Indonesia merupakan negara yang kini tengah menghadapi fase ageing population, yakni kondisi meningkatnya jumlah lansia. Situasi ini turut menuntut perhatian lebih dalam terkait pemberdayaan lansia agar mereka tetap aktif, mandiri, sekaligus sejahtera di usia senja.
Salah satu inisiatif yang mulai dikembangkan oleh pemerintah adalah Sekolah Lansia. Sekolah ini merupakan program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia melalui berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan.
Sekolah Lansia adalah inisiatif yang muncul dari kebutuhan untuk memberdayakan masyarakat yang sudah memasuki usia senja di tengah perubahan demografis. Menurut data pada 2023, jumlah lansia di Indonesia mencapai 11,75% dari total penduduk. Angka tersebut menunjukkan adanya kenaikan mencapai 1,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Seiring dengan meningkatnya jumlah lansia, rasio ketergantungan mereka terhadap generasi muda juga meningkat. Jadi, 100 penduduk di usia produktif bisa jadi harus menanggung sebanyak 17 lansia.
Hal tersebut menjadi alasan utama pemerintah Indonesia membuat program-program pemberdayaan lansia. Misalnya saja di Pasuruan, pemerintah kota setempat menjalin kolaborasi sinergis dengan Indonesia Ramah Lansia. Kerja sama ini ditujukan untuk membuat program Sekolah Lansia yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia sehingga mereka bisa menjadi lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat meskipun sudah memasuki usia senja.
Menurut Ross Diana Iskandar dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), program Sekolah Lansia seyogianya diadopsi oleh seluruh kabupaten dan kota di Indonesia agar memberikan manfaat yang lebih luas.
Dengan adanya program tersebut, maka diharapkan para lansia tak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga mampu berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan sosial, mengurangi rasa kesepian, dan juga meningkatkan kesejahteraan hidup mereka secara keseluruhan.
Peluncuran program Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) di Pasuruan pada 2023 yang lalu melibatkan sebanyak 240 lansia yang mengikuti kelas pembelajaran selama empat bulan dan terbagi ke dalam 10 pertemuan. Para lansia ini mendapatkan berbagai macam materi pengetahuan yang bermanfaat untuk keseharian mereka.
Selain di Pasuruan, beberapa daerah lain juga turut mengadakan program Sekolah Lansia, seperti di Temanggung dan Brebes. Di Brebes misalnya, Sekolah Lansia Matahari berhasil meluluskan 75 dari 80 peserta pada angkatan pertama. Program ini dirancang oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3KB) di Brebes. Sementara itu, kurikulum yang digunakan juga mengacu pada kurikulum yang diterbitkan oleh pihak Indonesia Ramah Lansia.
Sekolah Lansia menawarkan berbagai jenis program dan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan sekaligus minat para lansia. Materi yang diberikan mencakup tujuh dimensi lansia tangguh, yakni:
Misalnya saja di Sekolah Lansia Matahari di Kabupaten Brebes, para peserta mendapatkan pembekalan ilmu kesehatan, permain yang menyenangkan, dan keterampilan sosial. Materi kesehatan yang diberikan mencakup topik-topik yang berkaitan dengan kesehatan lansia, seperti gizi lansia, pencegahan penyakit kronis seperti stroke, hipertensi, dan diabetes. Selain itu, para lansia juga diajarkan tentang kewirausahaan dan keterampilan finansial sehingga mereka bisa lebih mandiri dalam mengelola keuangan pribadi.
Selain materi akademis, Sekolah Lansia juga menyediakan berbagai macam aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kebahagiaan sekaligus kesejahteraan mental lansia. Aktivitas seperti terapi syukur, senam lansia, hingga permainan sosial membuat para lansia merasa jauh lebih bahagia dan terlibat dalam komunitas mereka. Jadi, program pemberdayaan lansia ini tak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga fokus pada kesejahteraan emosional dan sosial para peserta.
Lebih lanjut, Sekolah Lansia juga mengajarkan keterampilan teknologi dasar yang sangat bermanfaat di era digital seperti sekarang ini. Lansia diajarkan cara untuk menggunakan ponsel pintar, mengakses informasi lewat internet, dan berkomunikasi melalui media sosial. Dengan pengetahuan digital semacam ini, maka lansia bisa lebih terhubung dengan keluarga dan teman serta up-to-date dengan perkembangan zaman.
Sekolah Lansia memiliki banyak manfaat bagi para pesertanya. Berikut ini beberapa manfaat yang dimaksud:
Sekolah Lansia merupakan kampanye sosial yang ditujukan untuk memberdayakan lansia. Sekolah ini membantu para lansia dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan, maka lansia diharapkan mampu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran mereka.
Sekolah Lansia membantu para peserta untuk meningkatkan kualitas hidup sosial mereka. Sebab, sekolah ini menjadi wadah bagi bertemunya dan berinteraksinya orang-orang sebaya sehingga para lansia bisa saling berbagi pengalaman, bertukar informasi, dan membangun jaringan sosial yang lebih solid. Pada akhirnya, hal ini bisa membantu lansia mengusir rasa kesepian dan isolasi sosial yang kerap dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Sekolah Lansia juga memberikan kesempatan bagi para lansia untuk terus belajar dan berkembang. Dengan mendapatkan keterampilan baru, baik dalam hal finansial, teknologi, atau bahkan hobi, maka para lansia diharapkan bisa tetap produktif dan aktif dalam kehidupan sehari-hari meskipun sudah tidak bekerja. Hal ini tak hanya membantu masyarakat lanjut usia untuk tetap merasa berguna, tetapi juga membuat mereka untuk tetap menjalani hidup dengan penuh arti dan tujuan.
Jadi, Sekolah Lansia adalah bukti nyata dari upaya pemerintah dalam memberdayakan lansia secara efektif dan bermanfaat. Melalui program ini, maka lansia bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan keterampilan baru, meningkatkan kualitas hidup, serta tetap produktif dan aktif. Dengan dukungan dari pemerintah, pihak swasta, dan kerja sama dari masyarakat, tentunya diharapkan program Sekolah Lansia bisa menjadi kampanye sosial yang terus digalakkan demi mewujudkan lansia yang berdaya.
Dengan adanya program ini pula, masyarakat ikut memastikan bahwa lansia tetap menjadi bagian aktif dan berharga dalam suatu kelompok masyarakat. Program ini juga tak hanya memberikan manfaat langsung kepada para lansia, tetapi juga keluarga dan lingkungan mereka. Sebab, lansia yang sehat, bahagia, dan mandiri adalah lansia yang mampu meminimalkan beban sosial dan ekonomi pada keluarga dan masyarakat yang masih berada dalam usia produktif.