Pentingnya Backup di Tengah Masifnya Serangan Siber

Serangan siber tak hanya mengancam data pribadi tetapi juga keamanan nasional. Salah satu solusinya adalah meningkatkan sistem backup.

Perkembangan era digital memang membawa banyak kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Namun ada ancaman nyata yang mengintai individu, perusahaan, dan bahkan negara, yakni serangan siber.

Data yang hilang atau rusak akibat serangan ini bisa menyebabkan kerugian finansial dan bahkan reputasi yang tidak bisa dibilang sepele. Oleh sebab itu, memiliki sistem backup yang andal menjadi krusial guna memastikan kelangsungan operasional sekaligus keamanan data.

Pentingnya Backup

Pentingnya Sistem Backup yang Andal

Berdasarkan laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang tahun 2024 terdapat lebih dari 120 juta serangan siber yang menyerang berbagai sektor di Indonesia. Guna mencegah hilangnya data dan bentuk kerugian lainnya, diperlukan sistem backup yang andal sebagai garis pertahanan terakhir saat terjadi insiden siber.

Dengan mencadangkan data ke tempat penyimpanan yang aman dan terpisah dari sistem utama, maka risiko kehilangan data atau kerusakan sistem karena serangan siber bisa diminimalkan. Hal ini juga membuat proses pemulihan data menjadi lebih cepat dan efisien sehingga operasional bisa tetap berjalan.

Ada beberapa alasan mengapa sistem backup yang memadai sangat penting, di antaranya:

1. Melindungi dari kehilangan akibat ransomware

Ransomware adalah salah satu ancaman paling berbahaya di era sekarang. Ketika suatu perangkat atau bahkan server terkena ransomware, maka data yang ada di dalamnya terkunci dan tidak bisa diakses.

Jika tidak ada backup terpisah, otomatis korban harus membayar tebusan kepada peretas yang tentunya bukan solusi yang terbaik. Dengan adanya sistem backup, maka data bisa dipulihkan tanpa harus membayar tuntutan peretas.

2. Menjaga operasional tetap berjalan

Bagi bisnis dan instansi pemerintahan, data adalah aset berharga yang tidak boleh rusak atau hilang. Jika tidak ada backup, maka gangguan pada server utama karena serangan siber bisa menyebabkan kelumpuhan total dalam waktu yang lama. Hal ini tentu bisa berdampak besar, khususnya bagi sektor keuangan, layanan publik, hingga industri kesehatan yang bergantung pada data digital.

3. Meminimalkan biaya pemulihan

Pemulihan data akibat serangan siber bisa memerlukan biaya yang sangat besar. Di samping itu, dampak finansial karena terganggunya operasional juga dapat merugikan perusahaan dalam jangka waktu yang tidak singkat.

Sebab itu, dengan adanya sistem backup yang baik, maka perusahaan bisa mengurangi downtime dan memulihkan sistem lebih cepat tanpa harus merogoh anggaran terlalu besar untuk mengembalikan data yang hilang.

Serangan Siber Bisa Lumpuhkan Indonesia

Seperti yang disinggung di awal, serangan siber tak hanya menyerang individu atau bahkan perusahaan, tetapi juga infrastruktur penting suatu negara. Contohnya serangan terhadap infrastruktur ekonomi seperti perbankan. Serangan pada sektor ini bisa membuat operasional perbankan lumpuh dan tidak bisa melayani transaksi nasabah. Bahkan, jika serangan siber menyerang bank besar, maka bisa timbul efek domino ke sektor lainnya.

Indonesia sendiri bahkan sudah pernah mengalami serangan siber terhadap Pusat Data Nasional (PDN). Ini menjadi contoh betapa seriusnya serangan siber terhadap layanan publik. Gangguan ini bahkan menyebabkan sejumlah layanan pemerintah mengalami kendala, mulai dari bagian administrasi kependudukan hingga sistem pembayaran digital. 

Hal ini menunjukkan bahwa keamanan siber tak hanya menyangkut soal teknologi, tetapi juga menyangkut soal kepentingan nasional.

Bukan hanya pada sektor perbankan, infrastruktur penting seperti transportasi, komunikasi, dan bahkan jaringan listrik juga bisa menjadi target potensial bagi para peretas. Serangan siber ke infrastruktur tersebut bisa mengganggu banyak kegiatan industri hingga mengancam keamanan negara.

Oleh sebab itu, penting bagi semua sektor baik pemerintah maupun swasta terus meningkatkan keamanan siber. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membuat sistem backup yang kuat guna menjamin keberlanjutan layanan meskipun terjadi serangan.

Strategi Pemerintah Hadapi Ancaman Serangan Siber

Tentu pemerintah Indonesia tak diam begitu saja menghadapi ancaman siber. Pemerintah secara aktif bekerja mengurangi dampak ancaman siber dengan memberikan pelatihan khusus dan mendukung pengembangan sistem pertahanan siber.

Upaya tersebut mencakup kegiatan seperti peningkatan sistem keamanan, edukasi kepada masyarakat, hingga kolaborasi dengan para penyedia layanan keamanan siber. Semua inisiatif ini ditujukan untuk mencegah penyebaran ransomware dan malware.

Pentingnya kolaborasi antara pihak pemerintah, swasta, dan bahkan masyarakat dalam proses membangun budaya sadar terhadap keamanan siber juga bisa menjadi perhatian utama. Edukasi yang bersifat jangka panjang dan konsistensi dalam menerapkan strategi keamanan juga diharapkan dapat menurunkan risiko sekaligus meningkatkan keandalan layanan.

Tentunya, pemerintah juga harus mulai menyusun rencana guna meningkatkan sistem backup untuk semua infrastruktur digitalnya. Seperti yang sudah dijelaskan, sistem backup yang memadai adalah kunci menghadapi ancaman siber yang dapat mengancam keamanan nasional. Dalam mewujudkannya, pemerintah bisa menjalin kerja sama dengan para ahli guna mewujudkan sistem backup yang dapat diandalkan.

Jadi, sistem backup bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Backup data secara rutin bisa memberikan perlindungan pada individu, perusahaan, dan bahkan pemerintah dari ancaman kehilangan data dan bentuk kerugian lainnya karena serangan siber.

Di samping itu, peran aktif pemerintah dalam menyusun strategi keamanan siber nasional bisa menjadi bukti nyata mereka dalam memberikan perlindungan terhadap infrastruktur digital negara. Namun, tanggung jawab untuk menjaga keamanan siber bukan hanya milik pemerintah atau perusahaan saja. Setiap individu yang aktif menggunakan teknologi digital juga harus mulai sadar akan pentingnya menjaga data pribadi sekaligus menerapkan langkah-langkah perlindungan, termasuk melakukan backup data secara teratur dan aman.

Leave a Reply