Melihat Tren Positif: Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia di 2022

Melihat Tren Positif: Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia di 2022

Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Jadi, tak heran bila sistem keuangan syariah tumbuh dengan pesat di negara ini. Bahkan ekonomi dan keuangan dengan prinsip syariah di Indonesia kian diperhitungkan di mata dunia. 

Meskipun masih dalam masa pemulihan pasca pandemi, Indonesia masih mampu bertahan di peringkat ke-3 dalam Revinitiv Islamic Finance Development Report 2022. Tak hanya itu, negara kepulauan ini juga mampu tercatat sebagai pelaku pengelolaan keuangan syariah dan ekonomi terbaik.

Laporan tahunan terkait perkembangan keuangan syariah Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun juga menunjukkan pencapaian yang mengesankan. Untuk mendalaminya, simak terus ulasan berikut ini.

Sekilas Tentang Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia

Perkembangan Keuangan Syariah

Keuangan syariah di Indonesia telah menjadi salah satu komponen krusial dalam dinamika perekonomian negara ini. Indonesia, dengan penduduk muslim terbesar di seluruh dunia, memiliki potensi masif untuk terus mengembangkan sistem keuangan syariah yang kuat dan berkelanjutan. 

Lebih lanjut, prinsip-prinsip keuangan syariah telah menjadi pilihan menarik bagi individu maupun badan usaha yang ingin bertransaksi dan berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Sebab itu, produk dan layanan jasa keuangan syariah makin diminati oleh masyarakat.

Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan hasil yang positif meskipun masih dalam fase pemulihan akibat dampak pandemi. Pertumbuhan PDB dilaporkan menyentuh angka 5,3%, menunjukkan adanya ketahanan ekonomi yang kuat.

Kegiatan ekspor Indonesia juga memberikan kontribusi positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi. Ini menandakan bahwa kinerja ekonomi Tanah Air perlahan-lahan mulai membaik dan kondusif untuk pengembangan sistem keuangan syariah.

Keuangan syariah di Indonesia mencakup berbagai sektor, seperti pasar modal syariah, perbankan syariah, dan industri keuangan non-bank (IKNB) syariah. Sektor-sektor ini telah mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, terbukti dari tingginya minat masyarakat dan investor dalam produk serta layanan keuangan syariah.

Perkembangan tersebut tentunya tak lepas dari para regulator, seperti lembaga pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia selaku bank sentral. Pihak-pihak ini telah dan akan terus berupaya menciptakan lingkungan yang memadai bagi pertumbuhan keuangan syariah.

Laporan Keuangan Syariah Indonesia 2022 

Perkembangan Keuangan Syariah

Meninjau pertumbuhan keuangan syariah di Indonesia selama 2022, OJK kembali mempublikasikan Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia (LPKSI) pada 30 Juni kemarin. Laporan tersebut dipublikasikan dengan tajuk “Pemberdayaan Ekosistem Ekonomi Syariah dan Digitalisasi untuk Penguatan Keuangan Syariah dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Nasional”.

Pertumbuhan Aset

Salah satu indikator utama keberhasilan sektor keuangan syariah dalam negeri adalah pertumbuhan aset. Pada tahun 2022, aset industri keuangan syariah di Tanah Air mencapai angka yang cukup mengesankan, yakni sekitar 2.735,84 triliun rupiah. 

Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan bila dibandingkan periode sebelumnya, yakni sekitar 2.050,44 triliun rupiah. Jika diubah menjadi persentase, maka keuangan syariah Indonesia pada tahun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 15,87%, sekitar 2,05% lebih tinggi dibandingkan tahun 2021, yakni 13,82%.

Secara keseluruhan, angka-angka tersebut menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap produk dan layanan keuangan syariah terus meningkat.

Perkembangan Subsektor Keuangan Syariah

Sektor keuangan syariah di Indonesia mencakup tiga subsektor utama, yakni pasar modal syariah, perbankan syariah, dan industri keuangan non-bank (IKNB) syariah. IKNB di sini termasuk asuransi, perusahaan pembiayaan, dan lembaga non-bank syariah lainnya. 

