Tren di Balik Menjamurnya Investasi Digital

Beberapa tahun terakhir, investasi digital menjamur di Indonesia. Tren ini membuka peluang bagi siapa saja untuk mulai berinvestasi.
Sumber : Freepik

Saat ini, kegiatan investasi tak lagi harus dilakukan secara offline atau membutuhkan akses ke lembaga perbankan ternama. Cukup dengan aplikasi digital, kini kamu sudah bisa membeli saham, reksa dana, bahkan kripto hanya dalam hitungan menit. 

Fenomena ini bukan sekadar kebetulan. Faktanya, Indonesia memang sedang mengalami ledakan tren investasi digital yang tak hanya mengubah pola masyarakat dalam mengatur keuangan, tetapi juga membuka peluang dan tantangan baru di era digital ini.

Menjamurnya Platform Investasi Digital di Indonesia

Investasi Digital
Sumber : Freepik

Semenjak platform investasi digital menjamur di Indonesia, kini kegiatan investasi bukan lagi kegiatan eksklusif yang hanya bisa dilakukan oleh orang kaya atau profesional keuangan. Seiring dengan semakin mudahnya akses internet dan smartphone, berbagai platform investasi digital seperti Bibit, Pluang, Ajaib, dan lain sebagainya makin menjamur.

Menurut data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal di Indonesia per Agustus 2024 berhasil menyentuh angka 13,45 juta atau naik sekitar 11% dari tahun sebelumnya. Menariknya lagi, lebih dari 54% investor tersebut merupakan generasi muda berusia di bawah 30 tahun.

Platform-platform investasi digital ini memiliki user interface yang ramah pengguna, minimum investasi yang cenderung rendah, dan edukasi keuangan yang mudah dipahami. Hal ini membuat siapa pun merasa mampu untuk mulai berinvestasi, meskipun hanya dengan modal Rp10.000.

Sebagai contoh, aplikasi seperti Bibit menggunakan algoritma yang mempelajari profil risiko pengguna untuk merekomendasikan produk investasi yang sesuai dengan kepribadian investasi pengguna. Di sisi lain, aplikasi seperti Pintu dan Peluang menawarkan perdagangan aset kripto yang juga makin diminati oleh masyarakat Indonesia, seperti millennial dan gen Z.

Namun, tren investasi digital ini tak hanya muncul karena adanya kemudahan akses. Ada benyak faktor lain yang ikut mendorongnya, seperti keinginan generasi muda untuk mewujudkan kemandirian finansial dan kurang bersaingnya investasi konvensional seperti deposito.

Perilaku Investasi Digital Masyarakat Indonesia

Studi dari Populix yang bertajuk “Unlocking Insights into Digital Investment Trends” yang dikutip oleh Mediaasuransinews menunjukkan bahwa 47% responden survei percaya bahwa investasi digital lebih menguntungkan dibandingkan dengan menabung di bank atau membeli deposito. Hal ini menunjukkan adanya transformasi pola pikir yang cukup masif di tengah masyarakat, khususnya mereka yang berpendidikan dan bekerja di perkotaan. 

Masih dari studi yang sama, sekitar 90% responden menyatakan bahwa mereka mencari informasi terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa masyarakat saat ini lebih sadar risiko dan cenderung lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial.

Namun jangan salah, walau tingkat kesadaran tinggi, sekitar 49% responden mengaku belum benar-benar mampu memahami cara mengukur keberhasilan investasi mereka. Bahkan sebanyak 18% responden sama sekali belum tahu caranya.

Sementara itu, kesadaran terhadap peraturan dan pengawasan kegiatan investasi digital juga cenderung beragam. Hanya sekitar setengah dari responden yang benar-benar memahami regulasi investasi digital sementara sisanya masih bingung atau bahkan belum pernah mendengar sama sekali. Hal ini otomatis menjadi tantangan besar dalam era keuangan digital ini, yakni tingkat literasi keuangan yang belum merata.

Jadi, buat kamu yang tertarik terjun ke dunia investasi digital, ini bisa menjadi pengingat penting. Jangan sekadar ikut tren, tetapi pelajari dulu risikonya dan pahami produk investasi yang ingin kamu beli. Selain itu, pastikan platform-nya diawasi oleh lembaga resmi seperti OJK.

Peran OJK di Tengah Menjamurnya Investasi Digital

Investasi Digital
Sumber : Freepik

Di tengah menjamurnya investasi digital, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator keuangan di Indonesia menjadi pemain kunci yang turut memastikan bahwa tren ini tetap aman. OJK sendiri telah meluncurkan regulatory sandbox, yakni sistem pengujian terbatas bagi inovasi keuangan digital sebelum benar-benar diluncurkan ke publik.

Menurut Hasan Fawzi, Kepala Inovasi Teknologi Sektor Keuangan OJK melalui Liputan6, ada 99 penyelenggaraan ITSK (Inovasi Teknologi Sektor Keuangan) yang saat ini berada dalam proses pengujian. Mereka ini terbagi dalam 14 klaster model bisnis, mulai dari insurtech, aggregator, credit scoring, hingga wealth tech.

Ke depan, OJK juga berencana untuk melakukan revitalisasi sandbox, bukan hanya sebagai tempat uji coba, tetapi juga sebagai pusat konsultasi dan pengembangan. Proses sandbox ini akan mencakup lima elemen utama, yakni kelayakan, tata kelola, rencana pengujian, jangka waktu, dan indikator kelulusan. Langkah-langkah ini sangat krusial agar masyarakat terlindungi dari platform keuangan digital yang merugikan.

Jadi, seiring dengan semakin banyaknya platform investasi digital yang bermunculan, kamu sebagai investor juga harus proaktif memastikan bahwa platform yang akan kamu gunakan sudah berizin dan terdaftar di OJK. Selain itu, juga jangan mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar tanpa dasar yang jelas.

Investasi Digital = Kemandirian Finansial

Fenomena menjamurnya investasi digital di Indonesia memang bisa dibilang telah membawa harapan baru bagi banyak orang untuk bisa mewujudkan kemandirian finansial. Sebab, platform-platform tersebut ramah pengguna, mengenakan biaya administrasi yang rendah, dan menyediakan akses informasi yang melimpah sehingga membuka pintu bagi siapa pun yang ingin mulai berinvestasi.

Namun, di balik tren ini, kamu juga tetap harus hati-hati. Pahami setiap risiko dari produk investasi yang akan kamu pilih, risiko keamanan platform, dan hindari jebakan investasi ilegal yang kian hari makin pintar mengelabui korbannya.

Jadi, sebelum kamu mengklik tombol “beli” di aplikasi investasi, pastikan kamu sudah cukup paham semua prosesnya. Sebab, keputusan cerdas adalah bentuk investasi terbaik dalam dunia keuangan digital.

Leave a Reply