bekas maupun take over. Proses pengajuannya mudah dan cepat serta bisa dilakukan secara online. Lebih lanjut, Danasyariah menawarkan uang muka mulai dari 0% dengan angsuran lebih ringan. Bila Anda tertarik, Anda bisa langsung berkunjung ke laman Danasyariah

Jadi, itulah beberapa tantangan dan solusi menghadapi tantangan dalam mengajukan KPR sebagai wiraswasta. Dengan persiapan yang matang, komitmen, konsistensi, dan pemahaman mengenai proses pengajuan KPR, memiliki rumah sendiri sebagai wiraswasta pasti bisa menjadi kenyataan.

Leave a Reply