Tips Mengatur Keuangan Keluarga Selama Ramadan

Tips Mengatur Keuangan Keluarga Selama Ramadan

Bulan Ramadan merupakan waktu yang sangat dinanti-nanti oleh umat Islam di berbagai belahan dunia. Selama Ramadan, umat Islam yang sudah baligh diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk ibadah dan ritual untuk meningkatkan spiritualitas. Namun selain mempersiapkan diri secara spiritual, persiapan finansial juga penting.

Pasalnya, Ramadan identik dengan bertambahnya pengeluaran keluarga karena banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Jadi, penting sekali untuk bisa mengatur keuangan keluarga agar ibadah puasa hingga lebaran nanti tetap tenang tanpa harus khawatir dengan masalah keuangan.

Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Bulan Ramadan

Tips Mengatur Keuangan

Bulan Ramadan merupakan momen yang penuh berkah bagi umat muslim di dunia. Selain sebagai bulan yang penuh dengan keutamaan spiritual, Ramadan juga menjadi waktu di mana banyak orang harus benar-benar memperhatikan pengelolaan keuangan dengan lebih cermat, terutama yang sudah berkeluarga. Nah, berikut ini adalah tips mengatur keuangan keluarga selama Ramadan agar finansial tetap stabil hingga lebaran.

1. Hitung pemasukan dan pengeluaran dengan teliti

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar pemasukan dan pengeluaran keluarga menjelang Ramadan. Hal ini agar kamu mengetahui berapa batas anggaran yang harus disiapkan untuk memenuhi segala bentuk kebutuhan selama Ramadan hingga lebaran.

Pemasukan yang harus masuk ke dalam catatan antara lain adalah pendapatan utama, pemasukan tambahan, serta bonus atau Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya diberikan menjelang lebaran. Selanjutnya, catat pula bentuk pengeluaran yang kemungkinan akan terjadi selama Ramadan. Dengan begitu, kamu bisa mengatur anggaran selama Ramadan sesuai dengan kemampuan finansial tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok.

Memahami jumlah pemasukan dan pengeluaran juga membantu kamu untuk mengetahui seberapa besar alokasi dana yang harus kamu keluarkan untuk kebutuhan lainnya. Kebutuhan lain dalam hal ini antara lain adalah sedekah, zakat, tabungan, dan persiapan untuk hari raya.

2. Buah daftar menu sahur dan buka puasa

Tips berikutnya adalah membuat daftar menu untuk makan sahur dan buka puasa. Pastikan untuk membuat daftar belanjaan bahan makanan dengan cermat dan penuh pertimbangan. Usahakan untuk tidak melakukan pemborosan dengan membeli bahan makanan secara berlebihan atau jajan di luar hanya karena lapar mata.

Prioritaskan untuk memasak sendiri di rumah. Sebab, selain bisa menghemat pengeluaran, makanan buatan sendiri juga terjamin kesehatan dan nutrisinya. Dengan begitu, kondisi finansial dan kesehatan keluarga tetap terjaga.

Untuk membuat daftar menu sahur dan berbuka, lakukan untuk setiap minggu selama bulan Ramadan. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari pemborosan sekaligus pembelian impulsif yang justru membuat dompet kering.

3. Belanja kebutuhan Ramadan jauh-jauh hari

Sudah menjadi hal yang umum apabila harga kebutuhan pokok cenderung meroket menjelang dan selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri. Oleh sebab itu, bijaksanalah dalam membuat daftar belanja stok keperluan Ramadan. Ada baiknya belanja stok dilakukan jauh-jauh hari sebelum Ramadan untuk menghindari kenaikan harga.

Pastikan pula untuk membeli bahan makanan yang sifatnya kering dan bukan bahan makanan segar kecuali daging atau ikan yang dapat bertahan lama di freezer. Sebagai tips tambahan, datanglah ke pusat perbelanjaan kebutuhan pokok yang menawarkan banyak promo dan diskon. Dengan begitu, kamu bisa menghemat anggaran belanja selama Ramadan.

4. Pahami situasi keuangan keluarga

Setiap keluarga pastinya memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda. Jadi, penting sekali untuk memahami kemampuan finansial keluarga dan menetapkan prioritas kebutuhan dengan jelas. Hindari kecenderungan untuk mengikuti gaya hidup konsumtif yang berada di luar batas kemampuan finansial keluarga.

Jadi, sebelum Ramadan, upayakan untuk duduk bersama anggota keluarga dan membuat rencana keuangan untuk bulan puasa. Tentukan jenis-jenis kebutuhan yang menjadi prioritas, seperti kebutuhan pokok, kebutuhan untuk zakat, biaya utilitas, pendidikan anak, hingga tabungan untuk lebaran. Dengan membuat prioritas yang jelas, kamu bisa mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien dan menghindari pemborosan.

5. Pilih alternatif yang terjangkau untuk persiapan lebaran

Merayakan Idul Fitri memang identik dengan belanja pakaian baru hingga membeli banyak kudapan untuk lebaran. Untuk menghemat pengeluaran, pertimbangkan untuk menggunakan pakaian dan perlengkapan lebaran yang sudah ada. Kalaupun tetap ingin membeli baju lebaran, cobalah untuk mencari toko-toko yang menawarkan diskon sebelum menjelang Ramadan.

Selain dari pakaian, Idul Fitri juga identik dengan tradisi memberi THR kepada sanak saudara. Jadi, pastikan untuk menentukan anggaran tersendiri berapa banyak dana yang harus kamu keluarkan untuk THR. Agar lebih mudah, catat siapa saja yang harus kamu beri THR dan berapa nominalnya untuk masing-masing orang.

6. Sisihkan dana untuk sedekah dan zakat

Ramadan merupakan momen yang istimewa untuk meningkatkan kualitas ibadah, baik yang wajib maupun sunah. Bulan yang suci ini juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak sedekah. Jadi, pastikan untuk menyiapkan anggaran khusus sedekah dan juga zakat.

Bila ingin bersedekah, tentukan berapa banyak dana yang mau kamu keluarkan. Selanjutnya, daftar orang-orang yang berhak menerima sedekah tersebut dan apakah ingin diberikan dalam bentuk uang atau mungkin kebutuhan pokok. Sementara itu untuk zakat, tentunya jenis sedekah satu ini wajib dikeluarkan selama Ramadan dan harus masuk ke dalam catatan pengeluaran.

7. Rencanakan jadwal buka bersama dengan bijak

Undangan buka puasa bersama keluarga, rekan kerja, atau teman merupakan tradisi yang melekat selama bulan Ramadan. Namun jadwal buka puasa ramadan harus tetap direncanakan dengan bijak agar tidak menguras dompet dan membuat keuangan keluarga terganggu.

Pertimbangkan pula untuk mengadakan buka puasa bersama di rumah dan membagi tugas memasak dengan orang-orang yang akan kamu undang untuk menghemat biaya. Tak ada salahnya juga untuk menolak ajakan buka bersama bila kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan kamu bisa mengatur keuangan keluarga dengan lebih bijak selama Ramadan. Pengelolaan keuangan yang baik tak hanya membantu kamu melewati Ramadan dengan tenang, tetapi juga turut membangun kebiasaan yang positif bahkan setelah Ramadan telah usai.

Leave a Reply