Menurut data LPKSI, masing-masing dari ketiga sektor tersebut telah menunjukkan perkembangan yang luar biasa selama tahun 2022. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pasar Modal Syariah

Sektor pasar modal syariah menyumbang sekitar 60,08% dari seluruh aset keuangan syariah Indonesia, menunjukkan bahwa sektor ini terus berkembang pesat. Laju pertumbuhan sektor ini tercatat pada angka 15,51% lebih tinggi dari periode sebelumnya yang mencapai 14,83%.

Persentase tersebut menunjukkan bahwa banyak investor tertarik terhadap produk investasi syariah. Dalam sektor pasar modal ini, produk-produk seperti saham syariah dan sukuk syariah menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari instrumen investasi sesuai dengan prinsip keuangan syariah.

2. Perbankan Syariah

Dengan pangsa pasar 33,77% dari total aset keuangan syariah tahun 2022, sektor perbankan syariah juga mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 15,63%. Ini menunjukkan bahwa masyarakat makin percaya terhadap produk-produk perbankan syariah, termasuk tabungan dan pembiayaan syariah

Data tersebut juga mengindikasikan bahwa bank-bank syariah terus berinovasi guna memenuhi kebutuhan konsumen dan menawarkan solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama.

3. Industri Keuangan Non-bank (IKNB) Syariah

IKNB memiliki porsi lebih kecil dari total aset keuangan syariah di Indonesia. Kendati demikian, IKNB syariah mencatatkan pertumbuhan yang sangat pesat selama tahun 2022, yakni sebesar 20,88%. Angka ini tentu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya sebesar 3,90%.

Data dari LPKSI ini menunjukkan adanya peningkatan minat masyarakat dalam produk dan layanan keuangan syariah dari lembaga non-perbankan. Dalam hal ini, perusahaan pembiayaan syariah, asuransi syariah, dan perusahaan/lembaga keuangan mikro syariah makin memiliki peran krusial dalam mewujudkan ekonomi yang inklusif.

Pengembangan Sektor Keuangan Syariah

Meninjau data-data di atas, dapat diketahui bahwa sektor keuangan syariah terus mengalami perkembangan sesuai dengan empat roadmap, yakni:

  • Pengembangan Perbankan Syariah 2020 hingga 2025
  • Pengembangan Perbankan di Indonesia 2020 hingga 2025
  • Pengembangan Industri BPRS dan BPR 2021 hingga 2025
  • Pasar Modal Syariah 2020 hingga 2024

Keempat roadmap tersebut memberikan arah pengembangan yang jelas dan terstruktur bagi sektor keuangan syariah di Indonesia.

Masa Depan Keuangan Syariah Indonesia

Perkembangan Keuangan Syariah

Melihat pertumbuhan yang positif selama tahun 2022, tampaknya keuangan syariah di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Pasalnya, data-data dari LPKSI menunjukkan bahwa masyarakat makin sadar akan manfaat dari penggunaan produk dan layanan jasa keuangan syariah. Sementara bagi pelaku industri keuangan syariah, mereka terus mendapatkan dukungan dari regulasi yang mendukung pengembangan inovasi produk dan layanan.

Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait juga berkomitmen untuk memajukan industri keuangan syariah. Keuangan dengan prinsip syariah juga diharapkan dapat terus menjadi salah satu tonggak penting dalam pertumbuhan ekonomi Tanah Air. Di samping itu, pengembangan teknologi dan digitalisasi industri keuangan syariah akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi layanan jasa keuangan syariah.

Kesimpulan

Secara garis besar, perkembangan keuangan syariah di Indonesia pada tahun 2022 mencerminkan kesuksesan dalam menghadapi tantangan pasca pandemi. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia mampu bertahan di peringkat ke-3 dalam Islamic Finance Development Indicator 2022.

Sementara itu, menurut laporan tahunan LPKSI dari OJK, aset keuangan syariah Indonesia menyentuh angka 2.735,84 triliun rupiah. Ini mengindikasikan bahwa minat masyarakat terhadap keuangan syariah meningkat. Subsektor keuangan syariah pun ikut mengalami pertumbuhan yang positif. Dengan demikian, keuangan syariah di Indonesia dapat diprediksi memiliki prospek yang cerah.

Leave a Reply