Siapa sih yang tidak ingin punya rumah sendiri? Memiliki hunian adalah salah satu dari tiga kebutuhan primer manusia. Hanya saja, mewujudkan impian memiliki rumah tak semudah membalikkan telapak tangan. Bukan hanya perkara dana, tapi juga perkara menentukan desain rumah yang ideal.
Nah, daripada bingung dan akhirnya malah salah desain, mari simak ulasan berikut guna memperoleh ide keren untuk rumahmu.
Menentukan desain rumah yang bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan diri memang bukan perkara mudah. Akan tetapi, dengan merencanakan semuanya dari awal, kamu pasti bisa mewujudkan rumah dengan desain impian yang menawan.
Saat menentukan rancangan rumah, wajib hukumnya untuk mempertimbangkan kebutuhan semua orang yang nantinya akan tinggal bersama kamu. Selain itu, kamu juga harus mempertimbangkan faktor lingkungan dan apakah desain rumah tersebut bakal diminati orang bila suatu hari nanti akan dijual.
Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah enam hal yang perlu kamu pertimbangkan dalam menentukan desain rumah impian. Mari simak!
Langkah pertama dan yang paling utama dalam memilih desain rumah adalah mengenali kebutuhan dan gaya hidup pemiliknya. Bukan hanya kebutuhan dan gaya hidup kamu sendiri, tetapi juga orang-orang yang akan tinggal bersamamu di rumah tersebut. Sebagai contoh, fitur rumah untuk pasangan muda jelas berbeda jauh dengan fitur desain rumah pasangan yang sudah pensiun atau memiliki beberapa anak, misalnya.
Untuk memudahkan kamu dalam mengenali kebutuhan dan gaya hidup, coba tanyakan pertanyaan berikut pada diri kamu sendiri.
Kenali seluruh kebutuhan dan gaya hidup kamu serta keluarga kamu. Pertimbangkan pula apakah suatu hari nanti kamu berencana menambah ruangan atau mungkin menambah lantai. Pikirkan apakah hal tersebut memungkinkan untuk dibangun di lahan yang kamu miliki.
Hal selanjutnya yang perlu kamu pertimbangkan sebelum memilih desain rumah adalah privasi. Seberapa banyak sih privasi yang kamu butuhkan dari tetangga dan semua penghuni rumah? Kalau kamu orang yang sangat mementingkan privasi, pertimbangkan desain rumah huruf L atau U. Kedua desain rumah ini bisa memberi kamu privasi di kawasan urban maupun sub-urban.
Untuk bagian dalam rumah, biasanya orang menginginkan lebih banyak privasi di bagian kamar tidur utama dan ruang kerja. Kalau kamu menghendaki demikian, pastikan desain kamar tidur kamu nanti memiliki jendela yang tidak menghadap ke jendela tetangga.
Pertimbangkan juga privasi di bagian eksterior rumah. Mau kamu apakan sisa lahan di bagian depan atau belakang rumah? Kalau mau kamu gunakan sebagai tempat berkumpul keluarga, kamu bisa membangun beranda, teras, atau patio agar tetap memiliki privasi.
Aspek selanjutnya yang wajib kamu pertimbangkan adalah tentang pemetaan tata letak dan fungsi dari masing-masing ruang. Pertama, tentukan terlebih dahulu berapa ruang yang ingin kamu bangun di dalam rumah kamu nanti.
Perhatikan pula tata letaknya agar tidak menyulitkan mobilitas kamu di dalam rumah. Sebagai contoh, ruang tamu bisa kamu bangun dekat dengan ruang keluarga atau ruang makan agar bisa mempermudah interaksi antar penghuni rumah.
Selain itu kamu juga bisa meletakkan kamar tidur utama dengan kamar anak atau ruang kerja. Pokoknya, mobilitas penghuni rumah harus menjadi pertimbangan utama dalam menentukan tata letak dari setiap ruangan. Jangan sampai tidak karena bakal menyusahkan diri kamu sendiri.
Aspek struktural dan teknis dalam memilih desain rumah mencakup beberapa hal, yakni mulai dari kondisi lahan hingga sistem utilitas rumah. Kedua aspek ini penting untuk dipertimbangkan agar rumah kamu nanti bisa berdiri dengan kokoh, aman, dan pastinya sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Untuk aspek struktural misalnya, coba perhatikan kondisi tanah yang mau kamu bangun. Bila tanah cenderung lembek atau landai, tentu kamu membutuhkan jenis fondasi yang sesuai dengan kondisi tanah tersebut.
Sementara untuk utilitas rumah, perhatikan sistem kelistrikan, saluran air, dan juga pembuangan limbah. Pastikan seluruh sistem tersebut terintegrasi dengan baik agar kamu tidak kesulitan dalam melakukan perawatan maupun perbaikan.
Detail estetika dan material bangunan ada kaitannya dengan tampilan dan nuansa rumah yang kamu inginkan. Kedua aspek ini menentukan bagaimana tampilan rumah kamu nanti. Estetika rumah sangat dipengaruhi dengan pilihan gaya arsitektur dan material bangunan.
Jadi, pilihlah gaya estetika yang sesuai dengan selera kamu. Apakah kamu suka rumah dengan konsep modern, klasik, minimalis, atau gaya khas daerah tertentu. Selain itu, perhatikan pula material bangunan yang harus kamu gunakan.
Sebagai contoh, material kayu dapat membuat rumah memiliki kesan hangat dan alami. Sementara itu, material dari besi membuat hunian memiliki kesan modern. Apa pun pilihan kamu, pertimbangkan terlebih dahulu aspek perawatan dan durabilitas material.
Hal terakhir yang harus kamu pertimbangkan dalam menentukan desain rumah adalah fleksibilitas hunian. Fleksibilitas dalam ini berkaitan dengan bagaimana rumah kamu nanti bisa beradaptasi dengan perubahan kebutuhan di hari esok.
Jadi, saat merencanakan desain rumah, pertimbangkan kebutuhan dan preferensi kamu di masa depan. Salah satu caranya adalah membuat ruangan yang mudah diubah fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
Sebagai contoh, buat ruang keluarga yang luas dengan konsep terbuka agar bisa diubah menjadi ruang bermain anak, ruang kerja atau lainnya. Tak hanya itu, kamu juga perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menambahkan ruang atau lantai tambahan di masa mendatang.
Dengan memperhatikan keenam poin di atas, kamu akan dapat membuat perencanaan desain rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Tak hanya kebutuhan maupun keinginan diri sendiri, tapi juga semua orang yang nantinya akan tinggal satu atap dengan kamu.
Semoga panduan praktis ini membantu kamu untuk mewujudkan rumah impian.