Mengelola Properti Secara Lebih Cerdas dengan Internet of Things

Mengelola Properti Secara Lebih Cerdas dengan Internet of Things

Buat kamu yang aktif mengikuti perkembangan teknologi, pastinya sudah akrab dengan istilah IoT (Internet of Things). Secara harfiah, IoT berarti internet dalam segala hal. Artinya, internet diterapkan dalam berbagai jenis perangkat, termasuk perangkat-perangkat dalam properti, khususnya smart home atau smart building. Untuk membahas lanjut mengenai topik ini, simak uraian berikut.

Konsep Dasar IoT dalam Pengelolaan Properti

Internet of Things

Internet of Things (IoT) telah membuka pintu lebar bagi para pengelola properti, baik itu residensial maupun komersial. Konsep dari IoT dalam pengelolaan properti lebih mengacu pada penerapan perangkat pintar, sensor jaringan, dan sistem yang terkoneksi untuk mendorong efisiensi, kenyamanan, dan keamanan properti. Mengingat IoT memanfaatkan konektivitas internet, IoT bisa memungkinkan pemilik dan penghuni properti untuk mengontrol banyak bagian dari properti secara lebih cerdas.

Dalam konteks IoT pada properti, pemasangan perangkat dengan sensor adalah elemen inti. Sensor-sensor ini dapat mencakup sensor pengaturan suhu ruangan, gerakan, asap, dan masih banyak lagi. Sensor-sensor tersebut dikendalikan oleh mikrokontroler yang dihubungkan menggunakan jaringan internet. 

Contohnya sensor suhu yang dapat memungkinkan pengguna untuk memantau dan mengubah suhu ruangan dari jarak jauh melalui perangkat ponsel. Sensor ini membantu pemilik properti untuk mengetahui kondisi properti mereka secara real-time.

Selain sensor, perangkat pintar juga termasuk bagian penting dalam konsep IoT. Contohnya adalah lampu pintar, sistem audio, dan lain sebagainya yang bisa dihidupkan dan dimatikan melalui aplikasi ponsel yang terhubung dengan internet. 

Penggunaan IoT dalam pengelolaan properti juga ada kaitannya dengan pengintegrasian semua perangkat pintar dengan sensor-sensor otomatis. Umumnya, integrasi ini dicakup dalam satu buah platform atau aplikasi khusus mobile yang bisa diakses menggunakan koneksi internet. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kenyamanan, otomatisasi, dan menekan penggunaan sumber daya.

Dengan konsep IoT ini, pengelolaan properti menjadi lebih fleksibel, praktis, dan responsif terhadap berbagai jenis kondisi dan kebutuhan. Hal ini juga membuka peluang bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi pengelolaan properti yang lebih bagus lagi. Contohnya seperti analitik data untuk memantau konsumsi energi dan lain sebagainya.

Contoh IoT dalam Pengelolaan Properti

Internet of Things

Penerapan Internet of Things (IoT) dalam pengelolaan properti telah membawa banyak inovasi canggih yang membuat pemilik dan penghuni properti bisa memantau, mengelola, dan mengotomatisasi berbagai aspek dalam properti mereka. Berikut adalah beberapa contoh tentang bagaimana IoT mengubah cara masyarakat modern dalam mengelola properti.

1. Pengawasan suhu

Salah satu penerapan paling umum dari IoT adalah pengawasan atau pengontrolan suhu ruangan. Sensor suhu dalam perangkat pintar yang terhubung ke internet dapat digunakan untuk mengendalikan dan memantau suhu ruangan secara real-time.

Sebagai contoh, saat suhu di luar ruangan naik, sistem pendingin dan penghangat ruangan secara otomatis akan menurunkan suhu di dalam ruangan demi kenyamanan penghuni. Dengan kata lain, IoT dalam hal ini tak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga membantu menghemat penggunaan energi.

2. Pengelolaan keamanan properti

IoT telah membawa perubahan dalam pengelolaan keamanan properti. Sistem keamanan berbasis IoT menggabungkan beberapa komponen seperti kamera pengawas, sensor yang mendeteksi gerakan, dan sistem door lock.

Sebagai contoh, saat sensor gerakan menyala dan mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan di sekitar rumah, kamera CCTV otomatis akan merekam dan mengirimkan notifikasi ke pemilik properti secara real-time melalui ponsel. Artinya, sistem semacam ini memungkinkan pemilik untuk bisa mengawasi keamanan properti mereka bahkan dari jarak jauh.

3. Penghematan Energi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pemanfaatan IoT sangat berperan dalam penghematan penggunaan energi. Contohnya adalah sensor cahaya dalam lampu pintar yang dapat menyala dan mati sendiri sesuai dengan jumlah keberadaan orang di dalam ruangan.

Contoh lainnya adalah sensor suhu pada perangkat pendingin atau penghangat ruangan. Sensor ini bisa mengoptimalkan penggunaan energi dengan mengatur suhu ruangan sesuai dengan preferensi dan kapan penghuni ada di dalam rumahan. Selain bisa mengurangi biaya untuk membayar utilitas, sistem ini juga mendukung perwujudan keberlanjutan lingkungan dalam properti.

Tantangan Penggunaan IoT dalam Pengelolaan Properti

Internet of Things

Meskipun Internet of Things (IoT) membawa manfaat yang beragam dalam pengelolaan properti, ada sejumlah tantangan yang perlu diketahui guna memastikan perangkat IoT bisa diaplikasikan dalam properti. Berikut adalah beberapa tantangan terkait penggunaan IoT dalam pengelolaan properti.

1. Keamanan dan privasi

Salah satu tantangan utama dalam penggunaan penggunaan perangkatan IoT untuk mengelola properti adalah masalah keamanan dan privasi. Dengan banyaknya perangkat pintar yang terhubung dengan internet, properti menjadi sangat rentan terhadap serangan siber. 

Salah satunya adalah peretasan dapat mengancam data-data pribadi milik penghuni, seperti apa yang mereka lakukan sehari-hari, jadwal, dan informasi pribadi lainnya. Tantangan lainnya berkaitan dengan risiko kamera dan sensor di rumah yang dapat digunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk mengintai penghuni sehingga bisa mengancam privasi mereka.

2. Biaya pemasangan perangkat IoT

Meskipun IoT menawarkan banyak manfaat, biaya untuk pemasangannya dapat menjadi tantangan bagi sebagian besar pemilik properti. Perangkat keras dan perangkat lunak seperti aplikasi, serta biaya pemasangan dan juga konfigurasi, membutuhkan anggaran yang tidak kecil. Terlebih bila sistem IoT yang digunakan sangat canggih dan bisa dinterintegrasikan dengan infrastruktur, tentu butuh biaya yang sangat fantastis.

3. 24/7 membutuhkan koneksi internet

Perangkat IoT sangat bergantung pada koneksi internet. Apabila koneksi internet mengalami gangguan, sistem IoT dalam properti otomatis ikut terganggu. Dengan kata lain, pemilik properti harus mencari alternatif lain untuk memastikan perangkat-perangkat IoT yang terpasang tetap bisa bekerja dengan baik saat terjadi masalah gangguan internet.

4. Kesalahan dan gangguan teknis

Sama seperti produk teknologi lainnya, IoT juga dapat mengalami gangguan teknis dan kerusakan pada perangkat keras. Sensor dan perangkat IoT bisa mengalami gangguan secara mendadak atau bahkan mati total sehingga memerlukan pemeliharaan dan perbaikan rutin untuk mencegah risiko tersebut. 

5. Kesulitan teknis

Menggunakan perangkat IoT dalam pengelolaan properti membutuhkan pemahaman teknis yang mendalam. Tak sedikit pemilik smart home atau smart building yang masih mengalami kesulitan dalam mengoperasikan dan mengkonfigurasi sistem IoT. Sebab itu, butuh pelatihan atau dukungan teknis secara khusus sebelum mengimplementasikan perangkat IoT pada properti.

Jadi, penggunaan IoT dalam pengelolaan properti memiliki potensi yang cukup besar. Di antaranya untuk menekan penggunaan energi, meningkatkan keamanan serta kenyamanan penghuni. Kendati ada beberapa tantangan terkait implementasi IoT, teknologi ini mampu mengubah cara masyarakat modern dalam mengelola dan menghuni suatu properti.

Leave a Reply